tag:blogger.com,1999:blog-77884721746937015742024-03-24T14:10:15.241+07:00PsychoSocialSocial is Nothing, But PsychoPsychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.comBlogger80125tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-45593941801218218542017-06-11T02:02:00.002+07:002017-06-11T02:02:11.996+07:00Filsafat Ilmu Pengetahuan<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Filsafat
dalam bahasa inggris, yaitu: philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari
bahasa Yunani: philosophia, yang terdiri atas dua kata: philos (cinta) atau
philia (persahabatan, tertarik kepada) dan sophos (hikmah, kebijaksanaan,
pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, inteligensi). Jadi, secara
etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran (love of
wisdom). Orangnya disebut filosof yang dalam bahasa Arab disebut falasuf.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Harun
Nasution, mengatakan bahwa kata filsafat berasal dari bahasa arab faalsafa
dengan wazan (timbangan) fa’lala, fa’lalah dan fi’lal. Dengan demikian, menurut
Harun Nasution, kata benda dari falsafa seharusnya falsafah dan filsaf.
Menurutnya, dalam bahasa Indonesia banyak terpakai kata filsafat, padahal bukan
berasal dari kata Arab falsafah dan bukan dari kata Inggris philosophy. Harun
Nasution mempertanyakan apakah kata fil berasal dari bahasa inggris dan safah
diambil dari kata Arab, sehingga terjadilah gabungan keduanya, yang kemudian
menimbulkan kata filsafat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Filsafat dan
Ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun
historis karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat, sebaliknya
perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Timbulnya filsafat dalam
diri manusia disebabkan oleh berbagai macam faktor. Pandangan pertama tentang
hal ini adalah bahwa filsafat sudah menjadi kodrat manusia dan sudah melekat
padanya. Dengen demikian, manusia disebut oleh Aristoteles sebagai “Ens
Metaphysicum” (makhluk yang kodratnya berfilsafat). Jika pandangan itu berarti
menganggap bahwa setiap orang adalah filsuf atau ahli filsafat, atau melakukan
tindakan/kegiatan berfilsafat, terlalu berlebihan. Jika filsafat diartikan
dalam makna yang luas, yaitu dalam arti sebagai usaha mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan hidup, menanyakan dan mempersoalkan segala sesuatu,
mungkin hamper mendekati benar. Tetapi, jika filsafat diartikan sebagai ilmu
pengetahuan yang utuh, sangat tidak mungkin bahwa manusia adalah makhluk
filsafat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Apakah
filsafat sama dengan ilmu pengetahuan? Harus ditegaskan sejak awal bahwa
keduanya tidak sama. Tetapi, yang terpenting adalah bahwa keduanya saling
berhubungan. Baik filsafat dan pengetahuan bisa menjadi kegiatan manusia. Untuk
memahami antara keduanya, kita bisa melihat dari proses dan hasilnya. Dilihat
dari hasilnya, filsafat dan ilmu merupakan hasil dari proses dari kegiatan
berpikir secara sadar. Sedangkan, dilihat dari prosesnya, keduanya menunjukan
suatu kegiatan yang berusaha memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan manusia
(guna mendapatkan pengetahuan dan kebenaran), dengan menggunakan metode-metode
atau prosedur-prosedur tertentu secara sistematis dan kritis.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Tetapi,
perbedaan antara filsafat dan ilmu pengetahuan juga tampak jelas ketika
berhadapan untuk melihat masalah-masalah kenyataan yang bersifat praktis. Ilmu
pengetahuan bersifat informasional dan analitis untuk bidang-bidang tertentu,
tetapi filsafat tidak sekedar memberikan informasi, tetapi memberikan pandangan
menyeluruh dimana informasi-informasi dari kehidupan hanya menjadi satu bagian
saja yang harus dikaitkan dengan pengetahuan lainnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Jadi, bisa
dikatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah anak dari filsafat. Filsafat disebut
sebagai “ibu dari ilmu pengetahuan” (mother of science). Dilihat dari
sejarahnya, pengetahuan manusia dimulai dengan filsafat, ketika filsafat adalah
kegiatan untuk menjelaskan gejala-gejala kehidupan yang belum terpecah-pecah
menjadi berbagai (bidang) ilmu pengetahuan seperti matematika, astronomi,
fisika, kimia, biologi, psikologi, sosiologi, ilmu politik, ilmu komunikasi,
ilmu bahasa, dan lain-lain.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Jadi, ilmu
berkaitan dengan lapangan yang terbatas, sedangkan filsafat mencoba
menghubungkan diri dengan berbagai pengalaman manusia untuk memperoleh suatu
pandangan yang lebih utuh dan lengkap.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Filsafat
ilmu mulai berebak diawal abad ke 20, namun diabad ke 19 dapat dikatakan Fancis
Bacon sebagai peletak dasar filsafat ilmu dengan metode yang dimiliknya, metode
induksi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Filsafat
ilmu mulai mengedepan tatkala ilmu pengetahuan dan teknologi(IPTEK) mengalami
kemajuaan yang sangat pesat, IPTEK dipandang dapat mengancam eksistensi umat
manusia, namun sejauh ini hanya merupakan kekhawatiran para Agamawan, ilmuan,
juga kalangan filusuf sendiri.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Kekahawatiran
tersebut pada dasarnya dikarenakan, munculnya suatu pengembangan IPTEK berjalan
terlepas dari asumsi-asumsi dasar filosofnya, seperti:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Landasan
ontologis<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Epistemologis<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Ontologis<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Yang
cenderung berjalan sendiri-sendiri, untuk memahami gerak perkembangan IPTEK
maka dibutuhkan pemahaman filsafat ilmu, sebagai upaya meletakan kembali peran
dan fungsi IPTEK sesuai dengan tujuan semula, yakni mendasarkan diri dan
conceren terhadap kebahagian umat manusia, inilah merupakan pokok bahasan utama
yang akan dikedepankan terlebih dahulu, disamping objek dan pengertian filsafat
ilmu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
OBJEK
MATERIAL DAN FORMAL FILSAFAT ILMU<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
a. OBJEK
MATERIAL<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Objek
material atau pokok bahsaan filsafat ilmu, adalah ilmu pengetahuan, yakni suatu
pengetahuan yangtelah disususn secara sistematis, dengan metode ilmiah
tertentu, sehingga dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, secara umum.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Ada suatu
perbedaan yang jelas sekali antara, antara ilmu pengetahuan dengan pengetahuan
saja, yakni pengetahuan bersifat umum, dan berupa pengalamaan sehari-hari,
sedangkan ilmu pengetahuan, adalah pengetahuan yang bersifat khusus.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Ciri dari
ilmu pengetahuan yakni, sistematis, menggunakan metode ilmiah tertentu, serta
dapat diujikan kebenarannya, sebagaimana pada alinea pertama pada bahasan objek
material dan formal filsafat ilmu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Secara umum
manusia terlibat dengan pengetatuan, secara normal dengan perangkat indrawinya,
akan tetapi seseorang dikatakan sebagai ilmuan apabila terlibat dalam aktivitas
ilimah, secara konsisten, serta merujuk kepada prasyarat-prasyarat yang
seharusnya dipenuhi seorang ilmuan, yakni:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
a.1.
Prosedur ilmiah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
a.2. Metode
ilmiah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
a.3. Adanya
suatu gelar yang berdasar pendidikan formalnya, yang telah ditempuh.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
a.4.
Kejujuran ilmiah, yakni suatu kemauan yang besar, ketertarikan pada
perkembangan ilmu pengetahuan terbaru, dalam rangka Profesionalitas
keilmuannya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
b. OBJEK
FORMAL<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Esensi atau
lazim disebut dengan hakikat merupakan objek , adapun objek formal filsafat
ilmu, adalah ilmu pengetahuan, adanya permasalahan-permasalahan mendasar, pada
ilmu pengetahuan menjadi pusat perhatian, yakni berlandaskan pula pada:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Ontologis,
“Apa hakikat ilmu itu sesungguhnya…..?”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Epistemologis,
“Bagaimana cara memperoleh kebenaran ilmiah…..?”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Aksiologis,
“Apa fungsi ilmu pengetahuan bagi manusia….?.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
a. Ontologis<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Bersikap
objektive, pada suatu pengembangan ilmu, dimana objek pengembangan bersifat
realitas, “….Apa…”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
b.Epistemologis<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Epistemologis
pengembangan ilmu artinya titik tolak penelaahan ilmu pengetahuan didasarkan
atas cara dan prosedur dalam memperoleh kebenaran,dalam hal ini yang dimaksud
adalah metode ilmiah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Adapun
metode ilmiah secara garis besar dapat dikelompokan menjadi dua, yakni siklus
empirik untuk ilmu-ilmu kealaman. Dan metode linear ilmu-ilmu sosial-humaniora.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Yang
dimaksud siklus empirik antara lain meliputi:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Observasi<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Penerapan
metode induksi<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Melakukan
eksperimentasi (Percobaan)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Verifikasi,
suatu pengajuan ulang terhadap hipotesis yang diajukan, sehingga menghasilkan
suatu teori.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Yang
dimaksud metode linear adalah meliputi:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Persepsi,
suatu daya indrawi didalam menghadapi realitas yang diamati.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Kemudian
disusun suatu pengertian atau konsepsi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Kemudian
dilakukan suatu prediksi, atau perkiraan, atau ramalan tentang kemungkinan yang
terjadi dimasa depan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
c.
Aksiologis<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Merupakan
sikap etis yang harus dikembangkan oleh seorang ilmuan, terutama dalam
kaitannya dengan nilai-nilai yang diyakini kebenarannya, ideologi, kepercayaan,
senantiasa dikaitkan dengan ilmuan yang sedang bekerja.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">IMPLIKASI MEMPELAJARI FILSAFAT ILMU<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Tujuan
Filsafat Ilmu adalah untuk mendalami unsur pokok ilmu, sehingga dapat memahami
sumber, hakikat dan tujuan ilmu. Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan,
dan kemajuan ilmu di berbagai bidang, sehingga kita dapat gambaran tentang
proses ilmu kontemporer secara historis. Mendorong calon ilmuwan dan ilmuwan
untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan mengembangkannya. Mempertegas bahwa
dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan,
dan menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi,
utamanya untuk membedakan persoalan yang ilmiah dan non ilmiah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Implikasi
mempelajari filsafat ilmu adalah agar para ilmuwan punya landasan berpijak yang
kuat di bidang masing-masing, dan saling berkomunikasi serta bekerjasama untuk
memecahkan persoalan-persoalan manusia. Juga menyadarkan ilmuwan agar tidak
terjebak ke dalam pola piker “Ivory Tower”, yakni hanya berpikir murni di
bidangnya tanpa mengaitkan dengan kenyataan yang ada di luar dirinya
(masyarakat atau konteks sosial-kemasyarakatan).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<b><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">MANFAAT FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUPAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Ada yang
memandang filsafat sebagai sumber segala kebenaran yang mengharapkan dari
filsafat kebahagiaan hakiki dan jawaban atas segala pertanyaan-pertanyaan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Akan tetapi
ada pula yang menganggap bahwa filsafat tidak lain dari pada “Obrolan Belaka”,
”Omong Kosong” yang sama sekali tak ada artinya bagi kehidupan sehari-hari.
Yang meragukan banyak orang ialah banyaknya pendapat-pendapat yang dikemukakan
oleh para ahli, pendapat-pendapat dan aliran-aliran yang sering banyak
bertentangan satu sama lain. Inilah sebabnya pengantar filsafat yang melulu
melalui “Historis” itu biasanya menimbulkan banyak salah paham dan mengecewakan.
Dari uarian diatas jelaslah bahwa betapa besar kepentingan filasafat bagi
perwujudan dan pembangunan hidup kita dan harus kita akui tentang terbatasnya
kemampuanan budi manusia dalam usahanya untuk memecahkan soal-soal tentang
“Ada”, tentang manusia dan dunia ,tentang hidup dan Tuhan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Oleh karena
itu sangatlah penting untuk mengetahui kegunaan dan tujuan filsafat, khususnya
secara praktis.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Dengan
berfilsafat kita lebih menjadi manusia lebih mendidik dan membangun diri
sendiri. Sifat yang khusus bagi seorang filsuf ialah bahwa sesadar-sadarnya apa
saja yang termasuk dalam kehidupan manusia, Tetapi dalam pada itu juga
mengatasi dunia itu, Sanggup melepaskan diri, menjauhkan diri sebentar dari
keramaian hidup dan kepentingan-kepentingan subyektif untuk menjadikan hidupnya
sendiri itu obyek peyelidikannya. Dan justru kepentingan-kepentingan dan
keinginan-keinginan subyektif itu maka ia mencapai keobyektifan dan kebebasan
hati, Yang perlu buat pengetahuan dan penilaian yang obyektif dan benar tentang
manusia dan dunia. Dan sifat ini, sifat mengatasi kesubyektifan belaka, Sifat
melepaskan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan sendiri,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
berusaha
mempertahankan sikap yang obyektif mengenai intisari dan sifat-sifat
objek-objek itu sendiri. Bila seseorang semakin pantas di sebut
“berkepribadian”, semakin mendekati kesempurnaan kemanusiaan, Semakin memiliki
“kebijaksanaan”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Mengajar dan
melatih kita memandang dengan luas dan menyembuhkan kita dari sifat Akuisme dan
Aku sentrimisme. Ini berhubungan erat pula dengan “Spesialisasi” dalam ilmu
pengetahuan yang membatasi lapangan penyelidikan orang sampai satu aspek
tertentu dari pada keseluruhan itu. Hal inilah dalam ilmu pengetahuan memang
perlu akan tetapi sering membawa kita kepada kepicikan dalam pandangan,
Sehingga melupakan apa saja yang tidak termasuk lapangan penyelidikan itu
sendiri, Sifat ini sangat merugikan perkembangan manusia sebagai keutuhan maka
obatnya yang paling manjur ialah “pelajaran filsafat.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Agar menjadi
orang yang dapat berpikir sendiri.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Dengan
latihan akal yang di berikan dalam filsafat kita harus menjadi orang yang
sungguh-sungguh “berdiri sendiri” / mandiri terutama dalam lapangan kerohanian,
mempunyai pendapat sendiri. Jika perlu dapat dipertahankan pula menyempurnakan
ara kita berpikir, hingga dapat bersikap kritis, melainkan mencari kebenaran
dalam apa yang dikatakan orang baik dalam buku-buku maupun dalam surat – surat
kabar dan lain –lain.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<b><span style="font-size: 14.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">PENUTUP<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Filsafat
ilmu sangat berguna dan sangat penting, kepentingannya tentu saja dinikmati
perkembangan IPTEK yang ditandai dengan semakin menajamnya ilmu pengetahuan,
dan dengan mempelajari filsafat ilmu, para ilmuan tidak mudah terperangkap
kedalam sikap arogansi intelektual, sikap yang saling terbuka dikalangan
ilmuwan akan memudahkan pengembangan kearah kepentingan sosial, masyarakat dari
suatu negara dimana mereka menjalankan kehidupannnya. Filsafat dan mempelajari
filsafat sangat penting untuk mengukur suatu kebenaran,dan penghayatan akan
kebenaran dalam kehidupan manusia. Cuma manusia yang bisa berpikir dan bersama
filsafat kemudian kita dihadapkan pada kedalaman akan arti realitas, Relitas
kenyataan, realitas fungsi, Jika dikatakan bahwa filsafat bagian eksistensial
kesadaran manusia maka filsafat selalu diuji untuk menjawab persoalan kehidupan
manusia baik itu praktis kehidupan sehari-hari dan memberi penjelasan praktis
dan tentu saja akan mengarah pada hakikat sesuatu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Dalam
pengkajian suatu pengetahuan akan dicari fungsi praktisnya, Pembahasan tentang
pengetahuan filsafat sangat luas dan memiliki bagian utama pembahasan,misal
tentang ontologi, epistemologi, Etika, Estetika, Filsafat juga masuk ke wilayah
yang lebih khusus misal filsafat manusia, filsafat politik, filsfat agama,
filsafat social, filsafat administrasi, filsafat teknologi. Segala yang
melatarbelakangi tindakan manusia tentu ada system pemikiran, logika pemikiran,
dan keyakinan akan pemikiran yang mendorong pada tindakan praktis, misal
melakukan ritus agama, ikut aktivitas politik, memilih pekerjaan, berbisnis,
memlih pasangan hidup. Dalam kehidupan praktis kita juga menemukan sesuatu yang
negatif misal perang, pembunuhan manusia, perusakan alam. Tentu semua memliki
system pemikiran. Tugas filsafat tentu memikirkan semua tindakan manusia,
fenomena alam, kemudian mendialogkan dengan akal sehat, merefleksikan pikiran
secara intensif dan ekstensif, Lalu apa ukuran dari kebenaran suatu tindakan?
Lalu apakah ada kearifan dalam tindakan itu? Misal juga kenapa orang beragama
dan mengapa orang bertindak atas nama doktrin agama? Apa fungsi Negara bagi
kesadaran manusia? Apa dampak negative teknologi pada kehidupan praktis
manusia? Kenapa indeks pembangunaan manusia suatu Negara status kualitas
rendah? Kenapa biaya rumah sakit mahal? Kenapa biaya pendidikan mahal? Kenapa
lembaga pedidikan seperti penjara? Semua pemkiran ilmu memiliki dasar
kegelisahan atau rumusan masalah yang tentu saja berasal dari realitas,
Pemikiran filsafat pun adalah analisa dan refleksi dari realitas hidup, karena
filsafat adalah bagian hidup manusia, Sehingga bicara fungsi filsafat sebagai
alat bantu memahami hidup praktis sungguh penting.<o:p></o:p></div>
<span class="fullpost">
</span>Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com22tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-63652422058722217822017-06-09T14:12:00.004+07:002017-06-09T20:03:10.341+07:00Psikologi Kepribadian; Tipologi-Tipologi yang Berdasar Konstitusi<h3>
A. Tipologi Mazhab Italia</h3>
<div>
<br /></div>
<div>
Pada akhir abad XIX sejumlah ahli-ahli di italia yang bekerja dalam bidang penyelidikan mengenai variasi tubuh manusia mendirikan suatu mazhab yang kemudian terkenal dengan nama mazhab Italia atau mazhab morfologi. Tokoh utama mazhab ini ialah DeGiovani dan Viola</div>
<div>
1. Teori De-Giovani: Hukum Deformasi</div>
<div>
Pada tahun 1880 De-Giovani menerbitkan karyanya yang berjudul Morfologia del Corpo Umano. Dalam buku tersebut dia merumuskan hukum deformasi, yang berisikan penggolongan variasi tubuh manusia secara singkat pendapat De-Giovani tersebut adalah bahwa ada tiga macam variasi tubuh manusia:<br />
<ol>
<li>Orang dengan togok kecil, cenderung mempunyai bentuk tubuh panjang yang mempunyai hubungan dengan habitus phthisis</li>
<li>Orang dengan togok besar, cenderung mempunyai bentuk tubuh pendek, mempunyai hubungan dengan habitus apoplectis</li>
<li>Orang dengan togok normal cenderung mempunyai proporsi badan normal</li>
</ol>
Pendapat De-Giovani ini merintis jalan ke arah penyelidikan-penyelidikan yang lebih meluas dan mendalam yang antara lain dikerjakan oleh Krestschmer.<br />
<br />
2. Tipologi Viola<br />
Viola dalam penyelidikannya berhasil menemukan adanya tiga golongan bentuk tubuh manusia yaitu:<br />
<ol>
<li>Microsplanchnis, bentuk tubuh yang ukuran menegaknya lebih dariada biasa, sehingga kelihatan jangkung</li>
<li>Macrospnachnis, bentuk tubuh yang ukuran mendatarnya lebih daripada dalam perbandingan biasa, sehingga tubuh kelihatan pendek.</li>
<li>Normosplanchnis, bentuk tubuh yang ukuran mendatarnya selaras, sehingga tubuh kelihatan selaras.</li>
</ol>
Rava, seorang pendukung mazhab italia yang kemudian menemukan bahwa:<br />
<ul>
<li>penderita-penderita neurasthenia dan psychasthenia kebanyakan terdapat pada golongan microsplanchnis</li>
<li>penderita-penderita manis-depresif kebanyakan terdapat pada golongan macrosplachnis</li>
</ul>
Mazhab italia berpendapat, bahwa variasi atau bermacam-ragamnya keadaan jasmani manusia itu berakar pada keturunan , jadi tergantung kepada dasar uamg donawa sekal ;ajor dam demgam demikian tak dapa diubah oleh pengaruh dari luar.<br />
<br />
<h3>
B. Morfologi Konstitusional: Mazhab Perancis</h3>
<div>
<br /></div>
Para penyelidik Perancis menyelidiki variasi tubuh manusia itu dari segi yang agak berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Mazhab Italia, dan mazhab mereka kemudian terkenal dengan nama mazhab Peranci atau ada juga yang menyebut mazhab morfologi konstitusional.<br />
<br />
Seperti para ahli psikologi Gestalt pada zaman itu berpendapat bahwa dalam menyelidiki konfigurasi total orang harus memperhatikan gambaran (figure) dan latarbelakangnya (backgroundnya), maka Sigaud berpendapat bahwa organisme beserta Anomali-anomalinya harus dimengerti sebagai fungsi daripada dasar dan sekitar (lingkungan, miliu); jadi ada kerja sama antara dasar dan sekitar yang dapat digolongkan menjadi empat macam, yaitu:</div>
<div>
<ol>
<li>ada sekitar yang berwujud udara yang menjadi sumber daripada reaksi-reaksi respitotaris</li>
<li>ada sekitar yang berwujud makan-makanan yang menimbulkan reaksi-reaski digestif</li>
<li>ada sekitar yang berwujud keadaan alam yang menjadi dasar aksi-reaksi muskuler dan</li>
<li>ada sekitar yang berwujud keadaan sosial yang menimbulkan aksi-reaksi cerebral</li>
</ol>
Dengan dasar pikiran demikian itu Sigaud mengadakan penggolongan manusia ke dalam empat tipe. Pendapat di atas itu diikhtisarkan sebagai bagian di bawah ini:<br />
<ol>
</ol>
</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: none;">
<tbody>
<tr>
<td style="background: #d0cece; border: solid 1.5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 155.8pt;" valign="top" width="208"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<b>Fungsi yang dominan</b></div>
</td>
<td style="background: #d0cece; border-left: none; border: solid 1.5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 155.85pt;" valign="top" width="208"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<b>Tipe</b></div>
</td>
<td style="background: #d0cece; border-left: none; border: solid 1.5pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 155.85pt;" valign="top" width="208"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<b>Keadaan Jasmani yang khas</b></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 155.8pt;" valign="top" width="208"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; margin-bottom: 0in;">
Motorik</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid 1.0pt; border-left: none; border-right: solid 1.0pt; border-top: none; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 155.85pt;" valign="top" width="208"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; margin-bottom: 0in;">
Muskuler</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid 1.0pt; border-left: none; border-right: solid 1.0pt; border-top: none; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 155.85pt;" valign="top" width="208"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; margin-bottom: 0in;">
Muka penuh (well-formed), anggota badan kokoh, otot-otot tumbuh
dengan baik, organ-organ berkembang dengan secara selaras</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 155.8pt;" valign="top" width="208"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; margin-bottom: 0in;">
Pernapasan</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid 1.0pt; border-left: none; border-right: solid 1.0pt; border-top: none; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 155.85pt;" valign="top" width="208"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; margin-bottom: 0in;">
Respiratoris</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid 1.0pt; border-left: none; border-right: solid 1.0pt; border-top: none; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 155.85pt;" valign="top" width="208"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; margin-bottom: 0in;">
