Sabtu, 13 Maret 2010

Fenomena Alay terhadap Multikulturalisme di Indonesia

Sebutan kata “Alay” mungkin sudah tidak asing lagi didengar ditelinga kita sekarang. Dan akhir-ahir ini merupakan sebuah topik umum yang sering dibahas di manapun seiring dengan perkembangan remaja jaman sekarang. Nah, Mungkin untuk memulai tulisan ini, izinkan saya pertama-tama untuk mendefinisikan kata Alay itu sendiri, yang “mungkin” bagi beberapa orang masih belum mengetahui definisi alay tersebut.

Alay pada dasarnya memiliki arti Anak LebAY, yang (menurut observasi saya) sebutan ini di dasari oleh anak-anak yang dijuluki sifat ini berperilaku berlebihan, mulai dari tingkahnya sampai tulisannya. Selain itu, Alay juga mempunyai arti Anak LAYangan yang didasari oleh adanya segerombolan anak-anak yang rambutnya berwarna merah tidak karuan seperti orang kebanyakan main layangan. Ini dikarenakan cat yang digunakan bukan cat rambut sehingga yang harusnya rambut menjadi bagus, malah menjadi jelek. Tapi, parahnya orang-orang Alay ini tidak sadar, dan menganggapnya bagus.

Nah sekarang, sebelum saya membahas lebih jauh, saya akan memberi ciri-ciri orang Alay, agar anda tidak terjebak. Karna, yang sering terjadi, banyak orang yang menjelek-jelekan Alay, tanpa sadar bahwa dirinya sendiri adalah Alay.

Sifat Umum:

1. Selalu merasa paling tahu tentang musik
2. Tongkrongannya di pinggir jalan
3. Di tempat umum, (seperti Mall, dll.) selalu membawa headset dari handphone untuk mendengarkan lagu
4. Tidak tahu persis apa itu EMO tapi berlagak EMO
5. Dengan alasan mengikuti trend, berpakaian terlalu berlebihan, sehinggan malah terlihat norak
6. Kapanpun, dan dimanapun selalu foto-foto
7. Dan, dengan gaya kawaii pula (contoh: pipi digembungkan dengan jari di dekat mulut membentuk simbol “peace” dan di foto dari atas)
8. Buat cewek kerjaannya ngomongin cowok mulu! Begitu juga sebaliknya.
9. Sering buat status atau sejenisnya yang tidak penting di Facebook, atau jejaring sosial lainnya. Contoh: Otw ke kamar...!, Selesai Mandi..., dan lain-lain
10. Kata /singkatan selalu diakhiri huruf z/s (cth : nama adalah talitra,dbuat jadi : talz. nama adalah niken,dibuat jadi qens..dsb!)
11. foto di HP nya bisa mencapai ratusan lebih padahal cuman foto DIRINYA SENDIRI, dan yang lebih parah sampai meminjam hp temannya hanya untuk memotret dirinya sendiri.
12. Diam-diam mengidolakan : kangen band, ST12, radja,dll
13: Menggunakan kata-kata dalam Bahasa Inggris, tp Grammarnya salah.
14. Di Facebook, Siblingnya sampai puluhan bahkan ada yang ratusan
15. Namanya di Facebook narsis berat, seperti: RoyZz GuAn73nGzz, DeA iMoetS. Atau juga sebaliknya, contoh: aQuuWh cIi dodolz, sTuppiD lemOodH, dll
16. Dan pastinya, tulisan mereka sok imut dan berciri khas huruf besar dan kecil, bahkan kadang disubsitusikan dengan angka, simbol, dan lain-lain.

Sebenarnya, masih banyak lagi ciri Alay lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, tapi ciri diatas saya rasa cukup untuk mewakili ciri yang lainnya. Jika kita lihat dari ciri-ciri diatas, mungkin inilah ciri-ciri orang Alay yang sebenarnya, yang membuat kebanyakan orang malah menganggap orang-orang Alay ini sebuah proletariat, rendah, kotor, bahkan menjijikkan. Dan karena itu muncullah segala macam bentuk Diskriminasi, Ejekan, Hinaan, dll pada Alayers, baik itu di Dunia Nyata, maupun Di Dunia Maya. Alay bahkan sekarang malah seperti menjadi kasta paling rendah di bawah orang-orang yang tidak Alay/Normal yang memang patut dinjak-injak dan dihina-hina sehingga apapun yang orang Alay lakukan selalu dianggap najis dan kotor. Maaf, tapi ini sebuah kenyataan.

Tapi apa reaksi para Alay tersebut? Menurut mereka tidak ada yang salah.