Thorax dan leher lebih besar daripada yang lain-lain, muka lebar.</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 155.8pt;" valign="top" width="208"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; margin-bottom: 0in;">
Pencernaan</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid 1.0pt; border-left: none; border-right: solid 1.0pt; border-top: none; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 155.85pt;" valign="top" width="208"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; margin-bottom: 0in;">
Digestif</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid 1.0pt; border-left: none; border-right: solid 1.0pt; border-top: none; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 155.85pt;" valign="top" width="208"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; margin-bottom: 0in;">
Thorax pendek besar, pinggang besar, rahang besar, mata kecil, leher
pendek</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="border-top: none; border: solid 1.0pt; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 155.8pt;" valign="top" width="208"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; margin-bottom: 0in;">
Susunan Syaraf Sentral</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid 1.0pt; border-left: none; border-right: solid 1.0pt; border-top: none; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 155.85pt;" valign="top" width="208"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; margin-bottom: 0in;">
Cerebral</div>
</td>
<td style="border-bottom: solid 1.0pt; border-left: none; border-right: solid 1.0pt; border-top: none; padding: 0in 5.4pt 0in 5.4pt; width: 155.85pt;" valign="top" width="208"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; margin-bottom: 0in;">
Dahi menonjol ke depan dengan rambut di tengah, mata bersinar, daun
telinga lebar, tangan kaki kecil</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Salah seorang pengikut Sigaud, yaitu Mac Auliffe menerbitkan monograf sebagai hasil-hasil penyelidikannya dengan nama La Vie Humaine (1923). Ia mengadakan penyelidikan mengenai bagaimana keempat tipe konstitusional seperti yang dikemukakan di atas itu berkembang karena pengaruh keturunan (dasar) dan sekitar. Dalam prakterknya sekitarlah yang dianggap menentukan dalam diferensiasi tipe-tipe tersebut, atau dengan kata lain variasi atau bermacam-ragam keadaan jasmani manusia itu ditentukan oleh sekitar, misalnya:<br />
<ol>
<li>dalam daerah yang mewah banyak terdapat tipe digestif</li>
<li>tipe respiratoris banyak terdapat di daerah pegunungan dan daerah pertanian</li>
<li>tipe muskular terutama terdapat di daerah-daerah yang menghendaki kekuatan jasmani]</li>
<li>tipe cerebral terutama terdapat di kota-kota.</li>
</ol>
Selanjutnya karena La Vie Humaine juga membahas masalah kepribadian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keempat tipe konstutusional itu adalah dasar kepribadian.<br />
<h3>
<br />C. Morfologi Konstitusional Di Jerman: Tipologi Krestschmer</h3>
<div>
<br /></div>
Tipologi Krestchmer merupakan salah satu hasil karya yang besar pada permulaan abad ini. Kretschmer tidak semata-mata membahas masalah konstitusi; dia juga membahas masalah temperamen, seperti dalam karyanya: Korperbau und Character (1921), namun dasar pandangan atau orientasinya tetap konstitusional.<br />
<br />
Krestchmer membedakan arti istilah konstitusi, temperamen, dan watak sebagai berikut:<br />
<br />
1. Konstitusi<br />
Keseluruhan (totalitas) segala sifat-sifat individual yang beralas pada keturunan. Disebut faktor keturunan atau faktor endogen karena tergantung kepada keturunan dasar, tidak dapat diubah atau dipengaruhi dari luar.<br />
<br />
2. Konstitusi<br />
Bagian daripada kejiwaan yang agaknya dengan melalui darah secara kimiawi mempunyai korelasi dengan aspek jasmaniah. Dengan kata lain temperamen adalah konstitusi kejiwaan. Temperamen mempengaruhi dua macam kualitas kejiwaan:<br />
1. suasana hati (Stimmung), dan<br />
2. tempo psikis<br />
<br />
3. Watak (Character dalam Arti Deskriptif, Jadi Kepribadian)<br />
Watak adalah keseluruhan (totalitas) kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi secara emosional dan volisional seseorang, yang terbentuk selama hidupnya oleh unsur-unsur dari luar (pendidikan dan pengalaman, faktor-faktor endogen) dan unsur-unsur dari luar (pendidikan dan pengaaman, faktor-faktor eksogen)<br />
<br />
a. Konstitusi Jasmaniah (Biasanya Disebut Konstitusi Saja)<br />
<br />
Krestchmer menggolongkan manusia atas dasar bentuk tubuhnya menjadi empat (tiga tambah satu) yaitu:<br />
<ol>
<li>piknis atau stenis; ukuran mendatar lebih daripada keadaan biasa, sehingga kelihatan pendek-gemuk.</li>
<li>leptosom; ukuran menegak lebih dari keadaan biasa, sehingga tubuh kelihatan jangkung</li>
<li>atletis; ukuran mendatar dan menegak dalam perbandingan seimbang, sehingga tubuh kelihatan selaras (perpaduan piknis dan leptosom)</li>
<li>displatis;merupakan penyimpangan dari ketiga tipe yang telah dikemukakan. Bermacam-macam bagian seolah bertentangan satusama lain. Krestchmer menganggap tioe displastis ini menyimpang dari Konstitusi normal</li>
</ol>
b. Konstitusi Kejiwaan (Temperament)<br />
<br />
Kraepelin menggolongkan penderita psikosis menjadi dua golongan, yaitu<br />
<ol>
<li>dementia precox, yang kemudian disebut schizophernia oleh Bleuler; golongan ini tidak lagi suka menghiraukan apa-apa yang ada disekitarnya, mereka kehilangan kontak dengan dunia luar dan seolah-olah hidup untuk dengan dirinya sendiri (autisme).</li>
<li>manis depresif; golongan ini sifatnya selalu berubah-ubah, merupakan siklus dari sifat manis (giat, buas) ke sifat depresif (lemah, tak berdaya), kembali ke manis lagi, lalu berubah depresif, dan seterusnya.</li>
</ol>
c. Korelasi Antara Konstitusi (Jasmani) dan Temperamen<br />
<ol>
<li>Pada penderita penyakit jiwa</li>
</ol>
<blockquote class="tr_bq">
<ul>
<li>penderita manis depresif kebanyak bertubuh piknis, dan</li>
<li>penderita schizoprenia kebanyakn bertubuh leptosom, atletis, dan dysplastis</li>
</ul>
</blockquote>
2. Pada orang normal<br />
<blockquote class="tr_bq">
<ul>
<li> orang yang berkonstitusi piknis kebanyakan bertemperamen cyclothym atau sebaliknya </li>
</ul>
</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<ul>
<li> orang yang berkonstitusi leptosom, atletis, dan dysplastis kebanyakan bertemperamen schizothym atau sebaliknya.</li>
</ul>
</blockquote>
d. Pengaruh teori Kretschmer<br />
<ul>
<li>Pendapat Kretschmer sebenarnya merupakan pendapat ahli-ahli yang lain; mereka menemukan hal yang sama seperti Kretschmer tetapi mereka merumuskannya secara lain</li>
<li>Supra-tipe Kretschmer dikritik sebagai hal yang lemah. Hal yang heterogen dikelompokkan jadi satu</li>
<li>Keberatan yang umum dikemukakan ialah pendapat bahwa orang yang sehat dan orang yang menderita gangguan jiwa hanya berbeda secara kuantitatif. </li>
</ul>
D. Psikologi Konstitusional di Amerika Serikat: Teori W.H. Sheldon<div>
<br /></div>
<div>
Menurut Sheldon, konstitusi adalah aspek-aspek individu yang relatif tetap tak berubah-ubah-morphologi, psikologi, fungsi kelenjar buntu, dan sebagainya-dan dapat dilawankan dengan aspek-aspek yang relatif labil dan mudah bermodifikasi karena tekanan-tekanan lingkungan, seperti kebiasaan, sikap sosial, kegemaran dan sebagainya. Dalam uraian ini istilah konstitusi dipakai dalam arti seperti yang dikemukakan Sheldon itu.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
a. Struktur Tubuh (Jasmani)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sheldon menentukan dan memberikan ukuran-ukuran daripada kompone-komponen jasmaniah manusia. Dalam pandangan Sheldon ada suatu struktur biologis hipotesis, yaitu morphogenotipe yang menjadi dasar jasmani yang nampak (phenotipe), dan yang memainkan peranan penting tidak saja dalam perkembangan jasmani, tetapi juga dalam pembentukan tingkah laku.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
1. Dimensi-dimensi Jasmaniah</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Walaupun Sheldon tahu bahwa telah ada orang-orang lain yang terdahulu yang melakukan pengukuran terhadap jasmani, namun dia memulai usahanya secara induktif. Soal pertama-tama ialah mendapatkan sejumlah besar tubuh/jasmani yang dapat diselidiki kembali. Untuk membuat cara ini supaya praktis, dia membuat foto-foto tubuh dari depan dan dari samping, dengan cara yang distandarisasikan. Cara ini disebutnya: Somatotype Performance Test.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
a. Komponen-komponen Jasmani Primer</div>
<div>
<ol>
<li>endomorphy; ditandai oleh alat-alat dalam dan seluruh sistem digestif (yang berasal dari endoterm) memegang peranan terpenting. Nampaknya keluar: lembut, gemuk, berat badan relatif rendah</li>
<li>mesomorphy; bagian-bagian tubuhnya yang berasal dari mesoderm relatif berkembang lebih baik daripada yang lain: otot-otot, pembuluh darah, jamtung dominan. Nampaknya dari luar kokoh, keras, otot kelihatan bersegi-segi, tahan sakit.</li>
<li>ectomorph; organ-organ yang berasal dari ectoderm yang terutama berkembang (kulit, sistem syaraf memainkan peranan terpenting). Nampaknya orang ectomerph itu: jangkung, dada kecil dan pipih, lemah, otot-otot hampir tidak nampak berkembang.</li>
</ol>
b. Komponen-komponen Jasmani Sekunder</div>
Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-4122014065418894642017-06-09T07:41:00.000+07:002017-06-09T07:41:11.592+07:00Psikologi Kepribadian; Orientasi Pengantar<h3>
A. Masalah Istilah</h3>
<span class="fullpost">
</span><br />
<div>
Psikologi Kepribadian sebenarnya bukanlah barang baru. Cabang ilmu pengetahuan yang disebut Psikologi Kepribadian disini sebenarnya telah lama diusahakan oleh para ahli, hanya saja seringkali diberi nama lain. Ada yang memberinya <i>Characterologie</i> atau Karakterkunde, ada yang memberi nama <i>Typologie</i>, ada yang memberinya nama <i>The Psychology of Personality</i>, ada yang memberi nama <i>Psychology Character</i>, ada pula yang memberi nama <i>Theory of Personality</i>, dan lain-lain istilah lagi. Di dalam bahasa Indonesia istilah-istilah yang banyak digunakan adalah Ilmu Watak atau Ilmu Perangai atau Karakterologi, Teori Kepribadian, dan Psikologi Kepribadian.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dalam masalah ini istilah Psikologi Kepribadian lah yang paling tepat, dikarenakan istilah-istilah lain mengandung banyak kelemahan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
1. Istilah Ilmu Watak atau Karakterologi Mempunyai Arti Rangkap</div>
<div>
2. Istilah Teori Kepribadian Kurang Jelas Mengenai Sasarannya</div>
<div>
<br /></div>
<h3>
B. Bermacam-Macam Psikologi Kepribadian</h3>
<div>
<br /></div>
<div>
1. Atas dasar jalan yang ditempuh:</div>
<div>
<div style="text-align: left;">
a. Teori-teori yang disusun atas dasar pemikiran spekulatif, seperti misalnya teori-teori Plato, Kant, ahli-ahli dari aliran Neo-kantianisme, Bahnsen, Queyrat, Malapert, dan lain-lainnya lagi, yaitu teori-teori yang disusun terutama oleh parah ahli filsafat.</div>
<div style="text-align: left;">
b. Teori-teori yang disusun atas dasar data-data dari hasil penyelidikan empiris atau eksperimental, seperti teori-teori Heymans, Freud Jung, Adler, Eysenck, Rogers, dan lain-lain teori yang dikembangkan pada abad ini.</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
2. Atas dasar komponen kepribadian yang dipakai sebagai landasan atau titik tolak dalam penyusunan perumusan-perumusan teoritis, dapat kita ketemukan adanya:</div>
<div>
a. Teori-teori konstitusional, seperti misalnya teori-teori mazhab Italia, mazhab Perancis, Kretschmer, Sheldon, dan lain-lainnya lagi.</div>
<div>
b. Teori-teori temperamen, seperti misalnya teori-teori Kant, Meumann, Enselhans, Heymans, Ewald, dan lain-lainnya lagi.</div>
<div>
c. Teori-teori ketidaksadaran, seperti misalnya teori-teori Freud, Jung, Adler, dan pengikut-pengikut dari mereka itu.</div>
<div>
d. Teori-teori faktor, seperti misalnya teori-teori Eysenck, Cattel, dan lain-lainnya lagi.</div>
<div>
e. Teori-teori kebudayaam, seperti misalnya teori Spranger.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
3. Penggolongan atas dasar pendekatan (Approach), yaitu:</div>
<div>
a. Teori-teori yang mempunyai pendekatan cara pendekatan tipologis seperti teori-teori Plato, Hipocrates-Galenus, Enselhans dan ahli-ahli modern seperti Heymans dan Ewald.</div>
<div>
b. Teori-teori yang mempunyai cara pendekatan pensifatan (traits approach), seperti misalnya teori-teori Klages, Allport, Rogers, Freud, Jeung, Murphy, dan lain-lain.</div>
<div>
<br /></div>
<h3>
C. Latar Belakang Sejarah Psikologi Kepribadian</h3>
<div>
<br /></div>
<div>
1. Usaha-usaha yang Masih Bersifat Prailmiah</div>
<div>
<ul>
<li>chirologi; gurat-gurat tangan</li>
<li>astrologi; ilmu perbintangan</li>
<li>grafologi; ilmu tulisan tangan</li>
<li>Phisiognomi; ilmu tentang wajah</li>
<li>phrenologi; ilmu tentang tengkorak</li>
<li>onychologi; ilmu tentang waktu</li>
</ul>
2. Usaha-usaha yang Lebih Tinggi Nilainya</div>
<div>
a. Ajaran tentang Cairan Badaniah</div>
<div>
<ol>
<li>Pendapat Hippocrates; bahwa dalam diri seseorang terdapat empat macam sifat: kering, basah, dingin, dan panas yang didukung oleh keadaan konstitusional berupa cairan-cairan dalam tubuh orang itu. Kering terdapat dalam chole (empedu kuning), basah terdapat dalam melanchole (empedu hitam), dingin terdapat dalam phlegma (lendir), dan panas terdapat dalam sanguis (darah). Apabila cairan-cairan tersebut adanya dalam tubuh dalam proporsi selaras, maka orang tersebut normal. Jika keselarasan proporsi tersebut terganggu maka orangnya menyimpang dari keadaan normal (sakit).</li>
<li>Pendapat Galenus; penyempurnaan dari pendapat Hippocrates, jika suatu cairan dalam tubuh tersebut melebih proporsi yang seharusnya maka akan mengakibatkan adanya sifat-sifat kejiwaan yang khas (dominant) yang disebut Galenus temperamen.</li>
</ol>
b. Pengaruh Ajaran Hippocrates dan Galenus</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ajaran Hippocrates yang kemudian disempurnakan oleh Galenus itu tahan uji sampai berabad-abad; pendapatnya lama sekali diikuti oleh para ahli, hanya dengan variasi yang berbeda-beda. Bahkan sampai dewasa ini pun pengaruh itu masih sangat terasa.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Lama kelamaan latar belakang kefilsafatannya, yaitu adanya kesatuan dalam seluruh kosmos, ditinggalkan, dan sebagai akibatnya terdapat dua garis perkembangannya, yaitu;</div>
<div>
a. yang menekankan pentingnya kejasmanian, yaitu teori-teori konstitusional, dan</div>
<div>
b. yang menekankan pentingnya segi kejiwaan, yaitu teori-teori temperamen.</div>
<div>
</div>
Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-56259647415437094712014-08-26T09:00:00.000+07:002014-08-26T10:25:21.824+07:00Mengenal Pertambangan Lebih Dekat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvKzLC8wKWZB9REzOnNc3j033TpVE_Gw5y2HR1boF92Y6yIyaLS3AYUVSF_9m9O8aCvmj5O1XJ-ZVK9MFDgsPC1SM4ZQsWIMvBZvqLqs5hKyIYZ6XkFxH3suv6VHJnoGm5bdPzdoTRmEAi/s1600/149034-3x2-700x467.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvKzLC8wKWZB9REzOnNc3j033TpVE_Gw5y2HR1boF92Y6yIyaLS3AYUVSF_9m9O8aCvmj5O1XJ-ZVK9MFDgsPC1SM4ZQsWIMvBZvqLqs5hKyIYZ6XkFxH3suv6VHJnoGm5bdPzdoTRmEAi/s1600/149034-3x2-700x467.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<br />
Indonesia, dikenal sebagai negara yang mempunyai hasil tambang paling beragam dan banyak yang tersebar di kepulauannya. Berbagai jenis pertambangan dibangun demi memenuhi kebutuhan dunia akan bahan tambang bagi industri hilir yang sangat tinggi. Tidak jarang banyak orang-orang ingin menggeluti dunia pertambangan karena hasil yang dapat sangat menggiurkan karena harga dari hasil tambang yang langka dan tidak bisa diperbaharui itu relatif tinggi. Tapi dibalik itu semua, melakukan usaha pertambangan tidaklah semudah yang dibayangkan, dibalik keuntungannya yang besar, usaha tambang seperti ini juga bukan tanpa resiko. Butuh usaha dan modal yang besar untuk menggeluti bidang ini. Belum lagi waktu yang cukup lama sebelum mendapatkan hasil tambang yang di inginkan.<br />
<br />
Dalam tulisan ini, saya hanya sekedar ingin share tentang pertambangan di Indonesia, saya bukan ahli pertambangan. Tapi saya menulis ini agar kita setidaknya tau gambaran umum tentang pertambangan. Alangkah lucunya kita sebagai warga yang negaranya sebagai penghasil tambang terbesar tidak tau apa-apa tentang tambang itu sendiri. Walaupun tak berminat, setidaknya dengan membaca ini kita bisa sedikit tau dan belajar.<br />
<br />
Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan, pengolahan, pemanfaatan, dan penjualan bahan galian (seperti mineral, batubara, panas bumi, dll)<br />
Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 27 tahun 1980, penggolongan bahan galian terbagi menjadi 3 jenis berdasarkan fungsi dan perannya terhadap kehidupan manusia dan negara yaitu:<br />
<br />
<h3>
1. Bahan Galian Golongan A</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqnCZzj-LXPa3pXPwL-IHzk0zBIYVIK667pG07Uj-MFHzFTLblVgonsWQf7qtS199Esth-uK5wsEIbcydpi2eOd6uNfsdc8miFGCb_FvLJFa8UlvhZ01UvEfd57UosZ5LLi7_v9BOASx8U/s1600/minyak+bumi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqnCZzj-LXPa3pXPwL-IHzk0zBIYVIK667pG07Uj-MFHzFTLblVgonsWQf7qtS199Esth-uK5wsEIbcydpi2eOd6uNfsdc8miFGCb_FvLJFa8UlvhZ01UvEfd57UosZ5LLi7_v9BOASx8U/s1600/minyak+bumi.jpg" height="145" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Penambangan Minyak Bumi</td></tr>
</tbody></table>
Bahan galian yang mempunyai nilai strategis bagi pertahanan dan keamanan negara atau perekonomian negara. Contohnya seperti: minyak bumi, batubara, uranium, bitumen cair, dan gas alam.<br />
<br />
<h3>
2. Bahan Galian Golongan B</h3>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhl8OaN1dSuQhbmjqFTdjb3KzOS659BXfVKnjHj9PHFaP3tKwg1HcoY9IY9floqXIk4IeR76GVu-7JBXUrwEWN9tbq1_VGRCGm6bXjbwsqNcyeeypx5aMGOjC9XXydLNQzE48he4yof9bQB/s1600/titanium-crystal.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhl8OaN1dSuQhbmjqFTdjb3KzOS659BXfVKnjHj9PHFaP3tKwg1HcoY9IY9floqXIk4IeR76GVu-7JBXUrwEWN9tbq1_VGRCGm6bXjbwsqNcyeeypx5aMGOjC9XXydLNQzE48he4yof9bQB/s1600/titanium-crystal.jpg" height="200" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kristal Titanium</td></tr>
</tbody></table>
Yang termasuk dalam hasil bahan galian golongan B adalah bahan galian yang mempunyai nilai penting (vital) yang dapat menjamin kehidupan atau hajat hidup orang banyak. Yang termasuk golongan ini adalah: besi, mangan, titanium, perak, intan, emas, platina, dan lain-lain.<br />
<br />
<h3>
3. Bahan Galian Golongan C</h3>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxh71cDqvzXkyDyULk7_WGC6gOe4yXJ-8rzn3gHVgwg6RDJ74BCsBzO4FlXB1cyu8SYUefb8zCOBPwxOnj3UoNTV6RsmUTuFVe4sBZuVhI5j-fqY8I8XsR8FWvYh8eAt__xdKOA1p0BoIZ/s1600/pasir+kwarsa.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxh71cDqvzXkyDyULk7_WGC6gOe4yXJ-8rzn3gHVgwg6RDJ74BCsBzO4FlXB1cyu8SYUefb8zCOBPwxOnj3UoNTV6RsmUTuFVe4sBZuVhI5j-fqY8I8XsR8FWvYh8eAt__xdKOA1p0BoIZ/s1600/pasir+kwarsa.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pasir Kwarsa</td></tr>
</tbody></table>
Bahan galian yang tidak termasuk bahan galian golongan A dan C alias bahan galian yang digunakan untuk proses produksi yang dapat digunakan secara langsung tanpa atau sedikit proses pengolahan terlebih dahulu. Contoh bahan galian ini adalah: pasir, batu bangunan, tanah urug, gamping, batu apumg, marmer, pasir kwarsa, batu permata, granit, tanah liat, dan sejenisnya.<br />
<br />
Bahan galian sebagai objek pertambangan memiliki
sifat utama diantaranya tidak dapat diperbaharui, keterdapatannya
tersebar di permukaan bumi secara tidak merata seperti di hutan,
persawahan, di sungai, di bawah laut, di pegunungan sehingga sering
menimbulkan masalah tumpang tindih pemanfaatan lahan. Dalam skala besar
usaha pertambangan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:<br />
<br />
<div align="justify">
1. Jangka waktu pengusahaan lama, kecuali untuk tambang bahan galian golongan C.</div>
<div align="justify">
2. Padat modal, sebagai contoh PT. Newmont membutuhkan investasi sebesar USD 1,8 milliar</div>
<div align="justify">
3. Padat teknologi, membutuhkan teknologi tinggi dalam melakukan operasinya.</div>
<div align="justify">
4. Beresiko tingggi terhadap keselamatan kerja dan lingkungan.</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<h4>
</h4>
<h4>
Tahapan Kegiatan Pertambangan </h4>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqvEWzv7o_0SvbedN8VFtvRxWUPR5-9KEskn-fibFU1iO5amTs0WGlwPHas8tGXuKZtLPj7S4j8LJLBlYEwqETDnxzw-4G2kMPULhJES1NlFn3lX8_pQXXwxzi8k_oyHjvQ_j3lKtZ0Uar/s1600/miningprocess2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqvEWzv7o_0SvbedN8VFtvRxWUPR5-9KEskn-fibFU1iO5amTs0WGlwPHas8tGXuKZtLPj7S4j8LJLBlYEwqETDnxzw-4G2kMPULhJES1NlFn3lX8_pQXXwxzi8k_oyHjvQ_j3lKtZ0Uar/s1600/miningprocess2.jpg" height="298" width="400" /></a></div>
<br />
Kegiatan industri tambang mempunyai tahapan yang sangat rumit dan panjang, tiap tahapannya tersebut saling berhubungan erat dan harus dilakukan secara
berurutan, tahapan tersebut adalah: penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, perencanaan penambangan, persiapan / konstruksi, penambangan, pengolahan bahan galian, dan pemasaran.<br />
<br />
<br />
<div align="justify">
<h3>
1. Penyelidikan umum</h3>
<h3>
</h3>
</div>
<div align="justify">
Adalah
kegiatan penyelidikan, pencarian dan atau penemuan endapan
mineral-mineral berharga. Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan hanya
sebatas pada pemetaan permukaan, penyelidikan geofisika, geokimia,
serta pengambilan sample singkapan batuan dalam jmlah yang kecil melalui
paritan dan sumur uji dalam ukuran yang kecil untuk mengtahui
keberadaan bahan galian. Kegiatan ini tidak membutuhkan pembukaan lahan
yang luas dan tidak membutuhkan alat-alat berat.<br />
<br />
</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<h3>
2. Eksplorasi</h3>
<h3>
</h3>
</div>
<div align="justify">
Adalah
pekerjaan lanjutan setelah penyelidikan umum yaitu setelah ditemukannya
endapan bahan galian untuk mengetahui dan mendapatkan ukuran, bentuk,
letak (posis), kadar dan jumlah cadangan bahan galian. Pada tahapan ini
kegiatan yang dilakukan seperti pengeboran inti dengan kedalaman
tertentu untuk mendapatkan informasi tentang keberadaan bahan galian,
pengambilan sample hasil pemboran diperlukan dalam jumlah kecil untuk
mengetahui kandungan serta kadar mineral. Dalam kegiatan ini belum
membutuhkan pembukaan lahan secara luas, bukaan lahan hanya dilakukan
pada setiap pemboran sekitar 50 meter persegi.<br />
<br />
</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<h3>
3. Studi kelayakan</h3>
<h3>
</h3>
</div>
<div align="justify">
Adalah
studi yang dilakukan untuk menghitung untung atau ruginya apabila
kegiatan pertambangan dilakukan. Kegiatan ini dilakukan setelah
mendapatkan data cadangan dan kadar bahan galian. Beberapa aspek yang
ditinjau dari studi kelayakan ini adalah, aspek ekonomi, teknologi dan
lingkungan. Apabila menguntugkan dilihat dari ketiga aspek tersebut maka
kegiatan pertambangan akan dilanjutkan pada perencanaan penambangan,
tetapi apabila tidak menguntungkan, maka data eksplorasi akan disimpan
sebagai arsip dan tidak dilanjutkan kegiatannya sampai pada suatu saat
memungkinkan untuk dilanjutkan.<br />
<br />
</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<h3>
4. Perencanaan penambangan</h3>
<h3>
</h3>
</div>
<div align="justify">
Adalah
kegiatan yang dilakukan untuk merencanakan secara teknis, ekonomi dan
lingkungan kegiatan penambangan, agar dalam pelaksanaan kegiatannya
dapat dilakukan dengan baik, aman terhadap lingkungan.<br />
<br />
</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<h3>
5. Persiapan / Konstruksi</h3>
<h3>
</h3>
</div>
<div align="justify">
Adalah
kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapkan fasilitas penambangan
sebelum operasi penambangan dilakukan. Pekerjaan tersebut seperti
pembuatan akses jalan tambang, pelabuhan, perkantoran, bengkel, mess
karyawan, fasilitas komunikasi dan pembangkit listrik untuk keperluan
kegiatan penambangan., serta fasilitas pengolahan bahan galian.<br />
<br />
</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<h3>
6. Penambangan</h3>
<h3>
</h3>
</div>
<div align="justify">
Adalah
kegiatan penggalian terhadap bahan tambang yang kemudian untuk
dilakukan pengolahan dan penjualan. Pada tahapan ini kegiatannya terdiri
dari pembongkaran/penggalian, pemuatan kedalam alat angkut dan
pengangkutan ke fasilitas pengolahan maupun langsung dipasarkan apabila
tidak dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Kegiatan membutuhkan lahan
yang luas dan menggunakan alat-alat mekanis untuk keperluan produksinya.
Bukaan lahan bekas tambang nantinya dilakukan reklamasi untuk
mengembalikan fungsi lahan sesuai dengan peruntukannya.<br />
<br />
</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<h3>
7. Pengolahan bahan galian</h3>
<h3>
</h3>
</div>
<div align="justify">
Pengolahan
bahan galian dilakukan untuk memisahkan antara mineral berharga dan
mineral tidak berharga sehingga didapatkan mineral berharga dalam kadar
yang tinggi.<br />
<br />
</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<h3>
8. Pemasaran</h3>
<h3>
</h3>
</div>
<div align="justify">
Setelah
didapatkan mineral berharga dalam kadar yang tinggi selanjutnya dapat
di pasarkan sebagai bahan dasar untuk industri hilir, seperti industri
logam, industri manufaktur dll.</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOnCpM9z869TtfCUIX-WsUu42cihiGh0T5Zy4tOLO_uRHjTRImMnGdHahHyIde0PzQ1H0V-u4HboakKv4_9Rfh6IYX1bDhKsQN51bCbhsTeuISP97Ynq36F0ul9dfJ36C7EQEW9kMrVVNO/s1600/rizal-Kerusakan-yang-terjadi-di-kawasan-TNBBBR-akibat-aktivitas-pertambangan-emas-tanpa-izin.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOnCpM9z869TtfCUIX-WsUu42cihiGh0T5Zy4tOLO_uRHjTRImMnGdHahHyIde0PzQ1H0V-u4HboakKv4_9Rfh6IYX1bDhKsQN51bCbhsTeuISP97Ynq36F0ul9dfJ36C7EQEW9kMrVVNO/s1600/rizal-Kerusakan-yang-terjadi-di-kawasan-TNBBBR-akibat-aktivitas-pertambangan-emas-tanpa-izin.jpg" height="265" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kerusakan Kawasan Hutan di Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya</td></tr>
</tbody></table>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
Saat ini banyak pandangan negative yang ditujukan akibat kegiatan
pertambangan, seperti kerusakan hutan, pencemaran limbah dll. Pandangan
ini tidak semuanya benar, banyak sisi positif yang dapat diambil dari
adanya kegiatan pertambangan jika pengelolaannya dilakukan dengan benar
dan menganut <i>good mining practice</i>, yaitu cara penambangan yang
menggunakan kaidah-kaidah teknik pertambangan yang baik dan
memperhatikan aspek kelestarian lingkungan dan keberlanjutan. </div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
Terlepas
dari pandangan negatif tentang pertambangan diatas, pertambangan
merupakan salah satu sektor yang dapat memberikan kontribusi pendapatan
yang signifikan. Dalam prakteknya banyak perusahaan pertambangan yang
telah melakukan kegiatan pertambangan dengan memperhatikan lingkungan
dan kondisi masyarakat sekitar tambang. Perbaikan lingkungan dilakukan
dengan mereklamasi lahan bekas penambangan sesuai peruntukan fungsi
lahan, revegetasi dan melakukan pengembangan masyarakat <i>(community
development)</i> untuk memberdayakan perekonomian dan meningkatkan taraf
hidup masyarakat sekitar tambang. Banyak lokasi bekas penambangan yang
selanjutnya dimanfaatkan untuk daerah wisata seperti di dalam negeri di
Sumatera Barat bekas penambangan batuabara PT. Bukit Asam, di luar
negeri Menara Petronas, Mine Resort City, Mine Wonderland di Malaysia,
Balaraat di Australia dan masih banyak lagi. Bahkan beberapa perusahaan
tambang sudah melakukan program <i>Corporate Social Responsibility</i>, sebagai
kepedulian sosial perusahaan terhadap kesejahteraan masyarakat. Bagian
terpenting untuk dilakukan saat ini adalah bagaimana merencanakan
pengelolaan potensi sumber daya mineral yang dimiliki suatu daerah agar
dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin bagi kesejahteraan masyarakat
dengan melibatkan pemerintah, pengusaha dan masyarakat sehingga terjadi
hubungan yang saling menguntungkan.<br />
</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<a href="http://disputambenlobar.blogspot.com/2008/08/pertambangan-inilah-salah-satu-kata.html">Sumber</a> </div>
</div>
<span class="fullpost">
</span>Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com55tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-25781631967131282142014-08-23T11:04:00.002+07:002014-08-23T11:04:19.688+07:00Salahkah Kepo?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWnG_W8u_whLPyBlRpugYySvk4n_l5sD9FfGcdEheIQppOURd5Qpal1SqMGRndW4Ev2ODTCQYfvdOBMLO5ERbsVP_Ez2PEsIHk6Ndl85I0yyDe-wuK3NX15k-c2PwyF0jwBEoHTxGeOIw_/s1600/kepo_logo_5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWnG_W8u_whLPyBlRpugYySvk4n_l5sD9FfGcdEheIQppOURd5Qpal1SqMGRndW4Ev2ODTCQYfvdOBMLO5ERbsVP_Ez2PEsIHk6Ndl85I0yyDe-wuK3NX15k-c2PwyF0jwBEoHTxGeOIw_/s1600/kepo_logo_5.jpg" height="292" width="320" /></a></div>
Perkembangan teknologi yang pesat membawa kita menuju era komunikasi yang semakin mudah, semenjak ditemukannya internet, munculah berbagai jejaring sosial bagi orang-orang untuk mempermudah komunikasi jarak jauh yang murah. Mulai dari Friendster, Facebook, Twitter, sampai yang sedang populer saat ini, Path. Tapi dalam penggunaan jejaring sosial, juga muncul fenomena-fenomena unik yang kejadiannya malah membuat kita menemukan "istilah baru" yang populer di jadikan percakapan sehari-hari. Sebut saja seperti kata galau, pencitraan, stalking, kepo, psywar, dll.<br />
<br />
Dan dari beberapa istilah itu salah satunya ada yang ingin saya bahas disini, yaitu Kepo. Berawal dari pertanyaan yang mengganjal selama ini di benak saya, mengapa para pengguna media sosial begitu risih di Kepo?<br />
<br />
Esensi dari media sosial adalah memudahkan kita untuk menjalin komunikasi dengan teman-teman kita yang jauh, atau malah menemukan teman-teman baru. Baik yang mempunyai kesamaan hobi, visi dan sebagainya. Di tiap media sosial yang kita buat, pasti mewajibkan kita untuk mengisi biodata diri agar memudahkan orang lain menemukan / mengetahui tentang diri kita. Tapi anehnya, untuk beberapa orang, mereka tidak suka profil yang ditulisnya tersebut dilihat orang lain atau kita sebut saja disini Kepo. Bagi saya ini aneh, saya pikir orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang tidak tau apa arti media sosial.<br />
<br />
Sebelum saya menjelaskan lebih dalam lagi, saya akan sedikit memberi gambaran tentang Kepo sedikit. Mungkin banyak yang sering dengar kata "kepo", tapi tak banyak yang tau apa kepanjangan dari kata kepo itu sendiri. Mungkin ada disini teman-teman yang tau? Saya salut, bagi yang tau. Bagi yang gak tau, kepo berasal dari istilah dalam dunia komputer yang memiliki kepanjangan dari Knowing Every Particular Object. Saya tau disini bukan karena saya sok pintar, sama seperti yang lainnya. Awalnya saya juga tidak tau apa kepanjangan Kepo tersebut, sampai pada suatu hari saat ujian dosen saya memberi soal tentang kepanjangan dari Kepo. Dan tidak ada satu orang pun di kelas saya yang bisa menjawab sampai soal itu di bahas. Kami, yang seharusnya lebih update tentang istilah-istilah jaman sekarang ketika ditanya tentang hal yang begitu familiar dalam kehidupan kami saja tidak bisa menjawabnya. Saya bahkan awalnya tidak tau kalau Kepo adalah sebuah singkatan. Kami kalah oleh dosen kami yang lebih tua yang mestinya wajar bila ia tidak tau istilah tersebut tapi malah lebih tau dari kami bahkan sampai kepanjangan dari kepo itu sendiri. Dan oleh karena itulah saya selalu ingat sampai sekarang kepanjangan dari kepo.<br />
<br />
Kita balik lagi tentang Kepo. Bagi saya, apapun yang kamu share di Internet, artinya kamu siap hal itu dilihat oleh semua orang. Kalau memang butuh privasi, di tiap media sosial pasti ada pengaturan akun, seperti facebook yang bisa diatur siapa saja yang bisa melihat profil atau status kita. Atau lock akun seperti Twitter, sehingga hanya orang yang follow saja yang bisa melihat tweet kamu. Dengan konsekuensi followermu akan sulit bertambah. Kalo profil tidak di setting privat, ya jangan marah kalau di Kepo, itu artinya kamu memang mempersilahkan orang-orang untuk melihat profilmu.<br />
<br />
Saya termasuk orang yang punya privasi cukup tinggi, tapi saya tidak pernah risih di Kepo. Malah saya senang, artinya orang itu penasaran tentang diri saya sampai-sampai ia harus membuka profil saya di media sosial untuk tau lebih dalam tentang diri saya. Kenapa saya tidak risih? Karena segala hal yang saya tulis di akun saya memang saya buat untuk di konsumsi publik, saya tidak pernah memasukan biodata penting di akun saya, kalau pun ada teman saya yang membutuhkan kontak saya atau sejenisnya, mereka bisa menghubungi saya lewat jejaring sosial saya dahulu. Jadi, hanya orang yang memang berkepentingan saja yang dapat tau informasi pribadi saya. Saya heran, ada orang-orang yang begitu lengkap menulis biodata mereka di media sosialnya, bahkan ada yang sampai menulis alamat rumah dan nomor telepon. Tak terpikirkan kah olehnya apabila ada orang yang berniat jahat, dengan membaca profil saja ia sudah tahu semua tentang dirinya?<br />
<br />
Saat saya menggunakan Facebook, saya hanya meng-confirm friend request orang-orang yang saya kenal, berbeda dengan kebanyakan teman-teman saya dulu yang meng-accept siapapun yang request pertemanan agar jumlah temannya semakin banyak. Malah dulu semakin banyak friend, dianggap semakin hebat pula facebooknya. Sekarang lihat, beberapa tahun kemudian. Teman saya ada yang mengeluh kalau facebooknya sekarang di penuhi orang orang "alay" yang tidak di kenalnya, bahkan untuk melihat status yang benar-benar teman saja susah tak terlihat lagi di beranda. Lucunya, ada yang meremove satu persatu orang-orang yang tak di kenalnya itu, setelah dulu ia confirm sebanyak-banyaknya. Ada juga karena isi facebooknya sudah tidak jelas lagi ia tidak membuka facebook lagi dan berpindah ke Twitter (padahal bukankah ini kesalahan sendiri ya?). Yang lebih parah lagi, ada yang sampai membuat facebook kedua, karena jumlah friend di facebooknya yang pertama sudah mencapai angka maksimal. Padahal isinya orang-orang tak dikenal juga. Ini yang saya sebut dengan gila.<br />
<br />
Saya tidak menjudge, tapi memang inilah realitanya. Saya sendiri memang punya alasan untuk tidak meng-accept friend request sembarangan, karena saya tidak mau orang asing yang belum pernah bertemu dengan saya membaca profil dan status yang saya buat, tapi sebaliknya bagi teman-teman yang sudah saya accept, status dan profil saya memang di buat untuk dilihat, dibaca, dan di tanggapi oleh mereka.<br />
<br />
Yang terbaru sekarang, ada jejaring sosial berbasis Smartphone bernama Path, salah satu keunggulannya adalah ia bisa mendeteksi siapapun yang melihat profil kita disana, ketika saya tanyakan ini kepada salah satu teman saya, ia menjawab sangat senang dengan fitur ini karena privasinya lebih terjaga dari orang-orang yang kepo. Saya malah bingung, memang sih asik jika tau siapa orang yang melihat profil kita, tapi apabila tujuannya agar mengurangi intensitas orang kepo di profil kita, menurut saya itu salah.<br />
<br />
<b><i>Apa tujuan kita ngepost sesuatu di media sosial? </i></b><br />
<br />
<b><i>Apa tujuan kita bikin status, ngetweet, upload foto, check in, dan sebagainya?</i></b><br />
<br />
Agar orang lain bisa tau bukan? Hanya orang gila yang bikin akun media sosial tapi tidak boleh ada orang yang melihatnya. Kalo emang post itu tidak ingin dilihat oleh orang tertentu, ya jangan terima ia sebagai teman atau setting privacy, tapi kalau post itu menurut kamu tidak boleh di lihat oleh siapapun, lalu kenapa di share?<br />
<br />
Itu sebabnya saya mengatakan orang yang tidak mau di Kepo itu aneh.<br />
<br />
<span class="fullpost">
</span>Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com53tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-70169530084951153162014-08-19T05:36:00.002+07:002014-08-19T05:37:25.104+07:00Are You The Real Winner?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOtyax2KgktccuYHSx2kZFRmLonOpT_eOeYtJF_ITKkNt-ZqmoXOOlwUVQeZL9SlgEGt0s9h1tirpf6c0H1Gz9hAPZs-KLpQz_hqXWDBizdMCpzCam3X0mV0NLkX4sewNk2kR72u_CZD8O/s1600/trophy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOtyax2KgktccuYHSx2kZFRmLonOpT_eOeYtJF_ITKkNt-ZqmoXOOlwUVQeZL9SlgEGt0s9h1tirpf6c0H1Gz9hAPZs-KLpQz_hqXWDBizdMCpzCam3X0mV0NLkX4sewNk2kR72u_CZD8O/s1600/trophy.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<span class="fullpost">Apa yang dibutuhkan oleh seorang pemenang?</span><br />
<br />
<i><span class="fullpost">Kemampuan?</span></i><br />
<i><span class="fullpost">Kerja Keras?</span></i><br />
<i><span class="fullpost">Tekad?</span></i><br />
<br />
<span class="fullpost">Lalu apa yang membedakannya dengan pecundang?</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Bagi orang awam, pemenang adalah yang berhasil mengalahkan lawan dalam suatu pertandingan atau perlombaan.Yaa... semua pasti sepakat dan setuju.</span><br />
<br />
<span class="fullpost">Tapi bagi saya, lebih dari itu. Pemenang adalah seorang Jawara, setidaknya dapat "menjawarai" dirinya terlebih dahulu, baru orang lain. Jawara sejati tau, etika dalam bertanding. Ia selalu menggunakan cara-cara bersih untuk menang, bukannya menghalalkan segala cara.</span><br />
<span class="fullpost"><br /></span>
<span class="fullpost">Lebih dalam lagi, ini bicara soal mental. Sekuat apakah mental anda ketika menerima kekalahan. Jawara sejati, walaupun sakit ia tetap mampu menerima itu dan menganggapnya sebagai bagian dari "hukum alam" pertandingan. Ketika bertanding, anda tak hanya harus mempersiapkan diri untuk menang, tapi juga untuk kalah.</span><br />
<span class="fullpost"><br /></span>
<br />
<h3>
<span class="fullpost">Kalah Terhormat</span></h3>
<span class="fullpost">Semua orang pasti ingin menang, tapi tidak semua orang mau melakukan hal-hal untuk mencapai kemenangan tersebut. Benar, seperti yang saya sebutkan di atas: kemampuan, kerja keras, dan tekad yang kuat adalah aspek yang harus dimiliki untuk menuju sebuah kemenangan. Tapi apalah arti itu semua jika kita tak memiliki hati yang bersih?</span><br />
<span class="fullpost"><br /></span>
<span class="fullpost">Di pertandingan tertentu, harga diri mungkin dipertaruhkan apabila kalah. Tapi, yang paling menyedihkan adalah ketika tidak terima akan kekalahan. Itu tidak membuat kamu mendapat simpati. Sebaliknya, para penonton menjadi lebih sadar bahwa anda memang "pantas kalah" dengan sikap seperti itu.</span><br />
<span class="fullpost"><br /></span>
<span class="fullpost">Kekalahan itu harus diterima sebagai suatu yang lumrah. Satu-satunya cara adalah dengan berjiwa besar, lebih baik lagi jika bisa mengucapkan selamat kepada sang pemenang. Tapi menjadikan pelajaran atas kekalahan. Dan orang-orang hanya akan melihat kekalahan anda sebagai bagian dari permainan. Kekalahan yang anggun dan bermartabat, kalah terhormat.</span>Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com41tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-24001506013209788822014-07-23T05:50:00.001+07:002014-07-23T05:50:31.381+07:00Why Frozen Become So Popular?<blockquote class="tr_bq">
<span style="color: #0b5394;"><i>Do You Wanna Build a Snowman?</i></span><br />
<span style="color: #0b5394;"><i>C'mon let's go and play!</i></span></blockquote>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRktBM4DtsPatIRqlDcdT8IQnrYV8dT_kjLt2iOf4Wx3xx3CXJSpLOm2mExpwJoiOYTwXdjEjBZ2SnMOepAXAhZPeS09hTSpIIAhwtb1TEdAMPcYVRyeHh-ggg0i6zUEtSPTMyprg3C4CJ/s1600/frozen-rev.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRktBM4DtsPatIRqlDcdT8IQnrYV8dT_kjLt2iOf4Wx3xx3CXJSpLOm2mExpwJoiOYTwXdjEjBZ2SnMOepAXAhZPeS09hTSpIIAhwtb1TEdAMPcYVRyeHh-ggg0i6zUEtSPTMyprg3C4CJ/s1600/frozen-rev.jpg" height="173" width="320" /></a></div>
<br />
Buat para pecinta film, pasti familiar dong dengan lirik lagu diatas? Film animasi buatan Disney, berjudul Frozen yang rilis akhir 2013 lalu seakan masih membekas di ingatan kita, saya tertarik membahas film ini karena tergelitik memperhatikan animo masyarakat yang begitu menyukai film ini. Hmmm.... kalo menurut saya sih....<br />
<br />
Saya sudah menonton film Frozen beberapa waktu yang lalu, gak di Bioskop sih. Itu juga nontonnya karena penasaran banyak yang bilang filmnya bagus. Saya sebagai seorang pecinta film, apalagi film animasi garapan Disney, Pixar, dll jadi penasaran dong, apa sih yang membuat orang-orang begitu mengagumi Frozen? Karena sekilas, saya melihat film ini sekedar film yang berkisah tentang seorang putri yang menunggu datangnya sang "Prince Charming".<br />
<br />
<br />
<br />
Menceritakan tentang dua putri raja, Elsa sang kakak, dan Anna sang adik. Elsa memiliki kekuatan es yang pada suatu hari tidak sengaja mencelakai adiknya hingga pingsan. Akibat kejadian ini, kedua orang tua elsa takut dan khawatir Elsa tidak dapat mengendalikan kekuatannya, hingga membuat mereka mengurung Elsa di dalam kamar selama bertahun-tahun sampai ia dapat mengendalikan kekuatannya. Hubungan erat antara Anna dan Elsa pun semakin renggang karena Elsa tidak mau lagi bermain dengan Anna. Dan membuat Anna sedih dan kesepian. Ditambah lagi ketika mereka beranjak dewasa, orang tua mereka meninggal akibat kecelakaan kapal.<br />
<br />
Awal konflik di mulai di hari ketika Elsa akan di nobatkan sebagai Ratu. Di buatlah pesta besar-besaran. Istana yang biasanya sepi, tiba-tiba di ramaikan oleh para tamu yang datang dari kerajaan-kerajaan lain. Anna yang bertahun-tahun kesepian di dalam istana tentu saja sangat senang, ia begitu antusias dengan penobatan kakaknya, lalu ia berjalan keliling kerajaan hingga ia bertemu seorang pangeran dari kerajaan antah berantah dan jatuh cinta.<br />
<br />
Sang pangeran itu pun melamar Anna pada malam itu juga, dan di terima. Tapi ketika mereka ingin meminta restu kepada Elsa, ia menolak. Bagaimana mungkin ia memberi restu adiknya yang akan menikah dengan orang yang baru di kenalnya satu hari?!<br />
<br />
Anna yang tidak mendapat restu dari kakaknya tidak terima dan protes, sehingga membuat Elsa marah dan tidak bisa mengendalikan kekuatannya di depan banyak orang dan tanpa sengaja menyakiti salah satu tamu di situ. Si tamu yang tidak terima meneriaki Elsa seorang monster dan harus di usir. Sedangkan Elsa yang takut kekuatannya semakin tak terkendali dan melukai orang-orang tidak berdosa memilih pergi meninggalkan istana melewati teluk yang malah membuatnya membeku juga kerajaannya. Anna yang tau kakaknya bukan orang jahat berusaha mengejar Elsa untuk menyuruhnya kembali dan mengembalikan istana yang membeku seperti semula, dan disanalah petualangan Anna dimulai.....<br />
<br />
Nah, segitu aja dulu Spoilernya, sisanya nonton aja sendiri bagi yang belum pernah nonton. <i>Overall</i>, secara alur cerita, film ini gak terlalu spesial, cenderung klise malah. Mungkin yang membuat orang banyak suka dengan film ini karena mengusung konsep musikalisasi dengan lagu-lagu orkestra yang <i>easy listening</i>. Tapi kalo saya? Biasa aja sih~<br />
<br />
Maaf ya buat para penggemar Frozen, tapi di bandingkan dengan film Up, Monster University, Toy Story, bahkan Turbo, Frozen tidak memberi kesan saat saya selesai menonton.<br />
<br />
Tapi bukan berati film ini jelek loh, cukuplah sebagai tontonan ringan keluarga. Tapi jangan terlalu berekspektasi besar kalau tidak mau kecewa.<i> My verdict is</i> <span style="color: red;"><b>7 of 10</b></span>.<br />
<br />
<br />
<span class="fullpost">
</span>Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com31tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-18516232601170059062014-07-22T06:11:00.001+07:002014-07-23T06:41:44.446+07:00TULUS; Warna Baru Musik Indonesia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8aHhHzVmaP0r-tcGm7or40BxXjs-NCz-6zZxS3c_Uy-9GQgfxkgxmU_T-KGtoU7KCsv_7E5P7C8t5TbBZgissAbi-NKvwEjjn-EnPYdS0EvjwIA_ldoIATzGYMsXRzDC8ur4r_1TixSqg/s1600/IMG_7363-copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8aHhHzVmaP0r-tcGm7or40BxXjs-NCz-6zZxS3c_Uy-9GQgfxkgxmU_T-KGtoU7KCsv_7E5P7C8t5TbBZgissAbi-NKvwEjjn-EnPYdS0EvjwIA_ldoIATzGYMsXRzDC8ur4r_1TixSqg/s1600/IMG_7363-copy.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<br />
Saya bukan bagian dari tim marketing penyanyi Tulus yah, ini murni dari hasil pemikiran saya sebagai penikmat musik. Menurut saya Tulus punya ciri khas tersendiri dalam bermusik, selain karena mengusung genre musik Jazz (musik favorit saya) tapi juga tema yang di bawakan gak melulu soal cinta-cintaan yang mengarah ke galau. Yah, memang sih di Single-nya yang pertama dia membawakan lagu bertema cinta, tapi perspektifnya tetap beda. Dalam singlenya yang berjudul "Teman Hidup" Tulus menceritakan tentang cinta sejati.<i>Which is</i>, yang intinya bisa saya ambil adalah, <i>"Fall in love is easy, but stay in love is special."</i> Udah pada tau dong lagunya kayak gimana? Kalo belum, ya monggo di download dulu.<br />
<br />
<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="225" src="//www.youtube.com/embed/dt4Ueda_h6Y" width="400"></iframe>
<span class="fullpost">
<br />
<div style="text-align: left;">
<br />
Gak cuma itu, di Single-nya yang lain berjudul Sewindu, Tulus mencoba menceritakan tentang seseorang yang "jatuh cinta diam-diam" selama delapan tahun (sewindu) yang pada akhirnya orang tersebut menyerah karena sang wanita mengabaikannya ketika ia bertemu dengan pria lain. Tragis? Tapi jangan salah, banyak kok yang mengalami hal yang sama. Atau mungkin anda salah satunya :))</div>
<br />
Dalam lagunya yang berjudul "Gajah" Tulus menceritakan tentang masa kecilnya (anggap saja lagu ini kisah nyata) yang selalu di ejek temannya (mungkin karena badannya besar kali yah?), tapi ketika dewasa ia malah berterima kasih, karena panggilan itulah yang membuat ia sukses. Inilah salah satu yang saya suka dari Tulus. Dia bisa mengangkat tema unik, yang bahkan saya saja tidak kepikiran untuk di jadikan sebuah lagu, ditambah alunan jazz yang syahdu dan suara tulus yang merdu membuat lagu ini enak sekali di dengar.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7wik_NgHnZvfWjynxMs_8ybqGZTRUexjqiudr94C-UGZ1jwLHAZ6qS9KVL7nbBrPOTG7w4Ic8TTcSNUOYCqdWVKbGZ3chjvm3S7knogHD0Brel17C9_ai6BitKWiO8C8UnUD5AtL8s16T/s1600/foto_tulus_01_web.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7wik_NgHnZvfWjynxMs_8ybqGZTRUexjqiudr94C-UGZ1jwLHAZ6qS9KVL7nbBrPOTG7w4Ic8TTcSNUOYCqdWVKbGZ3chjvm3S7knogHD0Brel17C9_ai6BitKWiO8C8UnUD5AtL8s16T/s1600/foto_tulus_01_web.jpg" height="266" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Saya gak menemukan ilustrasi yang tepat menggambarkan lagu Tulus yang satu ini :p</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Salah satu lagu yang sedang saya dengarkan adalah Hits terbaru Tulus berjudul "Jangan Cintai Aku Apa Adanya" dengar deh, lagunya enak kok. Termasuk salah satu Top Hits di Prambors loh!<br />
<br />
Happy Listening^^ <br />
<span class="fullpost">
</span>Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com22tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-5317607622743302122011-08-14T14:01:00.002+07:002011-09-22T21:36:05.338+07:00"Cinta itu....."Aku masih terduduk kaku di ruangan sempit dan pengap itu. Hingga akhirnya seorang polisi berseragam lengkap masuk dan mulai menanyaiku,<br /><br />“Jadi, bagaimana rasanya membunuh, menyenangkan?”<br /><br />“Aku bukan psikopat.”<br /><br />“Lalu apa? Tak ada seorang pembunuh yang membunuh seseorang tanpa motif kecuali psikopat. Dan kau membunuh seorang pemulung tak berdaya. Pembunuh macam apa kau ini?”<br /><br />“Aku tidak membununya.”<br /><br />“Lalu siapa?”<br /><br />“Cinta, cinta yang telah membunuhnya.”<br /><br />Dulu, entah kenapa aku merasakan hidupku tak bermakna. Padahal aku memiliki hampir semua orang-orang yang tak miliki. Rumah mewah, Aset melimpah, bahkan mobil-mobil sport itu; yang hampir tak pernah bergerak dari parkirnya karna jarang kupakai. Kecuali itu, aku tak memiliki cinta.<br /><br />“Lalu, kau mulai mencarinya?”<br /><br />“Ya.”<br /><br />“Cerita klasik, aku sudah sering mendengar cerita-cerita seperti ini di TV dan buku-buku. Hanya alurnya saja yang dibuat berbeda. Dan… biar kutebak ending ceritamu. Akhirnya kau menemukan cinta dan hidup bahagia. Selesai.”<br /><br />“Jika akhirnya bahagia, aku tak mungkin berada diruangan pengap ini bersamamu.”<br /><br />“Jadi…..?”<br /><br />“Bisa kulanjutkan ceritaku?”<br /><br />“Baik, silahkan….”<br /><br />Aku percaya cintalah yang bisa memberi makna pada hidupku. Aku butuh cinta. Dan ya, Kau benar. aku mulai mencari cinta. Aku mencarinya dimana-mana. Di rumah, di taman, di restaurant, halte, rumah sakit, bahkan aku mencarinya ditempat kerjaku sendiri. Tapi tetap tak menemukannya. Hingga aku pergi ke sebuah mall dan menemukannya….<br /><br />“Menemukan cinta?”<br /><br />“Tentu saja! Kau tidak menyimak ceritaku dari tadi?”<br /><br />“Maaf, aku hanya ingin memastikan. Silahkan lanjutkan ceritamu.”<br /><br />Ya, akhirnya aku menemukan cinta. Ia terpajang manis di sebuah etalase toko itu. Tanpa pikir panjang aku langsung masuk ke toko itu dan menemui si penjaga toko,<br /><br />“Berapa harga cinta yang terpajang di etalase itu? Aku ingin membelinya.” Tanyaku bersemangat dengan napas memburu. Penjaga itu hanya tersenyum dan menggeleng,<br /><br />“Kau takkan bisa membelinya.”<br /><br />“Tentu saja aku bisa! Berapa harganya? Berapapun akan kubayar.”<br /><br />Penjaga itu hanya tersenyum dan dan menggelengkan kepalanya lagi,<br /><br />“Kau takkan bisa membelinya.”<br /><br />Akhirnya aku mulai geram dan mengambil dompet dari sakuku mengeluarkan semua isinya hingga dompet yang tadinya gembung itu jadi menipis.<br /><br />“Plokk.” Aku meletakkan setumpuk uang seratusan ribu di atas meja counternya.<br /><br />“Kau pikir dengan uangmu itu kau bisa membeli cinta?”<br /><br />“Masih kurang? Baik, tunggu sebentar.” Aku lalu meninggalkan toko itu dan bergegas menuju ATM terdekat. Pikirku mungkin harga cinta amatlah mahal, jadi kuputuskan untuk menguras seluruh uang di ATM ku. Setelah mendapatkan uangku. Aku kembali ke toko itu.<br /><br />“Aku mengerti cinta sangatlah mahal, jika uang-uang ku ini juga belum cukup, kau bisa ambil seluruh asetku, rumah mewah, dan mobil-mobil sport itu.” Kataku pada penjaga toko setelah menyerahkan uang tadi. Kali ini penjaga toko itu tak tersenyum, ia malah tertawa kecil setelah mendengar perkataanku.<br /><br />“Hahaha, ternyata kau belum mengerti juga, kawan. Cinta tak bisa dibeli dengan uang.”<br /><br />“Apa maksudmu?”<br /><br />“Cinta tak bisa dan takkan pernah bisa di beli oleh apapun. Bahkan jika untuk di tukar dengan mobil-mobil sportmu itu…”<br /><br />“Tapi aku menginginkan cinta, apa yang harus kulakukan untuk mendapatkan cinta di etalase itu?”<br /><br />“Kau akan mendapatkannya?”<br /><br />“Kapan?”<br /><br />“Suatu saat nanti.”<br /><br />Aku mulai tambah geram,<br /><br />“Aku ingin cinta sekarang! Bukan nanti. Aku membutuhkannya.”<br /><br />Lagi-lagi penjaga itu tersenyum,<br /><br />“Banyak orang yang berkata mereka membutuhkan cinta, padahal mereka tidak benar-benar membutuhkannya. Mereka hanya ingin memilikinya.”<br /><br />“Jadi kau tetap tak mau menjual cintai itu kepadaku?”<br /><br />“Cinta itu bukan untuk dijual.”<br /><br />“Lalu apa gunanya kau pajang cinta di etalase itu?”<br /><br />“Aku akan memberitahumu suatu saat.”<br /><br />Akhirnya aku jengah dengan percakapan itu dan meninggalkan toko dengan hampa, tanpa cinta.<br /><br />“Apa yang membuatmu ingin memiliki cinta? Padahal kau baru melihatnya sekali di etalase toko itu?”<br /><br />“Entahlah, tapi saat pertama kali aku melihat cinta, ada perasaan yang menyenangkan. Tak bisa kuungkapkan. Seperti…. Seperti ekstasi atau morfin, walaupun kau tahu itu buruk bagimu, toh kau tetap menenggaknya, bukan? Seperti itulah cinta.”<br /><br />“Lalu, apa yang kau lakukan setelah gagal membeli cinta?”<br /><br />Aku memikirkan perkataan si penjaga toko, bahwa aku tak bisa membeli cinta dengan uang, hingga tiba-tiba aku melihat dari kejauhan seorang rampok yang sedang di kejar-kejar oleh massa berlari ke arahku. Ting! Aku mendapatkan ide!<br /><br />“Ikut aku, aku akan membawamu ketempat yang aman.” Kataku, sambil ikut berlari dengan rampok itu.<br /><br />“Kenapa aku harus mempercayaimu? Kita bahkan baru bertemu. Bagaimana ku tahu kau tidak menjebakku?”<br /><br />“Terserah, tapi lihat orang-orang itu. Mereka membawa bensin dan obor. Siap membakarmu hidup-hidup jika tertangkap.” Perampok itu lalu berpikir sejenak,<br /><br />“Baik, aku ikut denganmu.”<br /><br />Akhirnya rampok itu lolos dari kejaran massa setelah aku membawanya berbelok kesebuah gang kecil di antara kedai-kedai itu.<br /><br />“Terimakasih telah menolongku, sekarang apa maumu?”<br /><br />“Bagaimana kau bisa tau?”<br /><br />“Hanya orang gila yang mau menolong perampok seperti ku, atau mereka punya kepentingan sendiri. Dan aku yakin kau tidak gila, jadi apa maumu?”<br /><br />“Baik, aku ingin kau mencurikan sesuatu untukku.”<br /><br />“Apa itu?”<br /><br />“Aku ingin kau mencuri cinta.”<br /><br />“APAAA!? Kau menyuruh perampok itu mencuri cinta?! Ide gila macam apa itu?” Tanya polisi itu terkejut setelah mendengar ceritaku.<br /><br />“Kupikir jika aku tak bisa membelinya, mungkin aku bisa mencurinya.”<br /><br />“KAU SINTING! BENAR BENAR SINTING…..!”<br /><br />“Berarti kau lebih sinting lagi karena mendengar cerita orang sinting.”<br /><br />“Baik-baik… ayo lanjutkan ceritamu.”<br /><br />Aku mulai menjelaskan panjang lebar apa yang harus rampok itu lakukan untuk mencuri cinta. Mulai dari letak toko itu, hingga dimana tempat aman kami bisa bertemu agar aku bisa mengambil cinta dari rampok itu. Si rampok hanya mengangguk-angguk mengerti.<br /><br />“Dari penjelasanku tadi, ada yang kurang jelas?”<br /><br />“Satu hal.”<br /><br />“Apa?”<br /><br />“Apa itu cinta? Mengapa kau begitu ingin aku mencurikannya untukmu?”<br /><br />“Cinta itu….”<br /><br />*****<br /><br />Hari itu, aku melihat perampok itu beraksi dari kejauhan sambil menikmati kopi panasku di cafe tepat di depan toko itu. Rampok itu berhasil mencuri cinta tanpa kesulitan yang berarti. Lalu aku meninggalkan kafe, dan menuju tempat yang telah kami sepakati untuk mengambil cintaku dari rampok.<br /><br />Sudah lama aku disitu, berdiri dan menanti si perampok. Tapi perampok itu tak kunjung datang. Setelah berjam-jam menunggu, akhirnya aku sadar. Si rampok mencuri cinta untuk dirinya sendiri.<br /><br />Lalu aku mencari rampok dan mendapatkannya saat sedang merampok.<br /><br />“Hey kau! Berikan cintaku!”<br /><br />“Maaf teman, cinta ini milikku, aku yang mencurinya.”<br /><br />“Kembalikan, aku menyuruhmu mencuri cinta untukku, bukan untukmu.”<br /><br />“Kau tidak mengerti, semenjak aku memiliki cinta aku jadi menemukan arti hidup.”<br /><br />“Berikan cinta itu atau….”<br /><br />“Atau apa…?”<br /><br />“RAMPOOOK…..!!!” Teriakku sekencang-kencangnya meneriaki rampok itu. Orang-orang mulai melihat berkeliling mencari dimana rampok yang aku maksud, dan mengejarnya dengan membawa bensin dan obor. Rampok itu lari. Tapi ia tertangkap. Untungnya ketika massa itu siap membakar rampok aku sempat menghentikan mereka,<br /><br />“JANGAAAN!!!, jangan bakar dia, ada sesuatu yang harus kuambil darinya.”<br /><br />Orang-orang itu pun berhenti dan memberi jalan untukku menuju rampok yang sudah dikerumuni massa itu.<br /><br />“Berikan cintaku!”<br /><br />“Tidak ada padaku.”<br /><br />“Apa maksudmu?”<br /><br />“Aku buang disuatu tempat saat aku dikejar tadi, agar aku bisa mengambilnya jika lolos.”<br /><br />“DIMANA?!” sergahku.<br /><br />Rampok itu hanya diam. Aku menurunkan nada suaraku dan berkata,<br /><br />“Tolong beri tahu aku dimana kau membuangnya, dan aku akan bicara pada orang-orang ini agar tidak membakarmu.”<br /><br />Si rampok berpikir sejenak, akhirnya ia berkata,<br /><br />“Dia ada di tong sampah di gang yang aku lewati tadi.”<br /><br />“Baik, terimakasih.” Jawabku lalu meninggalkan rampok itu bersama massa yang siap membakarnya.<br /><br />“Hey, kau bilang akan bicara pada orang-orang ini agar tidak membakarku?”<br /><br />“Maaf, aku berbohong teman.” Senyumku sinis.<br /><br />“KAU MENGKHIANATIKU!”<br /><br />“Kau juga, sekarang kita impas.”<br /><br />Rampok itu terhenyak.<br /><br />“Bakar dia.” Perintahku pada orang-orang itu.<br /><br />Dengan cepat massa itu menyiraminya dengan bensin dan langsung melemparkan obor-obor yang telah mereka pegang tadi ke rampok. Aku masih sempat mendengar teriakannya yang memilukan dari jauh. Rampok itu terbakar hidup-hidup.<br /><br />Terbakar karena pengkhianatan.<br /><br />Terbakar karena cinta.<br /><br />*****<br /><br />“Kejam sekali kau membohongi rampok itu.”<br /><br />“Ia harus belajar bahwa dikhianati itu sakit.”<br /><br />“Tapi itu tak setimpal, ia hanya mengkhianatimu dengan mengambil cintamu, sedangkan kau dengan mengambil nyawanya.”<br /><br />“Cinta butuh pengorbanan.”<br /><br />“Itu bukan pengorbanan, itu korban atas dendam cintamu.”<br /><br />“Kau mau terus bicara atau aku melanjutkan ceritaku?”<br /><br />“Baik…baik… ayo lanjutkan.”<br /><br />Setelah tahu dimana perampok itu membuang cinta, aku langsung menuju ke tong sampah itu. Setelah menemukannya, aku mulai mengorek-ngorek sampah didalamnya tapi tak menemukan cinta. Lalu aku melihat pemulung melintas di dekatku. Aku bertanya, apakah ia ada memulung tong sampah ini. Ternyata bukan dia yang memulungnya tapi temannya, dan jika aku mau bertemu dengannya, aku bisa langsung menuju ke tempat pembuangan akhir disana. Lalu pergilah aku.<br /><br />“Ya, aku yang memulung di tong sampah itu.” Jawab salah satu pemulung setelah aku Tanya siapa yang memulung tong sampah tadi.<br /><br />“Apa yang bisa aku bantu.” Ia bertanya.<br /><br />“Saat kau memulung tadi, apakah kau menemukan cinta? Cinta itu milikku, aku hanya ingin mengambilnya.”<br /><br />“Terlalu banyak barang yang aku pungut tadi, aku tidak ingat.”<br /><br />“Tolonglah, coba kau cari di keranjangmu itu, apa ada cinta disana? Jika kau menemukannya aku akan membayarmu.”<br /><br />“Baiklah, aku akan mencarinya. Kembalilah besok, aku akan memberikannya padamu jika aku menemukannya.”<br /><br />“Terimakasih….”<br /><br />“Tunggu, tapi apa itu cinta? Mengapa kau begitu ingin mendapatkannya? Mengapa kau terlihat begitu putus asa?”<br /><br />“Cinta itu….”<br /><br />*****<br /><br />Keesokan harinya aku kembali lagi ketempat pemulung tadi.<br /><br />“Bagaimana? Apa kau menemukannya?”<br /><br />“Sayang sekali anak muda, aku sudah mencarinya dimana-mana tapi tak menemukan cinta yang kau maksud.”<br /><br />“Kau bohong.”<br /><br />“Buat apa aku bohong?”<br /><br />“Agar kau bisa memiliki cinta itu sendiri.”<br /><br />“Aku tidak bohong!”<br /><br />“Kau terlihat lebih bahagia dari kemarin. Aku tahu kau telah menemukan cinta.”<br /><br />“Baik, aku mengaku. Aku berbohong.”<br /><br />“Nah, sekarang berikan cinta itu kepadaku.”<br /><br />“Anak muda, bolehkah aku memiliki cinta ini untukku?”<br /><br />“Tidak! Cinta itu milikku, ambil saja uangku ini sebagai bayaran kau telah menemukan cintaku.”<br /><br />“Tidak anak muda, cinta ini tak bisa kau tukar dengan uangmu.” Aku mulai tidak sabar dan mengeluarkan pisau dari balik bajuku.<br /><br />“Dan kau membunuh pemulung itu?” Tanya polisi itu memotong ceritaku.<br /><br />“Tidak seperti itu kejadiannya.”<br /><br />Pemulung itu terkejut ketika aku mengancamnya dengan pisau.<br /><br />“Berikan cinta itu atau kubunuh kau!” ancamku.<br /><br />“Anak muda, kau tahu, seumur hidup aku menderita memunguti sampah-sampah menjijikkan itu, hingga aku menemukan cinta.”<br /><br />“Aku tak peduli! Berikan cinta itu padaku!”<br /><br />“Tidakkah kau kasihan padaku?”<br /><br />Aku sudah tak sabar lagi. Lalu mulai ingin menikam pemulung itu.<br /><br />“Baik…baik…” jawab pemulung itu cepat.<br /><br />“Ini cintamu, ambillah…”<br /><br />“Aku tak jadi menikamnya.”<br /><br />“Terimakasih, ambillah ini sebagai bayaranmu.” Kataku sambil menyodorkan uang.<br /><br />“Aku tak butuh uang mu anak muda.”<br /><br />“Tapi aku sudah berjanji untuk membayarmu.”<br /><br />“Berikan saja pisaumu.”<br /><br />“Baiklah.”<br /><br />Lalu ketika aku hendak pergi, pemulung itu memanggilku. Aku menoleh.<br /><br />“Anak muda, tanpa cinta hidupku tak berarti. Aku tak mau menderita bersama sampah-sampah ini. Cinta, jika aku tak bisa memilikimu, apa gunanya aku tetap hidup? maka bunuhlah aku!” teriak pemulung itu seraya menancapkan pisau di hatinya.<br /><br />Cinta telah membunuhnya.<br /><br />*****<br /><br />“Hati? Mengapa ia memilih menancapkan pisaunya di hati?”<br /><br />“Entahlah, mungkin karena ia patah hati karena cintanya kuambil. Hatinya telah hancur. Buat apa tetap hidup tanpa hati?”<br /><br />“Hmmm…. Jadi intinya kau tak membunuh pemulung itu.”<br /><br />“Cinta itu membunuhnya.”<br /><br />“Lalu dimana cinta itu sekarang?”<br /><br />“Ada padaku.”<br /><br />“DOR…!!!”<br /><br />Tubuhku terlempar dari kursi dan menggelepar di lantai. Polisi itu menembakku.<br /><br />“A… Apa yang kau lakukan?” tanyaku terbata sambil menahan sakit.<br /><br />“Pelajaran cintamu telah berakhir, kawan.” Jawab polisi itu sambil tersenyum. Senyum itu…. Senyum yang familiar. Sepertinya aku pernah melihat senyum itu sebelumnya. Tapi dimana aku lupa. Otakku berpikir keras, dan….<br /><br />“K…Kau! Kau si penjaga toko itu! Siapa kau sebenarnya? Dan apa maksudmu tadi?”<br /><br />“Hahaha, kau memang jeli kawan.” Lalu ia melepaskan topeng polisinya dan menjelma menjadi si penjaga toko.<br /><br />“Akulah si penjaga toko. Dan pelajaran cintamu malam ini telah selesai.”<br /><br />“A…Aku tidak mengerti.”<br /><br />“Kau sudah belajar banyak malam ini, dan saatnya kau pulang.”<br /><br />“Pulang ke pangkuan Tuhan maksudmu?”<br /><br />“Berikan cinta itu!”<br /><br />“Tidak! Kau tahu aku tak akan memberikannya padamu.”<br /><br />“Mengapa kau begitu ingin memiliki cinta?”<br /><br />“Cinta itu…”<br /><br />“Dan itulah sebabnya mengapa kau tetap hidup dan masih bisa berbincang-bincang denganku walau sudah kutembak.”<br /><br />“Cinta memberiku hidup?”<br /><br />“Ya, tapi aku harus mengambil cinta itu.”<br /><br />“Tidak! Aku ingin memiliki cinta.”<br /><br />“Kau akan memilikinya suatu saat.”<br /><br />“Mengapa harus suat saat?”<br /><br />“Karena cinta butuh proses, ia tak bisa didapat dengan cara instant. Ia tak bisa dicuri, apalagi dibeli.”<br /><br />“Jadi, aku harus melewati proses?<br /><br />“Tepat!”<br /><br />“Bagaimana caranya?”<br /><br />“Kau telah melewatinya dari ceritamu tadi.”<br /><br />“Kalau begitu aku berhak mendapatkan cinta ini. Lalu, mengapa kau ingin mengambilnya dariku?”<br /><br />“Karena cinta itu bukan milikmu.”<br /><br />“Hah!?”<br /><br />“Kau tahu kenapa aku memajang cinta di etalase toko itu.”<br /><br />Aku menggeleng.<br /><br />“Agar banyak orang-orang sepertimu yang bisa belajar apa itu cinta dan tak menyianyiakannya.”<br /><br />“Cinta ini milikku!”<br /><br />“Dia milikku, yang kau curi dari etalase.”<br /><br />Tiba-tiba cinta berusaha keluar dari sakuku.<br /><br />“Cinta, jangan tinggalkan aku. Tanpamu hidupku tak berarti. Tanpamu hidupku hampa. Apa gunanya aku tetap hidup?”<br /><br />Ketika cinta keluar dari sakuku. Tiba-tiba tubuhku terasa lemas, penglihatanku gelap. Sebelum jantungku berhenti, aku sempat mendengar sayup-sayup cinta berkata padaku,<br /><br /><i>“Selamat tinggal pecinta, aku bukan cintamu. Aku tidaklah nyata. Carilah cintamu yang sebenarnya diluar sana.”</i><br /><br />Lalu aku terbangun dari ranjangku. Dan kembali mencari cinta, bukan dengan mencuri, merampas, apalagi membelinya. Tapi mendapatkannya. Dan akhirnya aku mengerti. Penjaga toko itu benar,<br /><br />Cinta butuh proses.Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com60tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-74961982709539050072011-07-17T18:54:00.004+07:002011-07-17T19:28:21.423+07:00Celah Sejarah dalam Krisis Kepemimpinan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWVm93qBri6FDdwGd8Ij4yoPGff6oThyVEiWEFEb7nefwuhftloT4tEt8HNx8JrfapIDa4M57mzK8-RicDguNhI4BL6UeRd0_dsmyOcBMZRTLC8CTF2At-u8MyN3KTYLzMtNpGUJVb2vES/s1600/kursi.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 126px; height: 138px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWVm93qBri6FDdwGd8Ij4yoPGff6oThyVEiWEFEb7nefwuhftloT4tEt8HNx8JrfapIDa4M57mzK8-RicDguNhI4BL6UeRd0_dsmyOcBMZRTLC8CTF2At-u8MyN3KTYLzMtNpGUJVb2vES/s320/kursi.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5630293555491557682" border="0" /></a><br />Ada sebuah celah; sebuah kesempatan bersejarah dalam lilitan krisis multidimensi ini. Tampak mustahil memang, jika melihat bangsa kita ini, yang kepercayaan dirinya seakan sudah lumpuh. Seakan bangsa ini sudah mulai percaya bahwa krisis ini bagaikan titian tanpa ujung. Faktanya, bukan tidak ada seorang ekonom brilian di negeri ini yang mampu menyelesaikan krisis ekonomi ini. Faktanya, bukan tidak ada orang jenius yang dapat menemukan jalan keluar bagi persoalan bangsa ini. Faktanya adalah sebenarnya orang-orang ini bagaikan lidi yang berserakan di antara gugusan kepulauan di nusantara ini. Orang-orang ini (sayangnya) tak terintegrasi menjadi sapu di bawah sebuah kepemimpinan yang solid.<br /><span class="fullpost"><br />Kepemimpinan. Yang sebagaimana selalu terbukti berulang – ulang dalam sejarah selalu memberikan porsi terbesar bagi masalah yang dihadapi tiap bangsa, atau sebaliknya. Apa yang kita kenal dengan ideologi, agama, dan sistem sebenarnya hanyalah kumpulan benda-benda mati sampai mereka ditiupkan roh kehidupan dari sebuah kepemimpinan. Dan tak ada yang bisa menyelesaikan krisis ini kecuali jika kita dipimpin oleh sebuah kepemimpinan yang andal. Tapi juga perlu di ingat, kepemimpinan yang kuat dan baik tidak menjamin semua krisis ini selesai, tapi kepemimpinan yang kuat dan baik ini dapat memastikan bahwa semua solusi dan pemecahan yang kita rencanakan dapat berjalan dengan benar dan tidak menyimpang.<br /><br />Tanpa kita sadari, peningkatan partisipasi politik bangsa ini melahirkan masalah baru bagi kepemimpinan nasional : <span style="font-weight: bold;">meningkatnya standar harapan masyarakat terhadap pemimpin nasional.</span> Efeknya, krisis kepemimpinan di negeri ini selalu berakhir dengan pergantian pemimpin nasional di luar jadwal konstitusi. Disebabkan oleh para pemimpin ini “dianggap” tidak memenuhi harapan masyarakat tersebut. Krisis kepemimpinan nasional saat ini adalah masalah nasional terbesar; melebihi dari musibah apapun yang pernah di terpa bangsa ini. Kepemimpinan adalah hal yang sangat vital. Ini merupakan suatu potongan sejarah yang disebut masa kekosongan kepemimpinan. Karena dalam masa ini, ada pemimpin yang tidak memimpin. Kepemimpinan adalah roh kehidupan yang dapat membuat ideologi, agama, nilai pikiran, dan sistem bekerja efektif mengorganisasi kehidupan bangsa kita ini. Dan ini adalah sebuah celah sejarah bagi para calon pemimpin di tengah krisis ini. Tapi siapakah pemimpin itu? Tentu saja seseorang yang mempunyai kapasitas kepemimpinan yang diperlukan sesuai jamannya untuk menyelesaikan masalah bangsa ini. Dan itu bisa siapa saja. Bahkan mungkin anda. Siapa yang tahu?<br /><br /><br /></span>Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com19tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-29651329007046168142011-07-16T15:23:00.006+07:002011-07-16T15:38:48.243+07:00Anak-Anak yang Gelisah<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcZ4029_AeQzHnxQ96d5IRZpR-IRfGhE1hjZYTfkuzIyUbbsGzR1cJbUgA07h4ch1fHdYRdg3qmxLvNjs0oMvT0vSv9gmR_C9SOd_klKSkNl6t8zqpvqohp7QhQNDqzmA6s-0nFE4o0OEw/s1600/bayi+bayi.jpeg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 265px; height: 180px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcZ4029_AeQzHnxQ96d5IRZpR-IRfGhE1hjZYTfkuzIyUbbsGzR1cJbUgA07h4ch1fHdYRdg3qmxLvNjs0oMvT0vSv9gmR_C9SOd_klKSkNl6t8zqpvqohp7QhQNDqzmA6s-0nFE4o0OEw/s320/bayi+bayi.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5629865404454552850" border="0" /></a><br />Anak – anak muda adalah sebuah energi peradaban yang siap meledak di saat dibutuhkan. Ketika idealisme mereka terbentur alam realitas. Ketika janji kemakmuran berubah menjadi krisis ekonomi yang menyengsarakan. Ketika keadilan telah terbungkam oleh tirani kekuasaan, dan kebebasan terenggut oleh kediktaktoran. Ketika semua itu terjadi, maka bersiaplah. Ibu pertiwi pasti akan menepati janjinya. <span class="fullpost"> Janji untuk melahirkan anak-anak yang setia pada cita-cita luhurnya. Anak-anak yang membawa keberanian ditengah lautan ketakutan, yang mengibarkan panji perlawanan terhadap penindasan, yang memekikkan gaung pembelaan ditengah pengkhianatan, yang memberikan darah mereka dengan tulus sebagai mahar sebuah kebebasan dan keadilan, dan yang meninggalkan kenikmatan masa mudanya dengan penuh cinta untuk hidup dalam deru dan debu jalanan.<br /><br />Keresahan itu muncul dari jiwa-jiwa yang gelisah. Tapi, kegelisahan yang seperti apakah itu? Yaitu kegelisahan yang membuat mereka berani mencabut semua kenyamanan hidup mereka. Kegelisahan yang membuat mereka bergerak maju di garis depan. Menjemput takdir. Menyambut panggilan sejarah. Kegelisahan bagaikan isyarat bagi anak – anak ini untuk bangun dari tidur panjang mereka dalam rahim sejarah. Seakan kegelisahan memberi mereka energi, semangat perlawanan, dan pembelaan yang ledakannya cukup besar untuk ditulis dalam prasasti sejarah.<br /><br /><span style="font-style: italic;">Masih ragu dengan kekuatan energi peradaban ini?</span><br /><br />Mari kita runut ulang ledakan energi peradaban ini dari generasi 1900-an. Anak-anak gelisah pada generasi ini dengan lantangnya memekikkan gaung perlawanan dan akhirnya memelopori kebangkitan nasional. Lalu, di generasi 28, kegelisahanlah yang membuat anak-anak muda ini memelopori persatuan nasional dalam simbol tanah air, kebangsaan, dan bahasa persatuan. Sejarah mencatatnya dengan Sumpah Pemuda. Di generasi 45, kegelisahanlah yang membuat anak-anak ini memberikan darah mereka dengan tulus demi mahar sebuah kemerdekaan. Lebih dekat lagi, ada generasi 66 yang berhasil mengakhiri tirani orde lama, dan generasi 98 yang mengakhiri kediktaktoran orde baru.<br /><br /><span style="font-style: italic;">Sebuah jaket berlumur darah</span><br /><span style="font-style: italic;">Kami semua sudah menatapmu</span><br /><span style="font-style: italic;">Telah berbagi duka yang agung dalam kepedihan bertahun-tahun</span><br />.....<br /><br />(Taufiq Ismail, 1966)<br /><br />..... <span style="font-style: italic;"><br />Mestinya kalian jadi insinyur dan ekonom abad dua puluh satu</span> <span style="font-style: italic;"><br />Tapi malaikat telah mencatat indeks prestasi kalian di Trisakti bahkan di seluruh negeri</span> <span style="font-style: italic;"><br />Karena kalian berani mengukir alphabet pertama dari gelombang ini dengan darah dan arteri sendiri</span><br /><span style="font-style: italic;">Merah putih yang setengah tiang ini</span> <span style="font-style: italic;"><br />Merunduk di bawah garang matahari</span><br /><span style="font-style: italic;">.....</span><br /><br />(Taufiq Ismail, 1998)<br /><br />Lihat, tanpa kita sadari kegelisahan inilah yang membuat bangsa kita ini bisa menghirup udara kebebasan. Tapi, tugas belum selesai. Kini kita tengah berada di persimpangan sejarah. Masa transisi yang tengah kita alami boleh jadi merupakan awal bencana besar yang merugikan akan menimpa bangsa kita di masa depan. Sebab, ada kegelisahan baru. Sebuah idealisme yang terpasung dalam realitas. Dan cita – cita reformasi yang telah di gaungkan para generasi dulu pun seakan semakin mengikis dan habis.<br /><br />Tapi mungkin memang harus begini kenyatannya. Bahwa bangsa ini menghendaki kita melangkah lebih cepat menyelamatkan dirinya. Bahwa seharusnya kita sudah bersiap dengan letupan letupan kecil sebelum isyarat itu terdengar. Atau bahkan sebenarnya isyarat itu sudah dari dulu berbunyi, tapi teredam karena kita terlalu sibuk dengan diri kita sendiri? Sadar dan lihatlah, betapa bangsa ini sudah cukup lama gelisah. Ia butuh sebuah ledakan dari anak-anak yang terlalu pulas tidur dalam rahim sejarah ini. Ledakan energi peradaban.<br /><br />Saatnya kita bergerak maju dan menuju garis depan. Mungkin inilah saatnya kita menjemput takdir kita. Memenuhi panggilan sejarah (yang mungkin) sudah lama terdengar tapi tak terhiraukan. Memang, perubahan ini sekilas terlihat seperti kabut tebal yang menghalangi cahaya matahari turun ke bumi. Tapi percayalah, keresahan dari anak – anak yang gelisah ini cukup kuat untuk meledakkan energi peradaban bangsa ini.<br /><br /><span style="font-style: italic;">Garuda bukan burung perkutut</span> <span style="font-style: italic;"><br />Sang saka bukan sandang pembalut</span> <span style="font-style: italic;"><br />Dan coba kau dengarkan</span> <span style="font-style: italic;">Pancasila itu bukanlah rumus kode buntut</span><br /><span style="font-style: italic;">Yang hanya berisikan harapan</span> <span style="font-style: italic;"><br />Yang hanya berisikan khayalan</span><br /></span>Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com16tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-33960842795085177262010-12-14T18:00:00.003+07:002010-12-14T22:09:58.401+07:00Jangan Cintai AkuWanita itu berjalan gontai menuju rumah sederhana di hadapannya. Menaiki anak tangga dan membuka pintu rumah berwarna biru itu dengan perlahan. Ia diam sesaat, tertegun, rumah itu sunyi senyap. Seperti tidak ada orang. Lalu ia masuk kedalamnya, matanya melihat sekeliling. Rumah itu tidak berubah sama sekali sejak ia tinggalkan. Sofa, meja, susunan kursi, semua masih terlihat sama. Seperti tidak di sentuh sama sekali. Ia berjalan mengitari seluruh rumah, tapi nihil. Ia tak menemukan orang yang dicarinya. Saat ia bingung, tiba-tiba matanya tertuju pada sebuah kamar berhiaskan gorden di depannya. Itu kamarnya, dan ia yakin bahwa orang yang di carinya ada disana. Ia pun berjalan perlahan, sepertinya ia tak mau kedatangannya di ketahui oleh orang yang di carinya itu. Akhirnya ia masuk ke dalam kamar, dan melihat sesosok pria terbaring lemah membelakanginya.<br /><span class="fullpost"><br />Wanita itu terpaku melihat sosok pria di hadapannya. Ia tahu pria itu sekarat, pria itu menahan sakit yang luar biasa, dan yang membuatnya dadanya lebih sesak, pria itu orang yang dicintainya. Cukup lama ia terdiam di pojok kamar itu. Tapi semakin lama dadanya sesak, ia menahan dirinya untuk menangis, tapi tenggorokannya jadi terasa kering dan sakit. Akhirnya, air mata pun tak terbendung. Ia menangis, tetesan air matanya terus mengalir ke pipi hingga jatuh ke lantai. Tapi ia masih tak bersuara.<br /><br /><span style="font-style: italic;">“Mengapa kau menangis?”</span><br /><br />Suara itu tiba-tiba membuyarkan lamunannya, dengan reflek ia segera menghapus air mata di pipinya. Ia terkejut, bahwa kedatangannya sudah diketahui oleh orang di hadapannya itu, padahal dari tadi pria itu tak menoleh sedikit pun kepadanya. Tapi ia tersadar ia harus menjawab pertanyaan tadi, lalu entah dari mana ia langsung menjawab dengan pelan,<br /><br /><span style="font-style: italic;">“ Karena kebahagiaan.” </span><br /><br /><span style="font-style: italic;">“Lalu mengapa kau menghilang?”</span><br /><br />Pria itu bertanya lagi dengan sinis, masih dengan posisi membelakangi wanita tersebut dan tanpa menoleh sedikitpun. Tapi, tidak seperti tadi, sekarang wanita itu sudah menguasai dirinya. Dan ia tak terkejut saat pertanyaan itu di lontarkan. Karena ia sudah mempersiapkan jawabannya,<br /><br /><span style="font-style: italic;">“Untuk kesendiriaan.”</span><br /><br />Pria itu terdiam sejenak, lalu ia mencoba bangun dari ranjangnya. Badannya yang sudah sangat lemah, membuatnya kesusahan untuk menggerakkan tubuhnya. Perlahan ia coba untuk duduk di ranjangnya, lalu mencoba untuk berdiri. Tapi sayang, tubuhnya tak sekuat dulu lagi, saat ia mencoba untuk berdiri, tubuhnya kehilangan keseimbangan lalu ia terjatuh ke lantai.<br /><br />Melihat hal tersebut, wanita itu segera berniat untuk membopongnya berdiri, tapi belum sempat ia menolong, pria itu lalu berkata dengan kasar,<br /><br /><span style="font-style: italic;">“JANGAN !” </span><br /><br />teriaknya dengan lantang sambil memberi isyarat dengan tangannya.<br /><br />Kemudian pria itu dengan susah payah mencoba berdiri. Dengan tangannya yang bergetar, ia meraih ranjang untuk tumpuannya mengangkat tubuhnya. Cukup lama ia berjuang keras, hingga ia bisa kembali duduk di ranjangnya. Wanita itu hanya bisa menahan tangis melihat pemandangan yang mengiris hatinya itu. Lalu, ia mendatangi dan duduk di samping pria itu.<br /><br />Ia memegang sekuat tenaga tangan pria itu. Wajahnya menatap kosong ke bawah, memikirkan sesuatu. Ia membiarkan wanita itu memegang sesaat tangannya, lalu ia berkata,<br /><br /><span style="font-style: italic;">“ Mengapa kau memegang tangaku dengan erat? Tapi pikiranmu pergi entah kemana? ”</span><br /><br />Lalu dengan kasarnya ia menarik tangannya hingga lepas dari pegangan wanita tersebut. Wanita itu terkejut, lalu ia terdiam sejenak dan menghela napas,<br /><br /><span style="font-style: italic;">“Aku sangat mencintaimu.”</span><br /><br />Wanita itu tiba-tiba berkata.<br /><br /><span style="font-style: italic;">“Mengapa bisa begitu?”</span><br /><br />Pria itu bertanya lagi.<br /><br /><span style="font-style: italic;">“Jangan tanyakan hal bodoh itu! Kau sudah tahu jawabannya !”</span><br /><br />Jawab wanita itu kesal.<br /><br /><span style="font-style: italic;">“Walaupun suatu saat nanti akan ada cobaan besar menghadang, aku tidak takut. Aku hanya ingin mencintaimu.”</span><br /><br />Sambungnya lagi dengan nada bergetar.<br /><br /><span style="font-style: italic;">“Jangan mencintai aku, jika kau pikir suatu saat aku akan berubah.”</span><br /><br />Pria itu kembali ke berkata dengan suara datar.<br /><br /><span style="font-style: italic;">“Salahkah aku jika ingin kita bersama selamanya sampai nanti?”</span><br /><br />Tanya wanita itu dengan kesal. Pria itu lalu memotong pembicaraannya dengan lantang,<br /><br /><span style="font-style: italic;">“JANGAN MENCINTAIKU! karena suatu saat kau pasti akan berbohong.”</span><br /><br /><span style="font-style: italic;">“Jika bagimu aku tak pantas mencintaimu, maka jangan cintai aku. Tapi aku akan tetap tinggal disini menemanimu.”</span><br /><br />Lalu wanita itu membopong pria tadi berdiri, merawatnya seperti sebelumnya, mengurusnya melakukan hal-hal yang seharusnya bisa pria itu lakukan sendiri jika ia sehat, menggantikannya baju, berjalan, hingga akhirnya wanita itu membawanya ke luar rumah untuk mendapatkan udara segar. Selama wanita itu membopongnya, pria itu berkata,<br /><br /><span style="font-style: italic;">“ Jangan cintai aku, karena aku sudah tak seperti yang dulu. Karena aku merenggut kebahagiaanmu. Karena takdirmu adalah berhenti mencintaiku. Kar… karena mustahil kau mencintaiku…..”</span><br /><br />Pria itu tak bisa melanjutkan kata-katanya. Lalu ia menatap dalam-dalam wajah wanita itu lalu berkata kembali dengan suara yang rendah,<br /><br /><span style="font-style: italic;">“ Kita berdua seperti cermin, yang saling memantulkan cahaya. Kita berdua sama. Kita adalah satu. “</span><br /><br />Akhirnya kata itu yang terucap dari mulut pria itu. Wanita itupun tersenyum, menetes kembali air mata di pipinya. Ia bahagia. Ia tahu, bahwa kekasihnya itu tak mungkin benar-benar menyuruhnya berhenti mencintainya. Lalu ia berkata,<br /><br /><span style="font-style: italic;">“ Jangan cintai aku jika kau ingin menderita dalam penyesalan selamanya. Jangan cintai aku jika kau hanya akan menahanku kembali suatu saat nanti. “</span><br /><br />Sambil berbicara, kedua kekasih itu kembali terkenang dengan nostalgia saat kehidupan mereka masih bahagia. Sebuah keluarga baru dengan kehidupan yang penuh cinta. Mereka berdua hidup dengan harmonis dan mesra. Mereka mulai teringat saat dimana mereka menghabiskan waktu bersama, berdansa, menghabiskan malam berdua. Tapi, lama kelamaan kenangan itu perlahan pudar dari ingatan mereka berganti dengan ingatan buruk dari vonis dokter yang menyatakan bahwa Mark, sang pria terkena penyakit Leukimia. Kehidupan mereka pun mulai berubah. Tubuh Mark semakin lama semakin lemah. Hingga ia tidak bisa melakukan segala halnya sendiri. Ia selalu di bantu dengan istrinya, Jenny. Lama kelamaan, Mark merasa tidak berguna sebagai seorang suami. Ini selain di sebabkan oleh pikirannya sendiri, juga hasutan dari orang-orang luar yang mencemoohnya sebagai suami tak berguna. Lambat laun Mark menjadi seorang yang temperamental dan cepat marah. Ia selalu menolak jika istrinya ingin menolongnya, dan ini berlangsung hingga berbulan-bulan. Sehingga suatu saat Jenny merasa kesal dan meninggalkan Mark sendiri.<br /><br />Jenny pergi hingga beberapa hari, ia merenung dan menangis meratapi kehidupannya. Akhirnya ia tersadar, bahwa ia tidak boleh meninggalkan suaminya sendiri. Hanya ia lah yang bisa memberi kebahagiaan terakhir untuk suaminya itu. Ia tak peduli lagi, jika ia di marahi suaminya itu, karena ia tahu bahwa suaminya mencintainya.<br /><br />Sampai di ingatan itu, tiba-tiba mereka tersadar dari flashback yang baru saja mereka alami. Setelah itu Jenny kembali melanjutkan perkataannya,<br /><br /><span style="font-style: italic;">“Aku hanya ingin menggantikan langit biru di sana dengan cinta kita yang amat luas. “</span><br /><br />Mark hanya terdiam. Mereka lalu berjalan menyusuri jalan setapak. Tiba-tiba Mark berkata,<br /><br /><span style="font-style: italic;">“Aku tak tahu apa yang harus kukatakan….”</span> Ucapnya terbata.<br /><span style="font-style: italic;">“Tapi yang kukatakan tadi itu benar…..” </span>Lanjutnya lagi. Ia menghela napas sejenak,<br /><br /><span style="font-style: italic;">“ Orang-orang itu sangat menyakitiku.”</span><br /><br />Ucap Mark akhirnya.<br /><br /><span style="font-style: italic;">“ Jangan pedulikan mereka. Jika kau dan aku terpisah mereka juga tetap takkan peduli. Tapi pedulikkanlah aku yang tak bisa hidup sendiri di dunia ini tanpa dirimu.”</span><br /><br />Ucap Jenny, sambil memeluk Mark. Mark terkejut, Jenny memeluknya, setelah sadar, ia juga langsung membalas pelukan Jenny.<br /><br /><span style="font-style: italic;">“ Jangan tinggalkan aku! Jangan tinggalkan aku! Jangan dengarkan aku walau aku bilang padamu ‘jangan mencintaiku’.”</span><br /><br />Ucap Mark gugup, sambil memeluk Jenny semakin erat.<br /><br /><span style="font-style: italic;">“ Jangan tinggalkan aku, dan berhentilah menyakitiku dengan menyuruhku ‘jangan mencintaimu’.”</span><br /><br />Balas Jenny lagi. Mark semakin erat memeluk Jenny, air mata membasahi pipinya. Ia lalu berkata,<br /><br /><span style="font-style: italic;">“Jangan mencintaiku, ku mohon kau harus pergi !”</span><br /><br />Ucapnya terpaksa, tapi malah semakin erat memeluk Jenny. Ia tak bisa membohongi hatinya.<br /><br /><span style="font-style: italic;">“Kau tahu, aku tak mungkin melakukan itu.”</span><br /><br />Ucap Jenny. Mark melepaskan pelukannya, lalu ia menatap Jenny kembali di hadapannya dengan berlinang air mata ia berkata,<br /><br /><span style="font-style: italic;">“ Jangan cintai aku, aku hanya akan membuatmu menderita. Hatiku sudah beku karena semua ini.”</span><br /><br />Ucap Mark bergetar.<br /><br /><span style="font-style: italic;">“ Jangan cintai aku jika hanya untuk lari dari kesedihanmu, tapi cintailah aku karena kau memang mencintaiku.”</span><br /><br />Selesai Jenny mengatakan hal tersebut, tiba-tiba muka Mark pucat tubuhnya bergetar, ia kembali kehilangan keseimbangan, ia tak mengeluarkan sepatah kata pun lagi. Ia ambruk di depan Jenny. Di bawah senja yang hampir pergi Jenny panik melihat Mark yang tiba-tiba pingsan. Bersamaan dengan hari yang hampir selesai dengan datang gelapnya malam yang menutupi sosok mereka berdua.<br /><br /><br /></span><div style="text-align: center;"><span class="fullpost">******</span><br /></div><span class="fullpost"><br />Jenny sedang sibuk menaburkan bunga di atas sebuah makam, setelah itu ia menatap sejenak nisan tersebut. Di nisan itu terukir nama seseorang dengan jelas, “Mark Anthony.” Lalu ia meninggalkan pemakaman tersebut. Ia tidak menangis, ia tidak merasa kehilangan. Ia sepertinya berjalan dengan tegar.<br /><br /><br /></span><div style="text-align: center;"><span style="font-style: italic; color: rgb(255, 0, 0);" class="fullpost">“Jangan cintai aku.” Suatu hari nanti kita akan bertemu.</span><br /><span style="font-style: italic; color: rgb(255, 0, 0);" class="fullpost">Dan bersama selamanya.</span><br /><span style="font-style: italic; color: rgb(255, 0, 0);" class="fullpost">Cinta kita memang seperti matahari yang terbit setelah badai</span><br /><span style="font-style: italic; color: rgb(255, 0, 0);" class="fullpost">Seperti dua komet yang akan bertemu di galaksi nanti</span><br /><br /><span style="font-style: italic; color: rgb(255, 0, 0);" class="fullpost">Seperti janjiku, aku takkan meninggalkanmu di dunia ini</span><br /><span style="font-style: italic; color: rgb(255, 0, 0);" class="fullpost">Selama kau berjanji untuk tak meninggalkanku juga di hatimu</span><br /></div><span class="fullpost"><br /><br /><br />Di telinganya hanya terngiang kata-kata tadi. Kata-kata terakhir yang Mark ucapkan sebelum pergi meninggalkannya. Dan ia percaya itu.<br /><br />Walaupun Mark sudah pergi, tapi ia tidak merasa kehilangan. Seperti kata Mark, selama ia tak meninggalkan Mark di hatinya, selama itulah Mark akan terus bersamanya.<br /><br />Dan itu benar, Jenny memang terlihat pulang sendiri. Tapi sebenarnya, ia pulang bersama Mark di sisinya.<br /><br /> </span>Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com19tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-35753366409087921392010-08-06T19:51:00.003+07:002010-08-06T19:59:55.286+07:00Menghilangkan Kebiasaan MenundaSering menunda. Rasanya tidak sedikit yang terkena virus itu. Sering kali kita menunda melakukan sesuatu, misalnya mengerjakan tugas sampai malam sebelum besok tugas tersebut dikumpulkan. <p>Pada umumnya, kebiasaan menunda ini timbul karena menghindari melakukan hal yang dipandang tidak menarik, tidak menyenangkan, atau tidak penting. Untuk menghilangkan kebiasaan ini, perlu adanya perubahan sikap akan pentingnya dan tujuan diberikannya tugas kepada siswa.</p> <p>Kadang-kadang kompleksitas dan ukuran tugas yang menjadi penyebab kita menghindari dan menunda mengerjakannya. Bila ini masalahnya, kita dapat membagi-bagi tugas menjadi beberapa bagian yang dapat diselesaikan. </p> <p>Adakalanya penundaan terjadi karena takut mengalami kegagalan sehingga menghindari untuk memulai mengerjakan sesuatu. Ada juga orang yang menuda-nunda karena ingin memperoleh hasil yang sempurna dengan standar yang terlalu tinggi untuk dicapai.</p> <p>Bila kita merasa menunda-nunda merupakan salah satu kebiasaan kita, cobalah tujuh saran di bawah ini.</p> <p><strong>Amati </strong><strong>sifat </strong><strong>menunda</strong></p> <p>Mungkin kebiasaan menunda ini telah berlangsung cukup lama sehingga tidak mudah dihilangkan. Coba amati bagaimana kebiasaan ini muncul. Pada saat apa saja kita melakukan penundaan dan apa akibatnya. Kita akan menemukan pola dan alasan-alasan penundaan tertentu. Dengan mengenali pola ini dan melihat akibat langsung penundaan, kita akan lebih mudah menghilangkan kebiasaan ini.</p><br /><span class="fullpost"><br /><p><strong>Temukan mengapa kita menunda</strong></p> <p>Berbagai orang memiliki sebab yang berbeda dalam kebiasaannya menunda. Seorang <em>pemimpi</em> mempunyai sasaran yang tinggi tapi jarang menerjemahkannya menjadi rencana yang operasional sehingga tidak ada orientasi yang jelas untuk memulai suatu tugas.</p> <p>Seorang yang selalu <em>cemas</em>, selalu terpaku pada kemungkinan terburuk sehingga lebih banyak berbicara tentang masalah daripada mengerjakan tugas. <em>Pembangkang</em> akan menolak tugas baru. Seorang yang <em>berlebihan</em> akan membuat kerja ekstra utnuk tugas yang diberikan dan tidak berusaha membuat prioritas tugas. Dengan mengetahui sebab kita menunda, dapat diterapkan cara yang tepat untuk mengatasinya.</p> <p><strong>Pikiran-pikiran yang harus disingkirkan</strong></p> <p>Buang jauh-jauh beberapa pikiran yang akan menyebabkan kita menunda:</p> <ul><li>Saya harus mengerjakan tugas dengan sempurna.</li></ul> <ul><li>Lebih baik tidak dikerjakan daripada dikerjakan tapi tidak selesai.</li></ul> <ul><li>Jika tidak dikerjakan dengan benar, lebih baik tidak dikerjakan</li></ul> <ul><li>Jika kali ini saya dapat mengerjakan tugas, saya pasti dapat megerjakan tugas lain waktu.</li></ul> <ul><li>Besok kan masih bisa ...</li></ul> <p><strong>Jangan terus bekerja dalam tekanan</strong></p> <p>Pada sebagian orang, bekerja dengan tekanan waktu yang ketat akan menyebabkan hasil terbaik. Kita dapat menerapkan strategi ini secara selektif. Bila kita memilihnya, sedikan suatu blok waktu yang aman sebelum kita memasukkan tugas.</p> <p>Tapi, jika kita merasa nyaman melakukan sesuatu dengan waktu amat terbatas, sebenarnya kita akan melakukan hal tersebut lebih baik dengan waktu yang cukup. Secara logika, tentu kita sempat melakukan berbagai perbaikan bila memiliki waktu.</p> <p><strong>Jangan terbawa perasaan</strong></p> <p>Rasa malas, takut mengalami kegagalan, dan berbagai perasaan lain sebaiknya ditinggalkan dan mulailah dengan tindakan. Sebagai contoh, bila kita menunggu <em>mood</em> untuk berolahraga, mungkin kita harus menunggu berbulan-bulan sebelum itu terjadi. Bila kita segera mulai berjalan cepat selama 5 menit, kita akan segera punya keinginan untuk lari selama 20 menit. Jadi, lakukanlah tindakan karena itu akan menimbulkan motivasi.</p> <p><strong>Perdayai diri kita untuk memulai</strong></p> <p>Untuk memulai, bisa kita gunakan trik “5 menit saja.” Ketika akan melakukan sesuatu yang sepertinya banyak dan rumit, katakan pada diri kita, kita hanya akan melakukan itu selama lima menit. Paksa diri kita membuka buku dan katakan, toh ini hanya lima menit.</p> <p>Jika sudah memulai, kebanyakan orang akan merasa tanggung bila hanya mengerjakan sesuatu selama lima menit. Tanpa kita sadari, kita sendiri yang ingin menambah waktu lima menit tersebut.</p> <p><strong>Mulai saat ini</strong></p> <p>Berlatihlah untuk mengerjakan apa yang bisa kita kerjakan, saat ini juga. Mulailah berlatih untuk menghilangkan kebiasaan menunda. Ayo sekarang juga.</p><p><a href="http://sekolahindonesiacairo.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=47:menghilangkan-kebiasaan-menunda&catid=34:akademik">SUMBER</a><br /></p> <br /> </span>Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com22tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-61576687658221386572010-07-24T22:19:00.009+07:002010-07-24T23:01:53.806+07:00Indonesia Negara Sparta<span style="color: rgb(255, 0, 0); font-style: italic;">Catatan: Semua yang saya tulis terinspirasi dari </span><a style="color: rgb(255, 0, 0); font-style: italic;" href="http://sosbud.kompasiana.com/2010/05/11/bangsa-indonesia-bangsa-sparta/">sini</a><span style="color: rgb(255, 0, 0); font-style: italic;">. Terserah jika mau di bilang copas, tapi saya lebih suka menyebutnya “menulis kembali”</span><br /><br /><br /><br /><br />Semua pasti tahu S<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRGVT0y3Qvl679seo-TpRCbs1rVh2iKoDVYSdjaiU3vwx7w8IpOl_vt1pU1PL8l8ydRZ6BwHqoVpNz32wtWMrXmuruc3GkV57Ipt-L6-5TsG-wuxqFXmt2X-xTnl6Amav-0FQe9P6x1-OJ/s1600/images.jpeg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 151px; height: 114px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRGVT0y3Qvl679seo-TpRCbs1rVh2iKoDVYSdjaiU3vwx7w8IpOl_vt1pU1PL8l8ydRZ6BwHqoVpNz32wtWMrXmuruc3GkV57Ipt-L6-5TsG-wuxqFXmt2X-xTnl6Amav-0FQe9P6x1-OJ/s320/images.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497495921700822578" border="0" /></a>parta bukan? Bangsa dari Yunani yang kita kenal sebagai bangsa yang gagah berani, dan tidak takut mati. Bagi bangsa Sparta, kematian bukanlah hal untuk ditakuti, malah kalau perlu didatangi dengan bertempur di medan perang. Karna bagi mereka, mati di medan perang adalah suatu kebanggaan. Bahkan karna kehebatan bangsa ini, Hollywood mengabadikannya menjadi sebuah film berjudul “300”. Hmm… pasti udah banyak yang pernah nonton kan?<br /><br />Nah sekarang, apa hubungannya bangsa Sparta ini dengan Negara kita? Ya tentu saja ada! Sparta secara garis besar dapat kita gambarkan sebagai <span style="font-weight: bold;">bangsa yang suka berperang</span>, <span style="font-weight: bold;">tidak takut mati</span>, dan <span style="font-weight: bold;">menjunjung tinggi martabat bangsanya</span>. Ya Sama seperti Indonesia. Gak percaya?<br /><span class="fullpost"><br />Oke, yang pertama: <span style="font-size:130%;">Sparta bangsa yang suka berperang.</span><br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCc5uVPgKa3mUD9eFWEdK7q3fzIXBkfXyMOd6NLvySR94hKfwGfsMcxvrKZeJ7f6cpzLv-pkOLCWNOtJH6SE8_u9v6HUSPD9c6s-3ZRMjBPCCGO3BhsTafebfw6noSJ8nUNcbZFXIiysGi/s1600/300-wallpaper1.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 260px; height: 237px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCc5uVPgKa3mUD9eFWEdK7q3fzIXBkfXyMOd6NLvySR94hKfwGfsMcxvrKZeJ7f6cpzLv-pkOLCWNOtJH6SE8_u9v6HUSPD9c6s-3ZRMjBPCCGO3BhsTafebfw6noSJ8nUNcbZFXIiysGi/s320/300-wallpaper1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497497009467497890" border="0" /></a><br /></div><br />Sama, kita juga sangat suka yang namanya “berperang”. Lihat ratusan (atau mungkin ribuan) kali terjadi kasus tawuran. Gak Cuma antar sekolah, yang digandrungi oleh para pelajar, tapi bahkan antar kampus, malah ada yang antar jurusan. Lihat, para pemuda yang katanya “intelek”. kok bisa ikut-ikutan perang kayak anak SMA yang notabene masih ingusan dan labil. Dan tragisnya lagi, “perang” ini juga terjadi di antar desa, bahkan antar daerah! Padahal, kebanyakan penyebabnya cuma hal kecil. Lihat kan? Bangsa kita kurang lebih sama dengan bangsa Sparta yang suka berperang. Dan kita lebih hebat lagi, karna memulainya dengan hal-hal kecil.<br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBvIsYdwY4jqqMDBc_wY0Y8ca5Jq7gJlvNYqQ70TZrlsvH6Oia8PTNgXrg_aMSd0s_G25gm17O6gh1NNhMg9apav1QO-X7Z7QQocvFtFH5RomZy45GdOiF0s4IxJbPbeQGVv-eQTM_aFbH/s1600/tawuran-dalam.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 285px; height: 194px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBvIsYdwY4jqqMDBc_wY0Y8ca5Jq7gJlvNYqQ70TZrlsvH6Oia8PTNgXrg_aMSd0s_G25gm17O6gh1NNhMg9apav1QO-X7Z7QQocvFtFH5RomZy45GdOiF0s4IxJbPbeQGVv-eQTM_aFbH/s320/tawuran-dalam.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497498817934785922" border="0" /></a><br /><br /><span style="font-style: italic;font-size:85%;" >Para "Spartan" yang sudah siap tempur</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG-XrM-bT6HZJD2Xk51R-TLR791snsktcOrnb_x8ay_AmIT3pW587ncx-fqxEuEpW7kVMdUNuq9afow3MUbLX4pokzgIMZq-wpveN4Mi9XwgsrtohbHnYjZQRcUjMZwmPIwR3iAXoZsYfm/s1600/tawuran2.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 320px; height: 185px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG-XrM-bT6HZJD2Xk51R-TLR791snsktcOrnb_x8ay_AmIT3pW587ncx-fqxEuEpW7kVMdUNuq9afow3MUbLX4pokzgIMZq-wpveN4Mi9XwgsrtohbHnYjZQRcUjMZwmPIwR3iAXoZsYfm/s320/tawuran2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497498824798193538" border="0" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTT7RpHdb_WZ2MYXcg1VCVDIR54to0yod_CXm-CLyLC0rugjdG7Hz1nq-XVBA_KBi2KneXhQhIrTG54PdiUsgT8s6S0X7xa_EvX-GrzbJyphLorD8Olyv2a2I4SyUECBUI5l9tyTFWvkcN/s1600/tawuran.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 319px; height: 224px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTT7RpHdb_WZ2MYXcg1VCVDIR54to0yod_CXm-CLyLC0rugjdG7Hz1nq-XVBA_KBi2KneXhQhIrTG54PdiUsgT8s6S0X7xa_EvX-GrzbJyphLorD8Olyv2a2I4SyUECBUI5l9tyTFWvkcN/s320/tawuran.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497498826136535282" border="0" /></a><br /><span style="font-style: italic;font-size:85%;" ><br />Tonight, we dine in hell...!</span><br /></div><br /><span style="font-size:130%;"><br /></span><span style="font-style: italic;font-size:130%;" >Bangsa Sparta gak takut mati.</span><br /><br />Sama orang-orang kita juga gak takut dengan yang namanya mati, mau bukti? Gampang, datang aja ke salah satu KA Ekonomi kita. Dan kita akan melihat para Spartan-spartan kita yang tidak takut akan mati. Nyawa sudah seperti gak ada artinya. Gelantungan di atas atap kereta yang berkecepatan 100 km itu biasa. Gak pernah terpikirkan oleh mereka perkara ketabrak tiang, atau tersambar listrik, atau malah jatuh dari sana. Apalagi cuma berdiri didepan pintu masuk kereta? Beuh…. Itu apalagi…. Katanya sih, biar hemat uang, karna kondektur gak mungkin nagih sampe keatas atap. Perkara mati itu urusan tuhan, kalo tuhan belom ngijinin mati, ya gak bakal mati. Yah, begitulah kira-kira jawabannya.<br />Hebat bukan bangsa kita? Nyawa bukanlah lagi sesuatu yang berharga. Bahkan para Spartan ini seolah “menukarnya” agar lebih hemat beberapa ribu rupiah saja.<br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh55UCe8fj8jiWCaGbGBdwr-i-ZEcfpm8VxEjkYuvEwKgX6Nz2W3Vgkf1gFLBjFYeKVoP_F2bE7Y-pfEAgiKyYb_C90UFAcOTuIlZhHo6OoaRD8HdCvtUM1uUWjxiThs5mu0ia0uY2fEidU/s1600/Kereta+Api1.JPG"><img style="cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh55UCe8fj8jiWCaGbGBdwr-i-ZEcfpm8VxEjkYuvEwKgX6Nz2W3Vgkf1gFLBjFYeKVoP_F2bE7Y-pfEAgiKyYb_C90UFAcOTuIlZhHo6OoaRD8HdCvtUM1uUWjxiThs5mu0ia0uY2fEidU/s320/Kereta+Api1.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497500619568046194" border="0" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7ytABUYbhchayjQrlyjdshbXtt8tNlm_Mc3w7HbMY19o0ha7zsaKW0fGfkvqnBb6wTTE29zmtgWgopArPz2NK5N1GAg8d3og3YPZ43Ex6wjvXZPwCSuwoLD8S-mXyn5y9ycBd4nFo_Slv/s1600/1251318984tiket+ekonomi+ka.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7ytABUYbhchayjQrlyjdshbXtt8tNlm_Mc3w7HbMY19o0ha7zsaKW0fGfkvqnBb6wTTE29zmtgWgopArPz2NK5N1GAg8d3og3YPZ43Ex6wjvXZPwCSuwoLD8S-mXyn5y9ycBd4nFo_Slv/s320/1251318984tiket+ekonomi+ka.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497500611770195586" border="0" /></a><br /><span style="font-style: italic;font-size:85%;" >Para "Spartan" yang gak takut mati</span><br /><br /></div><br /><span style="font-style: italic;">Contoh lain?</span><br /><br />Coba lihat para pengendara kita dijalanan. Gak pake helm gak masalah. Alasannya, “kan deket, gak bakal kena razia.” Sekarang yang jadi pertanyaan, Helm fungsinya buat apa sih? Ngelindungin kepala, atau menghindari Razia? Aneh memang. Belum lagi ditambah, para “pembalap” kita yang ngebut sembarangan, selap selip kanan kiri gak mikir-mikir, ditambah lagi bunyi motor yang nyaring dan berisik. Sangat mengesalkan sekali. Tapi yang paling lumrah tentu saja para pengendara yang sibuk sms-an atau bahkan telponan di jalan. Gak Cuma pengendara motor, mobil apalagi. Mereka tak menghiraukan bahaya dari apa yang mereka lakukan, apalagi meminimalkan resikonya. Makanya gak heran, kalau korban kecelakaan di jalan raya, melebihi korban kematian akibat peperangan. Hebat bukan bangsa kita? Jadi tidak salah bukan kalau kita menyebut bangsa kita bangsa yang tidak takut mati, atau malah tidak peduli akan kematian itu sendiri. Bahkan mungkin Sparta kalah dalam hal ini.<br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOGwhLFPrqkpadbdHPn0cG87Z8nGeNWZAcGXf_UDsC3twMsKD6Bd-f10b4ZTVRr1OWkFJE0o4OPRSvmDO0a9aZ9GZk8O8PfEP08gQuF0C-ZNiHse-rz0Qumvsq8DOwC8RvkkTtEZXfEgDd/s1600/tanpa-helm.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 320px; height: 213px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOGwhLFPrqkpadbdHPn0cG87Z8nGeNWZAcGXf_UDsC3twMsKD6Bd-f10b4ZTVRr1OWkFJE0o4OPRSvmDO0a9aZ9GZk8O8PfEP08gQuF0C-ZNiHse-rz0Qumvsq8DOwC8RvkkTtEZXfEgDd/s320/tanpa-helm.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497500633880671570" border="0" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhACWNhBdhNvAy1dJYJ_Cll3gSx5d5tzmqeJvlSx6hme37bJPy6wMnw9WtPm7rX0DNiZpTuf1nWqblco3PotiVct0pYy_Ig63omu99Bv7LLqBYEbIShoXmFObDWYDhvpratdUpq0zStiZx4/s1600/nelpon.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 300px; height: 259px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhACWNhBdhNvAy1dJYJ_Cll3gSx5d5tzmqeJvlSx6hme37bJPy6wMnw9WtPm7rX0DNiZpTuf1nWqblco3PotiVct0pYy_Ig63omu99Bv7LLqBYEbIShoXmFObDWYDhvpratdUpq0zStiZx4/s320/nelpon.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497500626186778050" border="0" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinJALW53UM-Ti5QySxntGdfktMwCQR_mWNZ_Oezod2BPBFQvbbRcxprbtoJRlGhGtjdW4JKObmW27jEfwLMGyb5xQj-JNUsvWM8uaMPt-veOel77LpCOAP2Ehyi1Z6pJEuWNXKK8AK2t5_/s1600/dijalan-sms-an.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 320px; height: 180px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinJALW53UM-Ti5QySxntGdfktMwCQR_mWNZ_Oezod2BPBFQvbbRcxprbtoJRlGhGtjdW4JKObmW27jEfwLMGyb5xQj-JNUsvWM8uaMPt-veOel77LpCOAP2Ehyi1Z6pJEuWNXKK8AK2t5_/s320/dijalan-sms-an.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497500614404106258" border="0" /></a><br /><br /></div><br />Bangsa ini juga bermartabat, sama halnya seperti Sparta. Lihat saja saat kebudayaan kita di klaim sama Negara lain? Bangsa kita langsung mengamuk bukan main, bahkan mungkin melebihi auman Leonidas saat ia disuruh tunduk dengan Xerxes. Contohnya saja saat Batik, yang akhirnya mendapat pengakuan dari dunia. Orang-orang pun langsung sibuk pakai batik kemana-mana, bahkan anak mudanya. Yang dulunya kebanyakan anti banget dengan batik.<br /><br />Tapi coba kita lihat dulu, sebelum klaim-klaim itu datang, adakah yang memperdulikan nasib Tempe, nasib Reog, nasi Batik, dan nasib kebudayaan lainnya? Tidak ada. Kita lebih memilih makan pizza daripada tempe murahan. Kita lebih suka melihat dance hiphop, daripada melihat Reog yang kuno. Kita lebih memilih memakai jas daripada memakai batik yang kampungan. Tapi saat klaim itu datang, saat martabat kita diusik, kita pun marah bukan main. Kita mulai memperolok bangsa yang mengklaim kebudayaan kita tersebut, seperti “Malingsia” dan sebutan yang lainnya. Histeria kemarahan bangsa kita terjadi dimana-mana karena martabat yang seharusnya dimiliki bangsa ini diaku-aku oleh negara lain. Menakjubkan bukan? Menakjubkan melihat bagaimana kita sendiri melupakan martabat kita dan marah sedemikian rupa saat ada yang menunjuknya. Kurang lebih dalam menjaga martabat pun kita kurang lebih sama seperti bangsa Sparta. Bener gak?<br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7qRo-Zwgn0Tg-0GUVwhQOe8RIlYJ2OkR3PHkQhQheYDPjaAv-xe8Q7GxTSj558ERI9mYOEo9dk9jRgP03VRYhtv0IwYlJr13vecqE6FLT7v__2DKOo0f48lZCgOh3EgoDfe_UyuaGVIAO/s1600/malaysiademosolo-590x365.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 320px; height: 198px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7qRo-Zwgn0Tg-0GUVwhQOe8RIlYJ2OkR3PHkQhQheYDPjaAv-xe8Q7GxTSj558ERI9mYOEo9dk9jRgP03VRYhtv0IwYlJr13vecqE6FLT7v__2DKOo0f48lZCgOh3EgoDfe_UyuaGVIAO/s320/malaysiademosolo-590x365.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497502158498574978" border="0" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik6IVYa3foDcQif_4rYO4gSli93wlstkHw2UcQOWAR14kch_Gz4C8yH8y9MX9g4i9tbtDaH6FA9MSV2iRg7F7rvUm1BrCe63s449nrHLmx5r-mUKax5P4-06ChhdNerV84_Id22JmKEwj_/s1600/forki.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 320px; height: 242px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik6IVYa3foDcQif_4rYO4gSli93wlstkHw2UcQOWAR14kch_Gz4C8yH8y9MX9g4i9tbtDaH6FA9MSV2iRg7F7rvUm1BrCe63s449nrHLmx5r-mUKax5P4-06ChhdNerV84_Id22JmKEwj_/s320/forki.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497502152489213986" border="0" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW_njvNsUG7sn2SYex7P4v8Y2do43piqyeFfjYsinWLUiF8FgKQWR4KutACcBLnezcwy0t4dw2VtvoGSAT4RPAafqc6NayYyq2U0ZEWv0s2bj3QPhgG0_Gd3iUNO8gJ3VPuPBlWYWAtg4_/s1600/malingsia-300x220.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 300px; height: 220px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW_njvNsUG7sn2SYex7P4v8Y2do43piqyeFfjYsinWLUiF8FgKQWR4KutACcBLnezcwy0t4dw2VtvoGSAT4RPAafqc6NayYyq2U0ZEWv0s2bj3QPhgG0_Gd3iUNO8gJ3VPuPBlWYWAtg4_/s320/malingsia-300x220.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5497502163127683330" border="0" /></a><br /><br /><br /></div><br />Saya menulis tulisan ini bukannya saya ini tidak pernah melakukan hal-hal seperti diatas, tentu saja saya pernah. Bahkan, sampai sekarang pun masih. Tulisan ini saya buat hanya sebagai bahan renungan saja bagi kita, bahwa mungkin tanpa kita sadari, kita sendirilah para “Spartan” itu.<br /><br />Jadi, masih banggakah kita dengan julukan <span style="font-style: italic;">"Spartan"?</span><br /><br />Met Weekend...!<br /></span>Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com26tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-36927731565656078282010-05-17T14:19:00.009+07:002010-05-17T19:29:32.111+07:00Keuntungan Merokok?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSLIqTNp68Btjc6VGyElpnTVF0RQ3hgynDIB9FvXSyfhV5Q2PMeqbs_6TCx0zAfjfPlsDasC_l_0wkVkeruT_q7uNSRCC7o6oZup50IiMqo1Vxay7umxQ_xe-r2FgQ2BvLx3MfmTuSNvfF/s1600/untungrokok.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 158px; height: 141px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSLIqTNp68Btjc6VGyElpnTVF0RQ3hgynDIB9FvXSyfhV5Q2PMeqbs_6TCx0zAfjfPlsDasC_l_0wkVkeruT_q7uNSRCC7o6oZup50IiMqo1Vxay7umxQ_xe-r2FgQ2BvLx3MfmTuSNvfF/s320/untungrokok.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5472149468045420754" border="0" /></a>Hmmm... Tulisan ini saya ambil dari <a href="http://blog.ichanx.net/politic/anti-rokok-lebay-kalian/">blognya ichanx.</a> Menurut saya tulisan ini cukup bagus, bukannya saya membela para perokok (Jujur, saya sendiri bukan perokok). Tapi terkadang kita harus melihat suatu masalah dari berbagai aspek dan sudut pandang berbeda. Jangan hanya sekedar ikut-ikutan dan merasa paling benar. <span style="font-style: italic;">Okey, just check it out:</span><br /><br />Pertama-tama kita perlu tahu terlebih dahulu soal informasi dasar perihal industri rokok di Indonesia. Berikut data-datanya:<br /><span class="fullpost"> <br />* Total dari hulu sampai hilir, industri rokok melibatkan kurang-lebih: <span style="color: rgb(255, 0, 0);">30.500.000</span> <span style="color: rgb(255, 0, 0);">orang.</span><br /><br />* Dari cukai dan pajak saja, pada tahun 2008, industri rokok menyumbang keuangan negara sebesar: <span style="color: rgb(255, 0, 0);">57 triliun.</span><br /><br />* Dari hulu ke hilir, industri rokok memberi nilai tambah tinggi serta dinikmati oleh masyarakat dan negara, bandingkan dengan industri lain seperti: barang tambang, CPO, karet, kakao dll. Bahan-bahan itu diekspor sebagai bahan mentah, dan nilai tambahnya dinikmati oleh negara-negara pengimpor.<br /><br />* Bahan-bahan untuk membuat rokok kretek (rokok khas Indonesia), <span style="color: rgb(255, 0, 0);">96% terbuat dari bahan lokal alias produksi Indonesia.</span><br /><br />* Pada saat krisis ekonomi 1998,<span style="color: rgb(255, 0, 0);"> industri rokok satu di antara sedikit industri yang mampu bertahan dari guncangan ekonomi.</span><br /><br />* Tembakau sebagai sumber utama rokok kretek , 98%, adalah tembakau asli (indigenous tobacco) diusahakan oleh petani kecil. Yang unik, adalah sebagai tembakau rajangan (pre-cut), bentuk hasil akhir masuk ke pabrik. Sedangkan tembakau untuk rokok putih dalam bentuk krosok (daun tembakau utuh) kering.<br /><br />* Tembakau rajang tersebut, jenis Temanggung, Mranggen, Muntilan, Weleri, Madura, Wringin, Garut dan lain-lain tidak bisa diexport. Tembakau rajang tersebut sebagai bahan utama dan hanya bisa digunakan untuk pembuatan rokok kretek.<br /><br />* Bahan utama kedua adalah cengkeh, yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Ditanam dan dipanen sepanjang tahun, sesuai dari asal daerahnya mulai dari Sabang-Merauke. Seratus persen produksi cengkeh adalah dari Indonesia, dan sebagian besar untuk kretek.<br /><br />* Inilah wujud Rokok Kretek yang khas, unik dan khusus. Produk budaya sejak nenek moyang, menjadi kebanggaan bangsa, kekayaan budaya (heritage) dan satu-satunya di dunia.<br /><br />* Industri kretek sebagai cluster industri rokok yang berbasis agrobisnis mempunyai kontribusi besar dalam APBN, peran ekonomi, penyerapan tenaga kerja, sosial budaya, pendidikan, olahraga, lingkungan dll.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Benarkah Merokok Mengancam Kesehatan? </span><br /><br />Mari kita lihat fakta-fakta berikut dengan jernih:<br /><br />Pertama, Kita harus mengenal tentang tubuh manusia terlebih dahulu. Paul A. Lachance mengatakan bahwa tubuh manusia disusun oleh 63 triliun sel, +/- 5 milyar sel, dan 5 ribu-50 ribu sel mengalami mutasi setiap hari. Mutasi ini sendiri disebabkan oleh makanan atau minuman, stress (distress), obat-obatan, lingkungan, radio-active (radon), polutan (inklusif asap rokok).<br /><br />Kedua, Kita harus tahu bahwa kemampuan hidup normal, organisme ~ aktivitas pemeliharaan sejumlah keseimbangan internal yang secara kolektif disebut homeostasis, termasuk daya tahan tubuh, imunitas. Homeostasis diatur dalam batas sempit melalui keseimbangan cairan tubuh, fungsi sel, aktivitas jantung, fungsi ginjal/liver/paru dan lain-lain. <span style="color: rgb(255, 0, 0);">Jika Kemampuan kita menurun, itu logis sebagai fungsi meningkatnya usia.</span><br /><span style="font-style: italic;">Maka kunci utama untuk sehat:</span><br /><br />Pertama, adalah keseimbangan. Bagaimana sel, protein, kelenjar dan organ yang berada di dalam tubuh kita, yang secara terprogram, bekerja untuk mempertahankan kesehatan dan kebahagiaan kita sesuai kapasitas dan kemampuan menjaga keseimbangan tubuh. Dan ini ditentukan oleh kemampuan tubuh menjaga fungsi sistem imunitas tubuh.<br /><br />Kedua, sistem imunitas tubuh, humoral dan selular, menjadi kunci utama status sehat seseorang. Menjaga dan mempertahankan mekanisme keseimbangan tubuh, homeostasis, akan menentukan sehat fisikal, mental dan sosial seseorang. Setiap pengaruh makanan, minuman, obat-obatan dan lingkungan yang mempengaruhi manusia secara fisikal, fa’aliah, psikologikal sehingga menimbulkan depresi, kecemasan, ketidakbahagiaan dan gangguan emosional akan berpengaruh kepada sistem kekebalan tubuh dan mudah jatuh sakit. Disini ternyata ‘pikiran’ adalah mitra sistem imun kesehatan. Pikiran tenang, jauh dari distress (bukan eu-stress), berfikir positif, bahagia merupakan kunci utama menjaga keseimbangan tubuh, dan berarti menjaga kondisi sehat. <span style="color: rgb(255, 0, 0);">Karenanya, yang perlu dicapai bukan hanya GNP tinggi tetapi juga GNH, Gross National Happiness</span>, inilah kunci sehat dan umur panjang.<br /><br /><span style="font-style: italic;">Anda juga perlu tahu ini:</span><br /><br />Pernah ada sebuah bernama Proyek MONICA: Guna menjelaskan berbagai kecenderungan kematian penyakit kardiovaskuler (CVD) sejak 1970, pada tahun 1980 WHO membuat proyek MONICA, (Monitoring of trends and determinants in Cardivascular disease) di seluruh dunia dan guna menghubungkan faktor perubahan risiko dalam populasi periode sepuluh tahun (1980~1990). Ada 32 sentra kolaborasi MONICA dibentuk di 21 Negara. Responden sebanyak 10 juta orang – pria & wanita usia 25~64 – yang telah termonitor diseluruh dunia. Hasilnya: <span style="color: rgb(255, 0, 0);">tidak ada hubungan antara trend faktor risiko utama CVD seperti koletesterol serum darah, tekanan darah dan konsumsi rokok.</span> Juga tidak ada hubungan antara trend pengaruh (serangan fatal dan non-fatal) stroke dan penyakit jantung koroner. Ternyata penyakit CVD tersebut disebabkan karena defisiensi asam folat (folic acid); demikian juga dengan ibu hamil memerlukan asam folat lebih tinggi daripada sebelum hamil, bisa fatal dalam pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.<br /><br />Menurut Adler & Morris, ada empat faktor berpengaruh termasuk Neurochemistry, Reflexes, Psikologikal dan Sosial terjadi sebagai kodrat manusiawi. Habituasi atau adiksi karena memang di otak terdapat nikotin reseptor. Demikian juga reflexes sebagai tipe stimulus Pavlovian sangat manusiawi. Kepercayaan dan kebiasaan manusia menunjukkan sikap seseorang terhadap keputusannya secara psikologikal. Faktor sosial dalam pergaulan, lingkungan, dukungan orang lain.<br /><br /><span style="font-style: italic;">Kemampuan Tubuh? </span><br /><br />Dengan pemahaman ajaran Paracelsus “tidak ada racun didunia, yang ada adalah dosis yang tidak benar” mendorong kita untuk mencari takaran merokok yang ‘pas’. Memang tidak ada yang ‘pas’, sangat induvidual karena rentangan NAB orang perorangan sangat beda dan berpengaruh. Sehat dan bugar bisa dirasakan tetapi tidak sama dari seorang ke orang lain. Yang kita perlukan adalah kemampuan diri kita untuk mengendalikan konsumsi apapun, agar tidak berlebihan dan diluar kemampuan tubuh kita, termasuk konsumsi rokok. Dimensinya adalah frekuensi dan jumlah konsumsi. Perhatikan half-life time nikotin yang hanya 30 menit. Bagaimana memperpanjangnya agar tubuh tidak sangat haus konsumsi lagi. <span style="color: rgb(255, 0, 0);">Hal ini bisa dicapai dengan merubah pola makanan dari MPA</span>, makanan penghasil asam menjadi MPB, makanan penghasil basa. Hal ini akan merubah frekuensi dan secara tidak langsung akan merubah jumlah konsumsi per hari.<br /><br /><br /><span style="font-style: italic;">Rokok penyebab kanker?</span><br /><br />Tentang kanker. Menurut Judith Campisi: Setiap sel normal membelah, berisiko menjadi dan berkembangnya sel kanker.<br /><br />Di alam terdapat karsinogen sekunder, vide tabel berbagai karsinogen dalam makanan. Konversi karsinogen sekunder menjadi karsinogen primer perlu kofaktor, kokarsinogen, karsinogen promotor, DNA/RNA, dll. Konversi karsinogen sekunder menjadi karsinogen primer dan sel kanker diperlukan laps time 20~30 tahun.<br /><br />Tentang Nikotin: Half-life time (waktu paruh) dalam tubuh hanya 30 menit. Nikotin dalam Media Model: <span style="color: rgb(255, 0, 0);">b</span><span style="color: rgb(255, 0, 0);">ukan tergolong physical dependence tetapi psychological dependence, tidak ada bukti euphoria, tidak ada ‘drug abuse’, tidak ada “fly”, “climb a mounting” seperti ketika orang mengkonsumsi opium.</span> <span style="font-size:130%;"><span style="color: rgb(51, 0, 51); font-weight: bold;font-size:130%;" >Perokok masih “under control” secara individual</span>.</span> Secara masyarakat, tak ada subculture of violence/crime/hubungan dengan prostitusi seperti dampak oleh hard drugs.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Sebab kematian</span><br /><br />10 sebab kematian (WHO): Koroner, Stroke dan Serebrovaskuler, Trachea/Paru/Bronchus, Infeksi pernafasan, Kanker kolon, Alzheimer & Dementias, Diabetus Melitus, Kanker payudara, Kanker usus/perut dan PPOK Dari sepuluh sebab kematian tersebut ternyata 53,3% di negara berpenghasilan tinggi, 44,4% berpenghasilan menengah dan 29,9% dinegara berpenghasilan rendah.<br /><br />Konsumsi rokok tertinggi adalah Yunani, 4313 btg/orang/tahun(bot), Hongaria 3265 bot, Kuwait 3062, Jepang 3023 bot, Spanyol 2779 bot. Jepang, angka kematian kanker paru terendah dibandingkan Amerika Serikat. Disebabkan konsumsi enersi lemak di Jepang hanya 8% dari kebutuhan enersinya. Sedangkan Amerika Serikat konsumsi lemaknya 40% dari kebutuhan enersinya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Mati karena rokok?</span><br /><br />Sejak dekade 80 telah terberitakan setiap 11 detik satu orang meninggal karena rokok, sekarang diberitakan setiap 3 detik satu orang meninggal karena rokok. <span style="color: rgb(255, 0, 0);">Apakah pernah dinyatakan dalam certificate of death bahwa kematian mereka</span> <span style="color: rgb(255, 0, 0);">memang karena rokok?</span> Bagaimana membuktikan kematian tersebut.<br /><br />Data statistik (Yang disajikan atas dasar data epidemiologi ) :<br /><br />Fakta : Hubungan penyakit dan angka kematian tidak sebagai cermin data riset hidup sebenarnya. Tidak ada hubungan kuantitatif dan kualitatif yang nyata. Orang Jepang perokok berat, 3023 batang/orang/tahun, tetapi angka kematian kanker paru terendah didunia. Menurut Harvard Medical School, orang Jepang dalam diet harian konsumsi sumber enersi dari lemak hanya 8% dibandingkan konsumsi orang Amerika 40% berasal lemak.<br /><br /><span style="font-weight: bold;"><br />Mitos tentang perokok pasif</span><br /><br />Issue ETS: Environmental Tobacco Smoke, passive smoking, ditempatkan sebagai perkosaan pernafasan orang.<br /><br /><span style="font-style: italic;">Non perokok lebih menderita daripada perokok?</span><br /><br />Bantahan: Memang ada orang yang tidak tahan terhadap bau asap rokok. Untuk tersebut diatas harus dihargai. Bukan perokok (dekat perokok) terpapar asap rokok tetangganya sangat minim karena larinya asap rokok keatas (temperatur asap lebih tinggi). Dari hasil penelitian terhadap ratusan ‘caffee’yang dilengkapi “extractor” diatas kepala, setelah cafe tutup (sekitar durasi 4 jam) ternyata <span style="color: rgb(255, 0, 0);">pengunjung non-perokok dapat paparan ekivalen merokok satu batang kalau dia tinggal di caffee selama 105 jam.</span><br />Kalau 70 juta batang rokok dibakar di Jakarta per hari, akan memberikan total particulate mater (TPM) sebanyak 5 ton. Kalau 200 ribu kiloliter BBM dibakar sehari akan menebarkan 100 ton TPM, ditambah dari industri, pesawat terbang dan debu akan ada total 205 ton TPM per hari di Jakarta. <span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:130%;" ><span style="font-weight: bold;">Kontribusi TPM rokok hanya 2,4%.</span></span><br /><br /><br /><span style="font-style: italic;">Benarkah rokok mengandung bahan adiktif?</span><br /><br /><br />Bahan adiktif: Dinyatakan bahwa nikotin sebagai bahan yang bertanggung jawab atas kecanduan seseorang yang merokok.<br /><br />Bantahan: Nikotin, dari tanaman Nicotiana Tabacum, adalah amine tertiair terdiri dari pyridine dan pyrolidine (C10H14N2). Nikotin sering disamakan dengan sifat adiksi heroin, opium, cocain yang selalu menuntut tambah dan tambah dosis. Dan <span style="color: rgb(255, 0, 0);">tuduhan ini sangat berlebihan</span>, bahkan British Medical Association menyarankan anggota dokternya agar tidak menggunakan kata adiksi sebab “<span style="font-style: italic;">kata tersebut membawa impresi bahwa tidak mungkin seorang perokok bisa berhenti, ini memungkinkan”</span>. Memang untuk nikotin, dalam situasi asam akan mudah membentuk garam karenanya cepat diekskresikan lewat urine. Waktu-paruh hanya 30 menit. Dengan diet MPB akan mudah tuduhan adiksi tersebut diatasi. Nampaknya, kata adiksi, sesungguhnya salah aplikasi dalam konteks nikotin dan tembakau. Lihat posisi nikotin terhadap bahan-bahan tergolong NAFZA, baik ditinjau dari tingkat ketergantungannya dan tingkat asseptabilitasnya.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Benarkah petani tembakau melakukan pengerusakan lingkungan?</span><br /><br />Penggundulan Hutan: Industri dituduh melakukan usaha penggundulan dan tidak melakukan perlindungan lingkungan.<br /><br />Bantahan: Luas areal tembakau di Indonesia hanya sekitar 200 ribu Ha dan luas areal ini merupakan 0,64 % dari seluruh cropland yang ada di Indonesia.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Merokok mengganggu kesehatan ibu hamil dan anak-anak?</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;font-size:130%;" ><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Tentu saja iya!</span> </span>Maka itu industri rokok tidak memasarkan rokok untuk anak dan ibu-ibu hamil. Ibu-ibu lebih rasional dalam menentukan keputusan merokok. Sejak dulu kala, memang rokok tidak dibuat untuk anak-anak. Tidak ada niatan dan kesengajaan bahwa rokok untuk anak-anak. Pergaulan dalam lingkungan anak-anak yang sangat berpengaruh. Perlu perhatian serius orang tua dan sekolah tehadap lingkungan dan berkembang-tumbuhnya anak-anak kita kedepan. Saat ini nampaknya guru dan sekolah lebih berperan daripada orang dan rumah tangga.<br /><br />Tetapi kalau ibu hamil dan anak-anak lebih ingin sehat, beranikah Anda bilang: larang semua mobil yang jelas-jelas membuang polutan sangat besar di udara. Beranikah Anda protes bahwa mi instan harus ada kalimat larangannya untuk mengonkonsumsi dalam rentang hari tertentu karena mengandung MSG dan lapisan lilin. Kenapa Anda tidak protes dengan tempe dan tahu yang dibuat dari kedelai transgenik. Kenapa pula Anda tidak pernah berteriak tentang awas ikan laut yang di beberapa laut Indonesia mengandung kadar merkuri yang sangat besar karena lautnya sudah tercemar?<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Kenapa kampanye anti-rokok semakin hari semakin gencar?</span><br /><br />Pertama, terdapat perang besar antara industri farmasi dan industri rokok. Hanya bedanya, industri farmasi berdalih sebagai ‘dewa kesehatan’ dan menyerang industri rokok sebagai ‘setan kesehatan’. Padahal, <span style="color: rgb(255, 0, 0);">dalam banyak hal, industri farmasi tak kalah <span style="font-style: italic;">"jahat"</span>. Lihat praktek-praktek pemberian obat-obatan di rumah sakit dan di apotik-apotik.</span><br /><br />Kedua, karena di negara Eropa dan Amerika, pasar rokok sudah sampai pada titik maksimal. Sehingga mereka harus masuk ke pasar Indonesia dan bahkan berusaha mengakuisi perusahaan-perusahaan rokok di Indonesia. Tetapi karena elemen penting rokok adalah tembakau yang diproduksi di Indonesia, <span style="color: rgb(255, 0, 0);">mereka menyerang rokok kretek sebagai rokok khas Indonesia, sebab jika berhasil, maka tembakau yang dipakai kelak akan didatangkan (impor) dari negara lain.</span> <span style="font-style: italic;">Licik bukan?</span><br /><br />Jadi, masihkan Kita menganggap bahaya merokok itu hanya sekadar soal kesehatan? Buka mata Anda, ini soal perang ekonomi dan pemalsuan penelitian. Lebih kritis, lebih cerdas dan bangunlah dari sihir mitos berbalut teori, yang di belakang itu semua adalah persoalan perang ekonomi!<br /><br /><div style="text-align: center;">*****<br /><br /><div style="text-align: left;">Tapi kalau menurut pandangan saya pribadi, intinya adalah bagaimana kita bisa menjaga keharmonisan antara si perokok dan non-perokok. Saya tidak benci perokok saya hanya benci asapnya. Selama kita bisa saling menghormati dan tidak menganggu ketenangan orang lain. Bagi saya tak masalah.<br /><br />Menurut saya merokok atau tidak merokok adalah pilihan. Dan kita hanya perlu menghargai pilihan itu. Urusan merusak kesehatan dan semacamnya, itu hal belakangan.<br /><br />Intinya bagi para perokok, hargailah para non-perokok. Merokoklah, tapi lihat situasi.<br />Begitu juga denga non-perokok, jangan terlalu memojokkan para perokok. Tidaklah mudah bagi para perokok untuk menghentikan kebiasaan merokok itu.<br /><br />Jadi, mari kita saling menghormati. <span style="font-style: italic;">Hidup itu pilihan bukan?</span><br /></div></div> <br /><br /></span>Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com65tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-72840171786837351092010-05-16T20:36:00.004+07:002010-05-16T21:55:16.769+07:00Puisi Kocak buat Lomba<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi_j4FsFDkjA8eJ72sH_h_tUO2REz6tOIunJVK6FY9M3ju_cPhGTfyUkl1jkxYAq8_6sW3a94Jmsms3Ampd8pBNwa6cNLAbCXRErpWHVa1r9qlXZoQh0FYq-OeLV0sZDCHE77YvZaQ-qTK/s1600/puisi.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 129px; height: 134px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi_j4FsFDkjA8eJ72sH_h_tUO2REz6tOIunJVK6FY9M3ju_cPhGTfyUkl1jkxYAq8_6sW3a94Jmsms3Ampd8pBNwa6cNLAbCXRErpWHVa1r9qlXZoQh0FYq-OeLV0sZDCHE77YvZaQ-qTK/s320/puisi.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5471881268986257074" border="0" /></a>Wew, judulnya jelek banget ya. Bingung juga mo ngasih judul apa yang pas dan menarik orang buat baca. Postingan kali ini, akan berisi tentang Puisi Kocak, yang akan saya ikut sertakan buat lomba yang diadakan oleh <a href="http://just-fatamorgana.blogspot.com/2010/05/lomba-menulis-puisi.html">mbak Fanny</a> ama <a href="http://vixxiobukubekas.blogspot.com/2010/05/lomba-puisi-kocak-ala-blog-sang.html">Vixxio - toko buku bekas online</a>. Walau pada awalnya saya ragu mau ikut lomba ini, karena saya gak pernah buat puisi kocak sebelumnya. Tapi setelah membaca postingan mbak Fanny yang <a href="http://just-fatamorgana.blogspot.com/2010/05/kenapa-harus-puisi-kocak-siiiih.html">ini</a>. Saya jadi sadar, bahwa lomba ini terlalu menantang untuk dilewatkan. Wah, jadi kebanyakan basa-basinya nih, oke langsung aja.<br /><span class="fullpost"><br /><br />Puisi Pertama:<br /><br /><div style="text-align: center; font-weight: bold;">Sajak Untuk Yang Terinjak<br /></div><br />Kau tak pernah mengeluh<br />Walau kau tau pekerjaanmu mengundang peluh<br />Kau tak pernah berontak<br />Walau tiap hari kau diinjak-injak<br />Kau bukan jalang<br />Walau kau lebih rendah dari binatang<br />Kau bekerja tak ingat waktu<br />Walau luput dari kami mengingatmu<br />Kau tidak pernah digaji<br />Tapi kau tetap dedikasikan hidupmu tuk mengabdi<br /><br />Jika aku boleh bicara,<br />Ku ingin ucapkan sesuatu dari hati yang paling jujur.<br /><br />Terimakasih,<br />Oh, <span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:130%;" ><span style="font-weight: bold;">POLISI TIDUR....</span></span><br /><br />Puisi Kedua:<br /><br /><div style="text-align: center; font-weight: bold;">Apa kita pernah bertemu?<br /></div><br /><br />Ku tatap lekuk wajahmu dalam-dalam<br /><br /><span style="font-style: italic;">Apa kita pernah bertemu?</span><br /><br />Mulai kuamati dua bola matamu. Bulat dan coklat.<br /><span style="font-style: italic;">Apa kita pernah bertemu?</span><br /><br />Sekarang ku mulai mempehatikan hidungmu. Kecil, mungil.<br /><span style="font-style: italic;">Apa kita pernah bertemu?</span><br /><br />Ku mulai amati bibirmu. Yang melebihi hidung kecilmu.<br /><span style="font-style: italic;">Apa kita pernah bertemu?</span><br /><br />Oh... Sekarang aku tahu!<br />Aku ingat semua itu!<br /><br />Mulai dari awal kutatap lekuk wajahmu<br />Hingga kuamati seluruh parasmu<br /><br />Bola matamu yang bulat<br />Hidungmu yang pendek; pesek<br />Bibirmu yang mancung<br /><br />Ya, kita pernah bertemu!<br /><br />Kau <span style="color: rgb(255, 0, 0);">MONYET</span> di Bonbin itu....!<br /><br /><br /><br />Yah segitu aja deh Puisi kocaknya. Ntar kalo dapet inspirasi saya buat lagi. Oh iya, kedua puisi ini saya daftarkan untuk mendapatkan novel 5 cm. Yah semoga aja menang. Namanya juga iseng-iseng berhadiah. Kalo Menang syukur, kalo gak kebangetan. *lho*<br /><br /> </span>Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com22tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-2940984020615859252010-05-16T15:30:00.004+07:002010-05-16T15:58:06.928+07:00Tag Dan AwardUdah lama gak dapet award, eh akhirnya dikasih juga dari blognya <a href="http://inspirasi-emas.blogspot.com/2010/05/tag-dan-award-indahnya-berbagi.html">Abdul Hafiz Asri</a>. Thank ya...<br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLvbyNytYs7sYjP2-4Q6DOHFuImgNTfsa8cXaE3n2CZ7RPK4HdjJNQUxKRxQI_URMQBE9kTxWH-QfSsglCTpExIfIUhG6qQDTO37IE7mKs2qP9tHZv4IQZaKkaCWu02rBK1n45ksVj5BTK/s1600/bonk+ava+award.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 167px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLvbyNytYs7sYjP2-4Q6DOHFuImgNTfsa8cXaE3n2CZ7RPK4HdjJNQUxKRxQI_URMQBE9kTxWH-QfSsglCTpExIfIUhG6qQDTO37IE7mKs2qP9tHZv4IQZaKkaCWu02rBK1n45ksVj5BTK/s320/bonk+ava+award.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5471784279890398274" border="0" /></a><br /><br /><div style="text-align: left;">Karena award ini satu paket dengan Tag, jadi langsung dikerjain aja...<br /><span class="fullpost"><br /><span style="font-weight: bold;">1. Berapa blog yang kamu punya ? dan berapa umurnya ?</span><br /><br />Kalo blog sih banyak, cuma yang paling keurus sih cuma ini. Umur blognya? Yah, sekitar 6 bulanan lebih lah. Kalo mo lebih jelas, liat aja di bagian arsip.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">2. Sejak kapan kamu mengenal dunia blog ?</span><br /><br />Sejak kapan ya? Kalo mengenal blog mungkin dari sekitar setahun atau dua tahun yang lalu. Tapi masih belum terlalu tertarik buat ngeblog. Baru di akhir tahun 2009-an lah baru aktif...<br /><br /><span style="font-weight: bold;">3. Mengapa tertarik membuat blog ? dan untuk apa ?</span><br /><br />Awalnya, cuma untuk tempat pelampiasan aja. Tapi lama-lama saya juga mencurahkan pemikiran, ide, dan opini saya di blog ini.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">4. Apa kelebihan dan kekurangan dari blog kamu ?</span><br /><br />Sebenarnya kalo soal kelebihan dan kekurangan, cuma para pembaca yang bisa menilai. Tapi kalo menurut saya sih, mungkin kelebihan blog ini gak terlalu berat kalo di akses (ini menurut saya loh). Sedangkan kekurangannya... hmmm apa ya? Gak ada headernya kali... hehehe... *ada yg mo nambahin?*<br /><br /><span style="font-weight: bold;">5. Award dan tag ini berikan pada 5 teman bloger yang lainnya…</span><br /><br />Award dan Tag ini akan saya hibahkan kepada:<br /><br /><div style="text-align: center;"><a href="http://www.blogger.com/skydrugz.blogspot.com">SkyDrugz</a><br /><a href="http://siroel25.blogspot.com/">Si Roel</a><br /><a href="http://bunglonblog.blogspot.com/">Bunglon Blog Indonesia</a><br /><a href="http://irul-green.blogspot.com/">I-rul Green</a><br /><a href="http://blogejebo.blogspot.com/">Danil Edan</a><br /></div><br />Kalo sempet dikerjain yah...<br /><br />O iya, Tag yg jenisnya appresiasi juga pernah saya dapet <a href="http://was-psychosocial.blogspot.com/2010/04/ucapan-maaf-award-dan-tag.html">disini</a>. Silahkan di klik kalo ada yang pingin tahu lebih dalam tentang blog ini *geer mode on*<br /><br /></span></div><br /></div>Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com20tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-33771458971324777602010-05-16T12:47:00.006+07:002014-08-23T09:33:37.194+07:00Godaan Kepahlawanan<div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifPE0dSAxiSp4uMAw4IMteksM7y15o3pjt8xYG2CrQqJY7JX0gg7kP6Lcw3qJU88TlhFcG56C3lh_4WIJN1CQhRZ8Off-5qCb7bZm-va7rrE1bGguxgFu1mJUp1EBAxhJEtkNlc7OVENt1/s1600/sangpahlawan.png"><img style="cursor: pointer; width: 186px; height: 195px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifPE0dSAxiSp4uMAw4IMteksM7y15o3pjt8xYG2CrQqJY7JX0gg7kP6Lcw3qJU88TlhFcG56C3lh_4WIJN1CQhRZ8Off-5qCb7bZm-va7rrE1bGguxgFu1mJUp1EBAxhJEtkNlc7OVENt1/s320/sangpahlawan.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5471755461057579090" border="0" /></a><br /><br /></div>Tiap orang "berhak" menjadi pahlawan. Selama ia mempunyai kemauan keras untuk mendapat gelar tersebut. Karena tiap orang mempunyai keunikan tersendiri, dan bakat-bakat berbeda dalam mencapai kepahlawanannya.<br /><br />Pernahkah anda melihat orang-orang yang terlihat potensial, berbakat, tapi kemudian malah tidak jadi apa-apa? Ya, itulah masalahnya sekarang. Tak banyak yang tahu bahwa tiap orang "berhak" menjadi pahlawan. Mereka tidak menyadari bahwa mereka mempunyai potensi besar untuk menjadi pahlawan. Atau mereka menyadarinya, tapi tak berminat memunculkannya. Atau mungkin berminat, tapi mereka kalah dengan godaan untuk menjadi "orang biasa". Inilah godaan terbesar para kandidat pahlawan kita. Godaan menjadi orang biasa. Bagaimana tidak? Menjadi orang biasa, membuat hidup lebih santai, relatif tanpa beban, tanpa stress, dan tanpa depresi.<br /><span class="fullpost"><br />Jika dibandingkan menjadi seorang pahlawan. Yang artinya kita harus siap memikul tanggung jawab dan beban. Dan hal-hal seperti hujatan dan kontroversi, memang harus menjadi makanan sehari-hari.<br /><br />Tapi disisi lain, dengan memilih takdir kita menjadi pahlawan. Itu artinya, kita sudah berani melawan deras arus yang akan menerpa kita nanti. Kita berani menembus badai yang menghalangi untuk merebut mahkota kepahlawanan tersebut.<br /><br />Dan karena keputusan untuk menantang kehidupan itulah. Catatan petualangan hidup kita itu diukir oleh sejarah. Yang otomatis dari catatan itulah jasa pahlawan ini akan selalu dikenang. <span style="font-style: italic;">Pahlawan melakukannya sekali, sejarah mengenangnya selamanya.<br /><br /></span>Dan karena itulah, tidak banyak manusia yang dapat menempuh jalan panjang kepahlawanan ini. Jika pun ada yang bersedia, tidak banyak dari mereka yang bertahan lama. Kebanyakan dari mereka malah terjerumus dalam godaan menjadi orang biasa kembali.<br /><br />Itulah sebabnya, mengapa pahlawan selalu sedikit. Bukan karena tidak banyak orang yang bisa menjadi pahlawan. Tapi lebih karena orang-orang berbakat itu tidak mau dan tidak bersedia memenuhi syarat-syarat kepahlawanan tersebut. Itulah yang membuat para pahlawan selalu "menderita", karena beban hidup yang banyak ini hanya dipikul oleh sedikit orang. Dan alasan mengapa hidup ini terlihat tidak adil pun terjawab. Karena kehidupan mendistribusikan beban-bebannya secara tidak merata. Dan memberi porsi yang besar kepada orang yang mau memikulnya, dan "menderita" karenanya. Merekalah, orang-orang yang kita sebut <span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 102);">Pahlawan.</span><br /><br /></span>Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-69181999557570777242010-05-16T00:03:00.010+07:002010-05-16T01:02:27.601+07:00Apa sih itu Batik?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOcApyOlyP8F7_B2p-f3h4a77NlNOLByPD0n6KaxKhJRhKXbWcNrFshJg8Pup2cDm1nv7AglBOYj-eAvcbQY3PtJAvct0magllJSi59vriCCOenwwbEtTHSqGyHWNprxkPgp_4PgbHZsNS/s1600/batik.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 224px; height: 224px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOcApyOlyP8F7_B2p-f3h4a77NlNOLByPD0n6KaxKhJRhKXbWcNrFshJg8Pup2cDm1nv7AglBOYj-eAvcbQY3PtJAvct0magllJSi59vriCCOenwwbEtTHSqGyHWNprxkPgp_4PgbHZsNS/s320/batik.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5471558416688997458" border="0" /></a>Masih ingat postingan saya tentang <a href="http://was-psychosocial.blogspot.com/2010/05/yuk-pake-batik.html">batik</a> kemaren? Ya, setelah saya perhatikan. Rupanya banyak sekali para rekan blogger merespon positif tentang hal ini. Maka dari itu, di postingan ini saya akan melanjutkan tulisan saya tentang batik. Kalau yang kemaren saya lebih condong buat mengajak pake batik, sekarang saya akan menjelaskan lebih rinci apa sih itu batik? Apa sih jenis-jenisnya? Dan apa sih yang dikatakan batik itu?<br /><br />Karena belum tentu loh, hanya dengan batik bisa menunjukkan rasa nasionalisme. Harus di cek dulu, apa itu memang batik asli Indonesia atau bukan. Pernah beberapa tahun yang lalu heboh, ada batik buatan dari China, yang harganya malah lebih murah dari batik Indonesia. Nah lho….<br /><span class="fullpost"><br />Oke, daripada banyak basa-basi, ayo kita mulai dari awal. Apa itu batik? Mari kita lihat definisinya terlebih dahulu dari Om Wikipedia:<br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:85%;" ><span style="font-style: italic;">Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan "nitik". Kata batik sendiri meruju pada teknik pembuatan corak - menggunakan canting atau cap - dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna corak "malam" (wax) yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing. Jadi kain batik adalah kain yang memiliki ragam hias atau corak yang dibuat dengan canting dan cap dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna. Teknik ini hanya bisa diterapkan di atas bahan yang terbuat dari serat alami seperti katun, sutra, wol dan tidak bisa diterapkan di atas kain dengan serat buatan (polyester). Kain yang pembuatan corak dan pewarnaannya tidak menggunakan teknik ini dikenal dengan kain bercorak batik - biasanya dibuat dalam skala industri dengan teknik cetak (print) - bukan kain batik.</span></span><br /><br />Jika dilihat dari definisi diatas, berarti batik bukanlah sebuah corak. Tapi lebih kepada teknik pembuatan corak dengan menggunakan cap, atau “malam”. Yang diterapkan diatas kain.<br /><br />Jadi intinya, meskipun kita tiap hari pake batik kemana-mana. Tapi kalo batik itu batik printing, alias buatan pabrik. Sama aja bohong. Bukannya pengrajin batik diuntungkan, malah dengan kita memakai batik printing tersebut, bisa-bisa menghancurkan kerajinan batik itu sendiri.<br /><br />Oleh karena itu, periksa batik kita dari sekarang. Apa benar, batik-batik yang kita beli itu memang benar-benar batik, yang dibuat dengan teknik membatik yang sebenarnya, atau malah hanya buatan pabrik?<br /><br />Perlu diketahui juga buat kita, batik juga banyak jenis-jenisnya. Kebanyakan orang hanya tau bahwa motif yang berulir-ulir penuh titik, berlengkung lengkung itu adalah Batik, padahal Batik Indonesia itu macam-macam. Ada Batik jawa, Batik Madura, Batik Palembang dan lain-lain. Ciri khas dari masing-masing daerah pun berbeda-beda.<br /><br />Berikut contohnya:<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Batik Madura</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLJtU8dS7GOhQUL5xX7HwBa6Mx7IWunQ_z7CFozq4o0muvMy6rIH3aPFnyLZ3ptyoAqLvXNAl2CzuiF4IOExX4N38gJfLvOWxF6lwyasZPEEvufVtEsVDllPkylsr0AnjqjolQUQWvCdFz/s1600/Silk+Batik+-+Madura.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 185px; height: 146px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLJtU8dS7GOhQUL5xX7HwBa6Mx7IWunQ_z7CFozq4o0muvMy6rIH3aPFnyLZ3ptyoAqLvXNAl2CzuiF4IOExX4N38gJfLvOWxF6lwyasZPEEvufVtEsVDllPkylsr0AnjqjolQUQWvCdFz/s320/Silk+Batik+-+Madura.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5471555124645218418" border="0" /></a><br /><br />Orang-orang dari pulau garam ini kebanyakan bersifat tegas dan keras, sehingga motif Batiknyapun bercorak tegas dengan menggunakan warna dasar cerah dan mencolok, sedangkan warna motifnya kebanyakan berwarna kuning, merah dan hijau.<br />ciri khas masyarakat lokal juga terlihat dari motif yang mereka buat misalnya pucuk tombak, belah ketupat, bahkan ada juga motif yang mengangkat flora dan fauna yang ada dalam kehidupan sehari-hari masyarakat madura.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Batik Pekalongan</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtEvFf_7-k_pC4Sem6Rwsc-I2AIgW4aVyYhOGL3FC2t3lVSc-Z7VEQwS2UDShW0ZZMDKGN7WpZj3f0iHLnyk6qQSGXVareT_ykZV4rmtgC1sluG-VvwCA0RjMS-ZksCvpV5WeDaeeNRZot/s1600/batikpekalongan.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 228px; height: 187px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtEvFf_7-k_pC4Sem6Rwsc-I2AIgW4aVyYhOGL3FC2t3lVSc-Z7VEQwS2UDShW0ZZMDKGN7WpZj3f0iHLnyk6qQSGXVareT_ykZV4rmtgC1sluG-VvwCA0RjMS-ZksCvpV5WeDaeeNRZot/s320/batikpekalongan.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5471555111443850834" border="0" /></a><br /><br />Batik Pekalongan, adalah Batik pesisir yang paling kaya akan warna, kalau dicermati kita akan menemukan 8 - 9 warna dalam 1 kain batik ( berbeda dengan batik solo dan jogja yang kebanyakan hanya 2 atau 3 warna saja ), motifnya kebanyakan berupa buketan bunga yang dirangkai sangat indah dengan kontras warna yang cukup menarik.<br />salah satu motif Batik Pekalongan yang menarik adalah Batik Pagi Sore yang menampilkan 2 sisi warna yang berbeda pada 1 kainnya, jadi terkesan ada 2 motif dalam 1 kain, padahal hanya menampilkan kebalikan warnanya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Batik Cirebon</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHHEufnAS5Z-5uyweMergcGNhTmNaYHsGIWW2JDQzYzlcw9t96hdXVLY7EnqLXXgdm7yq63XubQt2Y-ESe6-ij2DWsuJZ3xsxMJMI8sbDCdHcjehJm8skny7L0fZkT3YRDsz5CyRYuYOW3/s1600/batikcirebon.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 200px; height: 173px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHHEufnAS5Z-5uyweMergcGNhTmNaYHsGIWW2JDQzYzlcw9t96hdXVLY7EnqLXXgdm7yq63XubQt2Y-ESe6-ij2DWsuJZ3xsxMJMI8sbDCdHcjehJm8skny7L0fZkT3YRDsz5CyRYuYOW3/s320/batikcirebon.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5471555118720183842" border="0" /></a><br /><br />Design batik Cirebon bernuansa klasik tradisional yang selau menyertakan motif wadasan ( batu cadas ) pada bagian-bagian tertentu, juga sering dilihat terdapat motif awan (mega) yang ditempatkan dengan sangat sesuai di setiap bagiannya. Batik cirebon yang sering kita jumpai sekarang adalah motif Mega mendung.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Batik Palembang</span><br /><br /><div style="text-align: center;"><div style="text-align: left;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2ks42jH8bygT5erOgKDasZ0LvPdHyj0G8idKO0dPxSckIN9CvdpwPQIkaSp5TKKV1UHFC0WVBZx06VmAElQu-swOCXU9ycQzi-Ghkq81j-35F8ecW6NfEQ5XCCeJ7Wycw3z93jvKW64Sm/s1600/batikpalembang.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 164px; height: 131px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2ks42jH8bygT5erOgKDasZ0LvPdHyj0G8idKO0dPxSckIN9CvdpwPQIkaSp5TKKV1UHFC0WVBZx06VmAElQu-swOCXU9ycQzi-Ghkq81j-35F8ecW6NfEQ5XCCeJ7Wycw3z93jvKW64Sm/s320/batikpalembang.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5471554340747917922" border="0" /></a><br /></div><br /></div>Batik Palembang menggunakan bahan antara lain sutra, alat tenun bukan mesin (ATBM), organdi, jumputan, katun, dan blongsong. Adapun motif batik Palembang di antaranya kembang jepri, lasem, sisik ikan, gribik, encim, kembang, bakung, kerak mutung, sembagi, dan salahi. Batik Palembang mempunyai ciri khusus dengan motif yang halus dan warnanya yang magis. Sewet Batik Palembang yang terkenal adalah Sewet Batik Jepri dan Batik Lasem<br /><br />Gimana? Kebayangkan betapa beragamnya batik kita ini. Makanya kudu bangga jadi orang Indonesia. Oh iya kalo bagi ada yang mau nambahin, tentang jenis-jenis batik yang lain. silahken….<br /><br /><br /><span style="font-size:85%;">Sumber riset dapet <a href="http://umum.kompasiana.com/2009/10/16/bangsa-kita-kok-tidak-malu-ya%E2%80%A6mengklaim-batik-budaya-asli-indonesia%E2%80%A6/">disini</a>, dan <a href="http://itan.blogdetik.com/2009/08/15/saya-bangga-memakai-batik-indonesia/">disini.</a></span><br /><br /></span>Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-82428363923599936352010-05-15T23:06:00.001+07:002010-05-15T23:09:42.832+07:00Mana Tanggung Jawabmu? (Sebuah Monolog Diri)Mana Tanggung Jawabmu?<br /><br />Kau lontarkan janji manis itu<br />Entah karna latah atau hanya tuk menyenangkan pendengarmu<br />Entah karna takut, atau tak mau dibilang pengecut<br />Atau karna kau enggan tuk berlisan tak ikut?<br /><br />Mana Tanggung Jawabmu?<br /><br />Ceplos kata dari mulutmu<br />Menantang janji tanpa sadar diri<br />Bertolak belakang dengan reality<br />Dirimu kau pecundangi?<br /><span class="fullpost"><br />Mana Tanggung Jawabmu?<br /><br />Saat semua tak sesuai maumu<br />Saat kau kehilangan kendali diri<br />Bukan tuk yang pertama, tapi sekian kali<br /><br />Kemunafikan mewarnai di tiap hari<br />Kelalaian bukan hal yang tabu lagi<br />Kebohongan buah bibir mulut ini<br /><br />Dimana Tanggung Jawabmu?<br /><br />Saat janji-janji tak tertepati<br />Saat Konsistensi kau abaikan<br />Saat Kewajiban kau lalaikan<br /><br />Saat orang-orang berteriak,<br />“Dialah penyebab semua itu”<br />Semua orang menoleh kepadamu<br /><br />Kau?<br /><br />Lari.<br />Lari dan berlari<br /><br />Lari dari janji yang tak terpenuhi<br />Lari dari tanggung jawab yang kau ucap<br />Lari dari semua yang menghujat<br /><br />Sekarang apa yang kau rasakan?<br />Konfli batin bukan?<br />Pergumulan antara “iya” dan “tidak”<br />Percekcokan antara “ikut” atau “tinggal”<br />Pertarungan antara “hadapi” atau “lari”<br /><br />Kau Bingung. Kau Depresi. Kau Menyesal.<br /><br />RASAKAN!<br /><br />Siapa suruh asal melempar janji?<br />Siapa suruh kau tak kontrol diri?<br /><br />Kau pikir dengan menulis di sajak ini,<br />Masalahmu hilang sendiri?<br /><br />TIDAK!<br /><br />Selesaikan masalahmu sendiri!<br /><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">~hati yang bosan trus berlari~</span><br /></span></div><br /><br /></span>Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-37648074296078004432010-05-14T11:17:00.003+07:002010-05-14T11:24:59.024+07:00Quote Of The Day #3<div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijzeCrf2pKVr71tkU01_wBGo9FDIuMboDnWZp5giC1JEzshExWrsMVr4Xu9PRhfi8lR3L9eoqUd-9EKzj6QxEWqx55FqdpHFLxoazSImUYKvGllO4SzYowfB_AyaE8Sk-sSJhN-ppw7KN4/s1600/quotespsy3.png"><img style="cursor: pointer; width: 285px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijzeCrf2pKVr71tkU01_wBGo9FDIuMboDnWZp5giC1JEzshExWrsMVr4Xu9PRhfi8lR3L9eoqUd-9EKzj6QxEWqx55FqdpHFLxoazSImUYKvGllO4SzYowfB_AyaE8Sk-sSJhN-ppw7KN4/s320/quotespsy3.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470976730183803826" border="0" /></a><br /></div><div style="text-align: center;"><br /><div style="text-align: left;">Gak tahu pasti siapa pemilik Quote yang asli. Tapi yang pasti, sumbernya dapet <a href="http://journalin.multiply.com/item/reply-to-message/journalin:journal:121">disini</a><br /></div></div><br /><br /><span class="fullpost"> </span>Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-36087084448250940692010-05-14T10:30:00.004+07:002010-05-14T11:15:32.087+07:0019 Rahasia Pribadi Penuh Pesona<div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2Pv5k8uXjgiqAbXz6r_8Yvyvoo9yLUBtqWNqaXCEyY6TQJMpiTvR8ewzaK7G0xwokAGR2GIkPnnLQd6Pd2MWsOe1F1Vkfq5q-uxm0g8sB8xBXmqcPcD5tTK5lW0GaPW_hLkhnOqnqDP1A/s1600/pesona.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 241px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2Pv5k8uXjgiqAbXz6r_8Yvyvoo9yLUBtqWNqaXCEyY6TQJMpiTvR8ewzaK7G0xwokAGR2GIkPnnLQd6Pd2MWsOe1F1Vkfq5q-uxm0g8sB8xBXmqcPcD5tTK5lW0GaPW_hLkhnOqnqDP1A/s320/pesona.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470972914524293906" border="0" /></a><br /><br /></div>Inilah 19 rahasia menjadi pribadi penuh pesona yang kami kembangkan dari pemikiran dr. Yul Iskandar, DSJ., MBAP.,MASRS., PhD. pendiri Yayasan Dharma Graha. Selamat mengikuti!<br /><br />1. Berubahlah dengan waktu dan tempat! Jangan selalu menuruti perasaan negatif, seperti: merasa bosan, lelah, jenuh, tersiksa dengan tempat atau masa lalu. Tersenyumlah, dan dunia akan tersenyum bersama anda! Menangislah, dan anda akan menangis sendirian! Mutiara kata ini mengisyaratkan agar kita selalu berbahagia dimana pun kita berada dan kapan pun. Jika kita merasa sebagai orang yang paling sedih atau menderita di dunia ini, yakinlah bahwa masih banyak orang lain yang lebih menderita daripada kita.<br /><br />2. Carilah kenalan, teman, sahabat, relasi sebanyak-banyaknya! Sering-seringlah bepergian, menjelajahi dunia. Semakin sering anda bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang, maka kepribadian anda akan semakin matang tanpa anda sadari.<br /><br />3. Cintailah orang lain seperti mencintai diri sendiri.<br />Dengan cinta, hidup menjadi indah, persahabatan menjadi langgeng, dan silaturahmi tetap terbina. Tentunya cinta yang diberikan secara tulus tanpa pamrih, tanpa mengharap balasan kecuali dari Allah semata.<br /><span class="fullpost"> <br />4. Hargailah dan nikmatilah alam. Dengan menghargai alam, jiwa menjadi tenang. Dengan menikmati alam hati menjadi senang. Temukanlah rahasia sesuatu itu tampak menarik, misalnya: bunga yang mekar, surya yang bersinar, sawah yang terhampar.<br /><br />5. Hargailah orang lain. Misalnya dengan cara membuatnya bahagia, tersenyum, tertawa, memberi pujian yang tulus. Membahagiakan orang lain akan membuatnya membahagiakan kita di saat yang tak terduga, percayalah!<br /><br />6. Jaga tingkah laku. Banyaklah mendengarkan dan berpikir daripada berbicara, kecuali bila waktunya untuk berbicara. Dengan menjaga lisan dan perbuatan kita, berarti setengah pertempuran hidup telah kita menangkan.<br /><br />7. Jangan kekanak-kanakan. Sikap dewasa menunjukkan kepribadian yang kuat dan mempesona. Betapa banyak orang tua yang bahkan belum dewasa! Salah satu tanda kedewasaan seseorang antara lain adalah dari sikap, tutur kata, dan caranya di dalam mengambil keputusan secara arif dan bijaksana.<br /><br />8. Jangan mencari kesalahan orang lain. Hidup kita terlalu singkat untuk melakukan hal ini.<br /><br />9. Jangan rendah diri. Sudah seharusnyalah kita menerima dan memperbaiki kekurangan kita tanpa pernah merasa minder atau kecil di depan orang lain. Percayalah, tidak seorang manusia pun yang sempurna di muka bumi ini!<br /><br />10. Jangan sombong. Ketahuilah bahwa selalu ada yang lebih daripada kita. Kesombongan menandakan kekosongan.<br /><br />11. Kembangkan minat pada berbagai hal. Jangan membatasi diri anda, perluas bakat, minat, kemampuan, pengetahuan, dan keahlian anda. Memiliki satu keahlian atau spesialisasi akan terasa lebih baik dan sempurna jika ditunjang dengan keahlian dalam bidang yang lainnya, sehingga anda akan semakin "bersinar" dan penuh pesona.<br /><br />12. Selalu baik pada orang lain. Jangan pernah merasa dendam sekalipun kepada orang lain, bahkan kepada mereka yang pernah menyakiti kita. Cintailah yang di bumi, niscaya yang di langit akan mencintaimu.<br /><br />13. Selalu belajar. Semakin sering anda belajar, maka semakin banyak yang anda ketahui. Ilmu ini dapat menjadi lahan amal bagi anda, sehingga anda merasakan nikmatnya berbagi dan indahnya ilmu.<br /><br />14. Selalu mengikuti informasi dan perkembangan terkini tentang apapun.Dengan banyak mengetahui hal yang paling baru, maka anda akan tampil semakin percaya diri dan penuh pesona. Semakin banyak hal baru yang anda tahu, maka akan semakin banyak pula yang mencari dan mengejar anda...yakinlah!<br /><br />15. Selalu tegap, sigap, dan siap. Posisi atau postur tubuh anda di dalam berkomunikasi dengan orang lain akan mengungkapkan siapa diri anda yang sebenarnya. Oleh karenanya, milikilah rencana, target, dan strategi (persiapan) yang matang dan semangat yang tak pernah pudar!<br /><br />16. Selalu tersenyum pada orang lain. Orang akan lebih senang melihat wajah yang dihiasi senyuman daripada wajah yang selalu disertai ratapan atau keluhan.<br /><br />17. Senang bekerja sama dengan orang lain. Inilah yang membuat jaringan (network) kita semakin luas, erat, dan kuat.<br /><br />18. Senang menolong orang lain. Dengan gemar menolong orang lain, maka pada hakikatnya kita menolong diri kita sendiri. Semakin banyak orang yang kita tolong, maka akan semakin sering pula kita ditolong oleh Allah dengan cara-Nya yang tak terduga.<br /><br />19. Terimalah nasib apa adanya. Tetaplah tenang dan tabah, ingatlah bahwa "badai pasti berlalu" dan "roda itu berputar". Jangan suka mengeluh, menggerutu, atau bahkan mencaci-maki nasib. Jangan sampai berkata atau menganggap bahwa Allah itu tidak adil! Justru di sinilah letak keadilan-Nya.<br /><br />Dengan merenungi dan menerapkan semua hal di atas, maka menjadi pribadi penuh pesona saat ini bukanlah sesuatu hal yang mustahil bagi diri anda. Jika masih belum percaya, cobalah!<br /><br /><a href="http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=5&dn=20081204222148">SUMBER</a><br /><br /> </span>Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-53546509336196764342010-05-14T08:46:00.008+07:002010-05-14T10:28:15.448+07:0010 Hal Yang Tak Terbeli Dengan Uang<div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7i0rkHfMhs-sL7FVJx7hgkg8LEjfVkLfEq9wP8v2yS8j2I1GAc5GwCJTKIpKPqywNuHxGjNA8pinlKNzTIuwqXVBegPGcCNMDyUqRQk-SGn1kTA0NmYhlx-zrU-E7WybRjHjWkj1Y6R2b/s1600/uang.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 232px; height: 196px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7i0rkHfMhs-sL7FVJx7hgkg8LEjfVkLfEq9wP8v2yS8j2I1GAc5GwCJTKIpKPqywNuHxGjNA8pinlKNzTIuwqXVBegPGcCNMDyUqRQk-SGn1kTA0NmYhlx-zrU-E7WybRjHjWkj1Y6R2b/s320/uang.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470956778506259138" border="0" /></a><br /><br /></div>Uang, siapun butuh uang. Orang Dewasa, Remaja bahkan anak – anak kecil sekalipun kenal dengan benda yang namanya uang. Memang uang penting dalam kehidupan, tanpa alat tukar ini kita tidak mukin bisa memenuhi kebutuhan hidup. Uang membuat sebagian orang bisa melakukan banyak hal daripada orang yang tidak memilikinya. Tetapi seberapapun pentingnya uang, masih ada hal yang tidak bisa dibeli dengan uang.<br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">1. Waktu</span><br /></div><br /><div style="text-align: center;"><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpyi3p0h40wFPeuN3XDqdEIOF1fhzAmXyH2boN78rsY56vcHgGQ6qZMsFobOP7RtXEcrOstaBDfF3tnz5QRjo9pKnq3EVJWVShotskKHMg16bZrLvoRUeQhb_rQatVggpyBGaD85jW6FPx/s1600/waktu.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 122px; height: 102px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpyi3p0h40wFPeuN3XDqdEIOF1fhzAmXyH2boN78rsY56vcHgGQ6qZMsFobOP7RtXEcrOstaBDfF3tnz5QRjo9pKnq3EVJWVShotskKHMg16bZrLvoRUeQhb_rQatVggpyBGaD85jW6FPx/s320/waktu.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470956787184586898" border="0" /></a><br /></div><br /></div>Uang tidak akan bisa mengembalikan waktu yang telah berlalu. Setelah hari berganti, maka waktu 24jam tersebut akan hilang dan tidak akan mukin akan kembali lagi. Karena itu gunakan setiap kesempatan yang ada untuk menytakan perhatian dan kasih sayang anda kepada orang yang sangat anda sayang dan anda cintai, sebelum waktu itu berlalu dan anda menyesalinya.<br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">2. Kebahagiaan</span><br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd302Cb0Z0TGov-nQYd9z9BnjR735iZ4JATckqbqIAQsK-WoGYwcx7oq9qTNfi5Cnh89KwRcz699_6Qcm15xAbkn0VDOFMGH-ZGihrr8QlGjYjO0Q5-4p_J8X0a737LjzAFdaMti7ilCq1/s1600/bahagia.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 145px; height: 155px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd302Cb0Z0TGov-nQYd9z9BnjR735iZ4JATckqbqIAQsK-WoGYwcx7oq9qTNfi5Cnh89KwRcz699_6Qcm15xAbkn0VDOFMGH-ZGihrr8QlGjYjO0Q5-4p_J8X0a737LjzAFdaMti7ilCq1/s320/bahagia.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470956793323918770" border="0" /></a><br /><br /></div>Memang kedengarannya aneh, Tetapi inilah kenyataannya. Uang memang bisa membuat anda merasa senang karena anda bisa membiayai liburan mewah, memberi laptop dengan fasilitas yang sangat modern, atau modifikasi mobil balap. Tapi uang tidak bisa menghadirkan secercah kebahagiaan dari dalam lubuk hati kita.<br /><span class="fullpost"> <br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">3. Kebahagiaan Anak</span><br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiA4DmZ9rjC4iX2VSdtlGdOdtMkgkMAkw5ZjDv6sntg2W_ITzdXjrL9laJYro20CH7-OkzabgaznwBK_G5RBIAM966bDAFy63I7b_kPqR0gNjLeKBHyWlYj46K87PStOAq_gbOvf8zOHIIC/s1600/bhagiaanak.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 130px; height: 130px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiA4DmZ9rjC4iX2VSdtlGdOdtMkgkMAkw5ZjDv6sntg2W_ITzdXjrL9laJYro20CH7-OkzabgaznwBK_G5RBIAM966bDAFy63I7b_kPqR0gNjLeKBHyWlYj46K87PStOAq_gbOvf8zOHIIC/s320/bhagiaanak.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470956802310787602" border="0" /></a><br /><br /></div>Untuk membelikan makan dan pakaian yang bagus – bagus untuk anak tercinta memang membutuhkan uang. Tapi anda tidak bisa menggunakan uang untuk memberi rasa aman, tanggung jawab, sikap yang baik serta kepandaian pada anak anda. Hal ini merupakan buah dari waktu dan perhatian yang anda curahkan untuk mereka dan hal – hal baik yang anda ajarkan. Uang memang membantu kita memenuhi aspek pengasuhan, tapi waktu telah membuktikan bahwa kebutuhan dasar tiap anak adalah berapa banyak waktu yang diberikan orangtuanya, bukan orangnya.<br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">4. Cinta</span><br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtF5rEtxz92G7xY_hfc_tGnJSaD-MxAt4UUQJDK7YzqdWsYl0UNqdy7XeMD74ZJa-qTLcmr-4VUc6KB1XF10V691_nmqoIuV2okSnR56pN7Xm8ZA4F-rqNs_WKqqpOzxM6mUGVDEJoVKY4/s1600/cinta.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 207px; height: 138px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtF5rEtxz92G7xY_hfc_tGnJSaD-MxAt4UUQJDK7YzqdWsYl0UNqdy7XeMD74ZJa-qTLcmr-4VUc6KB1XF10V691_nmqoIuV2okSnR56pN7Xm8ZA4F-rqNs_WKqqpOzxM6mUGVDEJoVKY4/s320/cinta.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470956806559980946" border="0" /></a><br /><br /></div>Cinta tidak bisa dibeli dengan uang, akuilah hal ini benar. Memang dengan uang kita bisa membuat orang tertarik, tapi cinta berasal dari rasa saling menghargai, perhatian, berbagi pengalaman dan kesempatan untuk berkembang bersama. Itu sebabnya banyak pasangan yang menikah karena uang, tak bertahan lama.<br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">5. Penerimaan</span><br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjryg5R5_7Q0RpZNciSr4P4ihV4bMhTWgs2-cxVIzStir3F4p45fom66J3G63MZdDcLNGRUxDIAUbAWRkpp1uLcKX5rnu6cRGgeJXgIT_DdhwOh5rV7ZVvr9a6Ms5XT0BDnuSO_xiJYFnLd/s1600/tangan-di-atas-sedekah.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 170px; height: 127px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjryg5R5_7Q0RpZNciSr4P4ihV4bMhTWgs2-cxVIzStir3F4p45fom66J3G63MZdDcLNGRUxDIAUbAWRkpp1uLcKX5rnu6cRGgeJXgIT_DdhwOh5rV7ZVvr9a6Ms5XT0BDnuSO_xiJYFnLd/s320/tangan-di-atas-sedekah.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470960091619591554" border="0" /></a><br /><br /></div>Untuk diterima oleh lingkungan pergaulan, Anda tak butuh uang. Bila Anda ingin diterima, fokuskan energi Anda untuk membuat diri Anda berharga bagi lingkungan sekitar dengan menjadi teman dalam suka dan duka.<br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">6. Kesehatan</span><br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdm5OCOcH0T-Luw7ZmVbvY13FDIV6AhMQ0GuHu-Yr0G6r2uQzLMSHaq_tmret7XtJKPmG-IasruesiI3WNBTFH80-VotKJw2GdO3oD9ojgLUhH_1iqc4jzXMskKQcArgCsog4JGIkaa6ix/s1600/kesehatan.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 219px; height: 123px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdm5OCOcH0T-Luw7ZmVbvY13FDIV6AhMQ0GuHu-Yr0G6r2uQzLMSHaq_tmret7XtJKPmG-IasruesiI3WNBTFH80-VotKJw2GdO3oD9ojgLUhH_1iqc4jzXMskKQcArgCsog4JGIkaa6ix/s320/kesehatan.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470960079001429906" border="0" /></a><br /><br /></div>Kita butuh uang untuk mengongkosi biaya perawatan dan membeli obat, tapi uang tak bisa menggantikan kesehatan yang hilang. Itu sebabnya pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati sebaiknya kita terapkan. Mulailah berolahraga, berhenti merokok, dan banyak hal lain yang pasti sudah Anda tahu.<br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">7. Kesuksesan</span><br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM0oFqYmZrcRoh7j0NGEv_7awI84S0PPg5Vi_UFzsV2SWeaTJ3R01qmap2-iQsufi4VTSGOGt-lpo3wdvOnF7GFl-CQ5RbBk2hxw-1n7uUK6Dhy3yKAeK3oxnMgLgO8Pi6KZebzZKFNTWf/s1600/sukses.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 89px; height: 125px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM0oFqYmZrcRoh7j0NGEv_7awI84S0PPg5Vi_UFzsV2SWeaTJ3R01qmap2-iQsufi4VTSGOGt-lpo3wdvOnF7GFl-CQ5RbBk2hxw-1n7uUK6Dhy3yKAeK3oxnMgLgO8Pi6KZebzZKFNTWf/s320/sukses.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470960088898488658" border="0" /></a><br /><br /></div>Beberapa orang memang ada yang mencapai kesuksesan dengan menyuap, tapi ini adalah pengecualian. Kesuksesan hanya berasal dari kerja keras, kemauan, dan sedikit kemujuran. Ada aspek kecil dari usaha menuju sukses yang bisa didapatkan dengan uang, misalnya mengikuti pelatihan atau membeli peralatan, tapi sukses lebih banyak berasal dari usaha yang Anda lakukan sendiri.<br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">8. Bakat</span><br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHsM_o2dVbCE0AuTrnfUXOgyLOBizRpSaP5f9yvciBjJ2PEzoo8DZgjvD2PWgNs_zWykYDDZwQMTiZjdes5LRlMWYjQo3TaDpt83hhFLeP7rQHjZYeGxuXlebjcbroZ8PpzmHm4Owu5nnB/s1600/edd+bakat+anak.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 234px; height: 157px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHsM_o2dVbCE0AuTrnfUXOgyLOBizRpSaP5f9yvciBjJ2PEzoo8DZgjvD2PWgNs_zWykYDDZwQMTiZjdes5LRlMWYjQo3TaDpt83hhFLeP7rQHjZYeGxuXlebjcbroZ8PpzmHm4Owu5nnB/s320/edd+bakat+anak.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470960105143017250" border="0" /></a><br /><br /></div>Kita dilahirkan dengan bakat tertentu. Dengan uang, yang bisa kita lakukan adalah mengasah bakat tersebut, misalnya belajar musik. Namun para ahli mengatakan, untuk menjadi ahli di bidangnya, kita membutuhkan bakat.<br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">9. Sikap yang baik</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0O9bmGFVKUjms0oRqleMcrqceWsgbtUINaFoj-rvPXvlviNyZ94mwyqm3e1aVU7Hp8XxY4zkCQXSFQoO6tUzMG4cvxzxieX505GNeAamhCAWV-aZ2FDuK4jeQ61f0npnjdkPfvxdlSm87/s1600/good.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 121px; height: 127px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0O9bmGFVKUjms0oRqleMcrqceWsgbtUINaFoj-rvPXvlviNyZ94mwyqm3e1aVU7Hp8XxY4zkCQXSFQoO6tUzMG4cvxzxieX505GNeAamhCAWV-aZ2FDuK4jeQ61f0npnjdkPfvxdlSm87/s320/good.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470960108615442898" border="0" /></a><br /></div><br />Banyak orang yang kaya raya tapi sikapnya kasar dan ucapannya sinis. Tak sedikit orang sederhana yang tutur katanya sopan dan menunjukkan rasa hormat pada orang lain. Jadi, jumlah uang yang dimiliki bukan penentu sikap atau manner seseorang.<br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">10. Kedamaian</span><br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIPsv6EyA25n9uR3FOkWi8mHbQ8V9eEkIFgvYj2XWpyIF5bfq9CmmczlEGqvr3G3VIUR5jniwd2f7kLErjQoyVwGX7OuhxtuZyA5gFpbOT5oAKdSzuXi2S-Kv4rp_WmF77T2s2xuUGWobU/s1600/hujung+jalan.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 158px; height: 146px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIPsv6EyA25n9uR3FOkWi8mHbQ8V9eEkIFgvYj2XWpyIF5bfq9CmmczlEGqvr3G3VIUR5jniwd2f7kLErjQoyVwGX7OuhxtuZyA5gFpbOT5oAKdSzuXi2S-Kv4rp_WmF77T2s2xuUGWobU/s320/hujung+jalan.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470960895365823442" border="0" /></a><br /><br /></div>Bila uang bisa membeli kedamaian, barangkali kita tak lagi mendengar tentang perang. Justru yang sering terjadi sebaliknya, uang lah yang menjadi sumber pertikaian dan permusuhan.<br /><br /><br /><div style="text-align: left;"><span style="font-style: italic;">Money can buy a house, but not a home.</span><br /><span style="font-style: italic;">Money can buy a bed, but not sleep.</span><br /><span style="font-style: italic;">Money can buy a clock, but not time.</span><br /><span style="font-style: italic;">Money can buy a book, but not knowledge.</span><br /><span style="font-style: italic;">Money can buy food, but not an appetite.</span><br /><span style="font-style: italic;">Money can buy position, but not respect.</span><br /><span style="font-style: italic;">Money can buy blood, but not life.</span><br /><span style="font-style: italic;">Money can buy medicine, but not health.</span><br /><span style="font-style: italic;">Money can buy sex, but not love.</span><br /></div><span style="font-style: italic;">Money can buy insurance, but not safety.</span><br /><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Ingat, Segalanya memang butuh uang. Tapi uang bukanlah segalanya. Ada banyak sekali hal lain yang lebih berharga dari sekedar uang.</span><br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">Diambil dari </span><a style="font-style: italic;" href="http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4037553">salah satu HT</a><span style="font-style: italic;"> di </span><a style="font-style: italic;" href="http://www.kaskus.us/">kaskus.</a></span><br /><br /><br /> </span>Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-21749770352314822282010-05-13T22:21:00.009+07:002010-05-13T23:59:54.350+07:00Saya, "Aku" dan kepingan Filosofi<div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqXGM7VfgJwYXNpsbnPrgIS5TFlkMshbDcGjVfmxdbmXRdZ7khM4lMw1xdfV3NIRQwE1g02FeX2ybCz09rJg9VSQTaABdXnqNM_WoY6vyqkbA47SASEQ7VjFoPiLiN5FmOr89bPYx6V7OR/s1600/771.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 293px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqXGM7VfgJwYXNpsbnPrgIS5TFlkMshbDcGjVfmxdbmXRdZ7khM4lMw1xdfV3NIRQwE1g02FeX2ybCz09rJg9VSQTaABdXnqNM_WoY6vyqkbA47SASEQ7VjFoPiLiN5FmOr89bPYx6V7OR/s400/771.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470791515991549618" border="0" /></a><br /><br /></div>Akhir-akhir ini tekanan dan depresi sedang melanda hidup saya.<br />Saya diposisikan dalam dua pilihan yang harus saya pegang.<br /><br />Dilema.<br /><br />Apakah itu artinya menepati janji, atau konsistensi...<br /><br />Saya suka tantangan, tapi bukan tekanan.<br />Memang, justru tekanan itulah tantangannya.<br />Tapi tak semudah itu, Tak semudah itu mengubah tekanan menjadi tantangan.<br /><br />Tak semudah itu membuat pandangan sebuah tekanan <span style="font-style: italic;">"yang harus dirasakan"</span> menjadi Tantangan <span style="font-style: italic;">"yang harus ditaklukan"</span>.<br /><br />Tak Semudah itu.<br /><br />Jika sudah begini, saya jadi ingat sebuah puisi.<br />Puisi yang dari dulu menginspirasi saya<br />Puisi yang dulu sempat membuat saya<span style="font-style: italic;"> "jaya"</span><br />Atas pemikiran dan maknanya. Aku.<br /><span class="fullpost"><br /><div style="text-align: center; font-style: italic;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-weight: bold;font-size:180%;" >Aku</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Kalau sampai waktuku</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">'Ku mau tak seorang kan merayu</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Tidak juga kau</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Tak perlu sedu sedan itu</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Aku ini binatang jalang</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">dari kumpulannya terbuang</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Biar peluru menembus kulitku</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Aku tetap meradang, menerjang</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Luka bisa kubawa berlari</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">berlari</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Hingga hilang pedih peri</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Dan aku akan lebih tidak peduli lagi</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Aku ingin hidup seribu tahun lag</span>i<br /></span></div><br /><br />Semangat itu. Kejalangan itu. Yang dulu hinggap di jiwa saya.<br />Kini seiring berjalannya waktu, mulai terbang perlahan-lahan.<br />Hingga semua hilang sama sekali.<br /><br />Dan tanpa sadar saya terikat oleh pasung ketidakberdayaan.<br /><br />Kejalangan itu hilang. Tinju yang dulu terkepal mulai luluh. Dan lengan yang dulu teracung, urung tuk tegak kembali.<br /><br />Pasung-pasung itu mengubah saya menjadi <span style="font-style: italic;">"gila"</span>. Dalam makna sebenarnya.<br /><br />Akhirnya saya merenung, dan melihat kembali sajak-sajak "Aku" tadi.<br />Dan setelah saya amati, "Aku" bukanlah sembarang aku. "Aku adalah sebuah sikap, sebuah energi, sebuah kekuatan, yang tercurah dalam jiwa "Aku" berwujud sajak-sajak nya. "Aku."<br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-style: italic; color: rgb(255, 0, 0);">"Kalau sampai waktuku</span><span style="color: rgb(255, 0, 0);"> </span><span style="font-style: italic; color: rgb(255, 0, 0);">'tak seorang kan merayu"</span><br /></div><br />Disini "Aku" telah mengungkap dirinya dengan prinsipnya. "Aku" telah memberi "tanda" pada pembaca, bahwa ia adalah orang yang tegas. Jangan pernah main-main dengannya. Tak ada yang bisa menghalanginya.<br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-style: italic; color: rgb(255, 0, 0);">"Tidak juga kau"</span><br /></div><br />Ya, tidak juga kau! "Aku" tak pernah pandang bulu. Ia punya prinsip yang kokoh. Jika pendiriannya sudah bulat, "Aku" tak akan tergoda oleh siapapun. Tak peduli itu kau, dia, mereka, bahkan "Aku" sendiri.<br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-style: italic; color: rgb(255, 0, 0);">"Tak perlu sedu sedan itu"</span><br /></div><br />"Aku" tak perlu simpati. "Aku" tak butuh dikasihani. Bagi "Aku", Simpati adalah kekurangan. Itu hanya membuat hatinya tak sekeras batu lagi.<br /><br /><div style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(255, 0, 0);">"Aku ini binatang jalang<br />dari kumpulannya terbuang"<br /></div><br />"Aku" menyebut dirinya Binatang Jalang. "Binatang" dan "Jalang". Kita tahu, dengan menyebut binatang saja, sudah menunjukkan bahwa "Aku" adalah rendahan, sama seperti binatang. Garang. Dan "Jalang". Tapi ia juga bilang, ia merupakan kumpulan yang terbuang. Artinya "Aku" memang sudah tak diterima lagi di "kumpulannya".<br /><br />Tentu saja, karena "Aku" terlalu "garang" untuk disebut sebagai binatang. Dan bahkan terlalu "Jalang" dari kejalangan itu sendiri. Sehingga kumpulannya berpikir, "Aku" memang bukan bagian dari mereka. "Aku" dibuang.<br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-style: italic; color: rgb(255, 0, 0);">"Biar peluru menembus kulitku</span><span style="color: rgb(255, 0, 0);"> </span><span style="font-style: italic; color: rgb(255, 0, 0);">ku tetap meradang, menerjang"</span><br /></div><br />Bahkan peluru-peluru itu bukanlah masalah bagi "Aku". Ia abaikan bedil-bedil itu menembus kulitnya. Ia bisa meradang dan menerjang. Apa soal? "Aku" tak akan membiarkan dirinya berhenti hanya karena selongsong peluru merobek kulitnya.<br /><br /><div style="text-align: center; font-style: italic;"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">"Luka bisa kubawa berlari</span><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">berlari"</span><br /></div><br />"Aku" tak perlu pengobatan. Biar luka merobek kulitnya, ia akan terus berlari. "Aku tak pernah ambil pusing dengan lukanya, ia tak kan menghabiskan waktu untuk meratapi rasa sakit yang dirasanya. Karna ia harus tetap berlari.<br /><br /><div style="text-align: center; font-style: italic;"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">"Hingga hilang pedih peri"</span><br /></div><br />"Aku" membiarkan dirinya berlari bersama luka. Mengabaikan rasa sakit dan perih yang dirasanya. Hingga luka itu mengering, dan perlahan sirna.<br /><br /><div style="text-align: center; font-style: italic; color: rgb(255, 0, 0);">"Dan aku lebih tidak peduli lagi<br />aku mau hidup seribu tahun lagi"<br /></div><br />Ya, bahkan "Aku" bisa lebih tidak peduli lagi dari ini. Bahkan untuk peluru yang dapat menembus jantungnya. Atau luka yang dapat merenggut nyawanya. "Aku" bisa lebih tidak peduli. Karena "Aku" punya asa. Atas keinginannya untuk hidup 1000 tahun lamanya.<br /><br /><br />Itulah "Aku". Sosok yang saya kagumi dari dulu. Sosok yang (mungkin) hampir hilang dari jiwa saya. Sosok yang membakar jiwa bagi siapa yang mendengarnya.<br /><br />Mungkin peluru yang menembus kulitnya itu, atau luka yang luar biasa perih itu, bisa ditahan jiwanya. Tapi sayang, tidak raganya. Itulah kodrat, raga memang rapuh.<br /><br />Asa untuk hidup 1000 tahun lagi bersama jasad memang harus urung. Tapi tidak bersama jiwa.<br /><br />Auman "Aku" masih terdengar sampai sekarang. Walau lebih dari setengah abad yang lalu "Aku" pergi. Tapi semangatnya, energinya, kejalangannya. Masih berbekas sampai sekarang. Itulah kekuatan jiwa. Raga boleh rapuh. Tapi jiwa akan terus berlari.<br />Energi "Aku" akan selalu terbawa oleh jiwanya, hingga 1000 tahun lagi...<br /><br /><br /></span>Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7788472174693701574.post-68599169472576771472010-05-12T09:12:00.006+07:002014-08-23T09:33:37.198+07:00YUK PAKE BATIK....!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrRJHj9AuCMSGIOMZvOZO0KlMGJWsE8lnmlFyh8MayMEwAskq5a7OSqAbc_af0E7uQx1F8Pwx6RfVjribXNnJEZCcD5-tw9aPB1z2CuRv-HmFQu05WT06I2dBI2y55BJ16flk4jZre_sXy/s1600/QBpakebatik.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 304px; height: 259px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrRJHj9AuCMSGIOMZvOZO0KlMGJWsE8lnmlFyh8MayMEwAskq5a7OSqAbc_af0E7uQx1F8Pwx6RfVjribXNnJEZCcD5-tw9aPB1z2CuRv-HmFQu05WT06I2dBI2y55BJ16flk4jZre_sXy/s400/QBpakebatik.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470204265373684722" border="0" /></a><br />Semua orang pasti tahu Batik. Salah satu warisan budaya yang menjadi ciri khas negeri ini, emang lagi booming sampai sekarang. Apalagi sejak UNESCO meresmikannya sebagai salah satu warisan kebudayaan Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2009 lalu. Tapi ironisnya, walau begitu, tak sepenuhnya kita, khususnya generasi muda <span style="font-style: italic;">“bangga”</span> memakai batik untuk tampil di khalayak ramai. Ya, Sepertinya kita belum terlalu percaya diri membalut tubuh kita dengan warisan budaya leluhur kita yang satu ini.Cukup wajar memang. Jika melihat sejarah batik sebelumnya. Sebabnya mungkin karena belum hilang dalam persepsi kita bahwa batik kebanyakan hanya dipakai untuk acara-acara resmi, atau undangan. Dan tentunya yang memakai juga orang-orang tua. Jadi, bagi siapa yang memakai batik, siap-siap saja menjadi bahan ejekan teman-teman kita, Karena batik yang dianggap sebagai pakaian yang tidak modis, keren dan gaul.<br /><span class="fullpost"><br /><span style="font-style: italic;">Tapi, ayolah....</span><br /><br />Mengapa kita harus malu pakai batik? Karena takut diejek teman karena gak gaul?<br />Harusnya kitalah yang balik bilang ke dia gak gaul karena gak pake batik. Karena batik kita sekarang, tidak hanya harus dipakai saat buat undangan kawinan atau semacamnya. Tapi Batik kita sekarang (yang menurut saya) malah tak kalah asik dipake buat nongkrong, atau jalan-jalan ke mall daripada pake kaos biasa. Lagipula, berkat para <span style="font-style: italic;">Fashion Designer</span> kita, Batik sekarang terlihat lebih gaul, lebih trendy, dan lebih keren saat kita kenakan. Baju batik sekarang tak hanya kaku dengan modelnya yang itu-itu saja yang terlihat jadul. Sekarang sudah banyak jenis-jenis batik yang sudah dikembangkan oleh para Fashion Designer kita, mulai dari batik anak-anak, batik remaja, sampai orang tua. Bahkan, sekarang ada salah satu inovasi dari desainer kita yang membuat kaos batik. Yah, walaupun gak bisa disebut baju batik. Tapi setidaknya itu salah satu cara yang cukup kreatif untuk menarik kita, (khususnya generasi muda) untuk memakai batik.<br /><br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmn1t0ngaT4TkfD-87mAWUxDmNPdcjMvKmLTpi-0XnzUFRlBaEUuaxg42Fa6lohj_QMbER9fLdI5UpVhqyvzySqpYprgBb06qb5EK39HmtRoHRAagHVDufUswndGLzy6WWlitMGG-I3ICi/s1600/batikremaja.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 201px; height: 251px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmn1t0ngaT4TkfD-87mAWUxDmNPdcjMvKmLTpi-0XnzUFRlBaEUuaxg42Fa6lohj_QMbER9fLdI5UpVhqyvzySqpYprgBb06qb5EK39HmtRoHRAagHVDufUswndGLzy6WWlitMGG-I3ICi/s400/batikremaja.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470210596635708594" border="0" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLcamIkVuTfdGgfjgNKGzUcVxUE3-fWAVDZviqrbC1komUGqRYuJowxjg6fnNIUFZekkiagnr1PToiPUxo_YTtz18DfTDf4MY_L3_2hYl1gxD61A_1nHTpBR3iaDPH8CGqOcP-eFXM19PB/s1600/AndyLuvUwie182.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 300px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLcamIkVuTfdGgfjgNKGzUcVxUE3-fWAVDZviqrbC1komUGqRYuJowxjg6fnNIUFZekkiagnr1PToiPUxo_YTtz18DfTDf4MY_L3_2hYl1gxD61A_1nHTpBR3iaDPH8CGqOcP-eFXM19PB/s400/AndyLuvUwie182.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470210594583437042" border="0" /></a><br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-style: italic;">Salah satu contoh batik remaja</span></span><br /><br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrnH0O6ypL9oiorcG3qEiJjL-l38mngbr3R2t6Rr3zphvWbfokP238DW2tICDOUMpOV3sda98k2z0qcamNdN9I6tajDDSGyGAiJRnZZBK0Ky8oPOhAL3hsLjsz0kqtDrjyq4CRpDpa85GT/s1600/943790_batikt-shirtfcr3_ethnic.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 300px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrnH0O6ypL9oiorcG3qEiJjL-l38mngbr3R2t6Rr3zphvWbfokP238DW2tICDOUMpOV3sda98k2z0qcamNdN9I6tajDDSGyGAiJRnZZBK0Ky8oPOhAL3hsLjsz0kqtDrjyq4CRpDpa85GT/s400/943790_batikt-shirtfcr3_ethnic.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470210589115879874" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxt6m6EC2oYERRuuG6z2_ot5MylylK_x0Y_GNJwGhrqOhIijX0bxUQz2dnJOTcNlyh2Y9e_EhpwhsJCXFPj5eNOZXB89NNaGW5KqIa69WaX0VfLOaJaHliBtORqj1AWj6Ux5_QUZXyRWsH/s1600/kaosbatik1.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 208px; height: 243px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxt6m6EC2oYERRuuG6z2_ot5MylylK_x0Y_GNJwGhrqOhIijX0bxUQz2dnJOTcNlyh2Y9e_EhpwhsJCXFPj5eNOZXB89NNaGW5KqIa69WaX0VfLOaJaHliBtORqj1AWj6Ux5_QUZXyRWsH/s400/kaosbatik1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470214449359887074" border="0" /></a><br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS8TXdwwhZLFne5CqiCLIp-JbUq7shhvRLmrRfK7c4g7VafHoGVKPwLkql1VJOP8GR3WqHddRTUs1wT9lzCE4A1S2lxulaRlbQWPT32hMCfRfKVahMer_cFdEYRiZhqdcuLpPysO_yvK7r/s1600/kaosbatik2.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 205px; height: 246px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS8TXdwwhZLFne5CqiCLIp-JbUq7shhvRLmrRfK7c4g7VafHoGVKPwLkql1VJOP8GR3WqHddRTUs1wT9lzCE4A1S2lxulaRlbQWPT32hMCfRfKVahMer_cFdEYRiZhqdcuLpPysO_yvK7r/s400/kaosbatik2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470214455826441106" border="0" /></a><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsb2xxCmDbrJJNnVRKI9HFsKeZNHJ9bVArNmW9nzRowNs-E4VgUgj7q-yOQucjLxY5b6gzvGYed1iCk0dJIy78XtW_UAGleylppJ_mqBkAF2_5EWywaW_J7AYY43bBo3mt3tXx9m1i1Lcs/s1600/kaos-batik-coklat-tua.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 336px; height: 385px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsb2xxCmDbrJJNnVRKI9HFsKeZNHJ9bVArNmW9nzRowNs-E4VgUgj7q-yOQucjLxY5b6gzvGYed1iCk0dJIy78XtW_UAGleylppJ_mqBkAF2_5EWywaW_J7AYY43bBo3mt3tXx9m1i1Lcs/s400/kaos-batik-coklat-tua.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470214464758222482" border="0" /></a><br /><span style="font-size:85%;"><br /><span style="font-style: italic;">Salah satu contoh kaos batik</span></span><br /></div><span style="font-style: italic;"><br /><br />Jadi, gak ada alasan lagi buat kita malu memakai batik.</span><br /><br />Lagipula, seharusnya kita mesti tambah bangga pakai batik, bukankah dulu Batik hanya diperbolehkan dipakai oleh orang-orang yang berketurunan bangsawan saja? Dan itupun ada tingkatannya. Corak batik mereka harus sesuai dengan garis keturunan mereka. Hmmm... ekstrim juga ya...<br /><br />Tapi untungnya seiring dengan berjalannya waktu, Batik sekarang bisa dikenakan oleh semua orang.<br /><br />Dan pun apabila seandainya anda gengsi menjadi pasaran, (mengingat batik yang mulai di gemari semua orang). Setidaknya, hargailah maha karya para pribumi ini. Batik tak sesederhana itu, Batik adalah sebuah <span style="font-style: italic; font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">“masterpiece”</span> dari kesabaran, ketekunan, kerja keras, dan kecintaan terhadap warisan budaya. Hargailah para pengusaha kecil ini yang sedang berjuang melestarikan budayanya di tengah lajunya pergerakan mode dunia ini. Hargailah mereka yang telah lama mencucurkan keringatnya untuk mewariskan budaya batik ini pada anak-anak cucunya. Hargailah mereka dengan memakai batik. Dan pakailah batik bukan karena ikut-ikutan. Bukan karena trend jaman, bukan karena sekedar ajakan teman.<br /><br />Tapi Pakailah batik karena kesadaran. Pakailah batik sebagai warisan. Pakailah Batik. Karena Batik eksotik dan cantik.<br /><br />Saya menulis tulisan ini, bukan bermaksud sok nasionalis, bukan juga dalam rangka karena batik kita hampir dicaplok negara lain. Bukan. Saya menulis tulisan ini karena saya peduli, saya cinta negeri ini, saya cinta kebudayaannya, saya cinta kemajemukannya. Dan saya cinta perbedaanya. Bukankah memang sudah tugas kita untuk mempertahankan apa yang sudah diwariskan negeri ini.<br /><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Mengapa kita harus menunggu orang luar mengakui baru kita sadar?</span><br /><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Mengapa kita harus menunggu budaya ini hampir punah baru kita resah?</span><br /><br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrkW0EmHdx8e5JmcmJMbKJBdu8q7cKhRClXErEflN8t00BZI42-omnDHHkqJ0GG-kG0KX5dagIw4_jEZbxkg58hO6ZKjaItstC5TYIXCmxsc-sZHGXOGJTzOAMSi0z-HpznLOXg6Dm8ofl/s1600/billgatespakebatik.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 225px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrkW0EmHdx8e5JmcmJMbKJBdu8q7cKhRClXErEflN8t00BZI42-omnDHHkqJ0GG-kG0KX5dagIw4_jEZbxkg58hO6ZKjaItstC5TYIXCmxsc-sZHGXOGJTzOAMSi0z-HpznLOXg6Dm8ofl/s400/billgatespakebatik.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470210577728316082" border="0" /></a><br /><span style="font-style: italic;font-size:85%;" >Bill Gates Pake Batik</span><br /></div><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRmlK3DwVzZrieD4yuCcGMwV8e8aR9dZtRdE4ScZ26q6u-C4p8V5AjQFynHb3pjCxPJWJRKMovy_bgW5XqrbD0LEsPckHrGvojOevkHtxsvPh0c8j5Xy3Aj6I153QBbZeVn5FEnYrhMPNh/s1600/images.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 188px; height: 268px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRmlK3DwVzZrieD4yuCcGMwV8e8aR9dZtRdE4ScZ26q6u-C4p8V5AjQFynHb3pjCxPJWJRKMovy_bgW5XqrbD0LEsPckHrGvojOevkHtxsvPh0c8j5Xy3Aj6I153QBbZeVn5FEnYrhMPNh/s400/images.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470210586650231730" border="0" /></a><br /><span style="font-style: italic;font-size:85%;" >Jessica Alba Pake Batik</span><br /><br /></div><span style="font-style: italic;"><br />Jadi, tunggu apa lagi? Jangan malu. Jangan ragu.</span>...<br /><br /><br /><div style="text-align: center; font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);"><span style="font-size:180%;">YUK PAKE BATIK!<br /></span></div><br /><br /></span>Psychosocialhttp://www.blogger.com/profile/08293603344686466643noreply@blogger.com35