Memang, sepak terjang Alay di jaman sekarang ini, mungkin cukup menganggu bagi kita. Tapi jika ditelaah lebih dalam lagi, sebenarnya para Alay, hanyalah sebuah korban dari trend jaman. Mengapa saya bilang begitu? Bagaimana tidak. Jika dilihat dari cara pakaiannya, mungkin dalam hal ini penampilannya, para Alay berusaha untuk tidak ketinggalan trend saat ini. Tapi sayangnya, mereka malah tidak tahu bagaimana menempatkan trend itu, sehingga bukannya bagus, malah terkesan norak. Ditambah lagi para Alay tidak tahu pantas atau tidaknya ia berpenampilan seperti itu, sehingga ia dengan percaya dirinya tetap melangkah maju tanpa memperdulikan orang sekitar yang (kebanyakan) menganggap dirinya norak dan berlebihan. Dan yang disayangkan lagi, Para Alayers ini selalu ketinggalan zaman, karna apa yang dianggap trend masa kini tersebut sudah basi dan telah menjadi “sampah” bagi para trendsetter sebelumnya, jadi tidak mengherankan jika ada yang menganggap orang Alay itu KOOL (Koalitas Orang Low CLass) bukannya cool. Tapi, seperti tulisan saya diatas, para Alay tetap menganggap tidak ada yang salah dengan mereka.

Jika menurut saya pribadi, perilaku-perilaku Alay diatas (walau kebanyakan dari kita merasa terganggu) masih bisa ditolerir. Setiap orang punya hak untuk mengekspresikan dirinya dengab cara apapun, selama ia tidak menganggu orang lan dan kepentingan umum. Seperti yang saya katakan tadi, mereka hanyalah korban trend yang bisa dikatakan sudah basi/kuno di antara orang-orang yang gaul dsb. Sebenarnya, sifat-sifat Alay ini adalah suatu Multikulturalisme di Indonesia yang harus ditegakkan dan diakui di lingkungan sekitarnya. Dan bahkan bisa menjadi suatu kebudayaan Indonesia yang baru diantara berbagai macam kebudayaan yang lainnya. Ingat, pada dasarnya tujuan Alayers berperilaku dan berpenampilan seperti itu adalah agar dapat diakui di lingkungannya. Walau, caranya agak salah yaitu dengan meniru penampilan orang lain, dan bukannya menjadi “be your self”. Salah satu caranya, dengan membangun kepercayaan terhadap dirinya, dan lain sebagainya. Bukannya malah semakin memojokkan mereka dengan hinaan yang semena-mena sehingga malah membuat rasa percaya dirinya hilang. Ingat, salah satu ciri masyarakat multikultural adalah memiliki rasa saling menghormati terhadap perbedaan-perbedaan yang ada.

Jangan sampai para Alay malah menjadi bermultikutralisme kritikal, dari empat jenis multikulturalisme lainnya seperti yang dikatakan oleh Parekh (1997: 183-185) yaitu kelompok budaya dominan (dalam hal ini orang normal/tidak Alay) memaksakan kebudayaannya kepada kelompok kebudayaan minoritas (dalam hal ini Alay) sehingga kelompok minoritas ini berbalik menantang budaya dominan dan menuntut untuk diakui. Tidak mau kan Indonesia rusuh hanya karena Alay? Biar bagaimanapun Alay juga salah satu generasi penerus Indonesia. Jika dari awal, mereka sudah ciut, bagaimana mungkin ia bisa membangun negeri tercinta kita ini?

Saya akui, saya sendiri memang tidak suka Alay. Tapi dalam konteks yang berbeda tentunya. Saya bukan tidak suka dengan Subyeknya tapi lebih dari Obyek itu sendiri (dalam hal ini sifat Alay itu sendiri) Hal ini juga berlandaskan teori-teori kuat yang saya anut selama ini salah satunya dari Edward Sogorin, yaitu satu metode yang efektif untuk membuat sebagian besar orang untuk tetap berada pada jalur yang benar adalah melempar beberapa orang yang menyimpang keluar dari jalur. Sehingga hal tersebut membuat orang-orang di dalam jalur akan tunduk pada suatu kepatuhan tetapi pada saat yang sama mereka dalam kondisi yang eksklusif (Zanden; 1993; 134)

Dan teori belajar sosial dari Bandura, yang menyatakan bahwa ketika individu melihat orang yang mereka kagumi sedang beraksi atau berperilaku yang dikatakan oleh masyarakat sebagai menyimpang maka individu tersebut akan mempolakan perilaku mereka sendiri seperti orang tersebut (Persell;1987;159) Juga teori Durkheim tentang anomie-nya yang menjadi landasan dalam perspektif ini. Anomi ini mengacu pada situsasi tanpa norma dan arah, sehingga kondisi tersebut tercipta. Dan akibat dari tidak selarasnya harapan kultural dengan kenyataan sosial.

Pun, kalau sifat Alay tadi resmi diterapkan untuk dijadikan kebudayaan nasional Indonesia, saya rasa sah-sah saja, asal tetap dalam norma-norma yang berlaku dan tidak melanggar kepentingan umum. Karena, sifat Alay yang diatas adalah sifat umum Alay yang sering kita lihat dengan kasat mata.

Tapi, tahukah anda masih ada satu jenis sifat Alay lagi yang sangat parah (dalam arti sebenarnya) dan untuk sifat Alay yang ini, saya pribadi menyatakan 100% tidak setuju untuk dijadikan salah satu Kebudayaan kita.

Sifat Alay Yang Tidak Kita Sadari (Karena ciri ini sebagian saya copas, maka mohon maaf jika penulisannya tidak EYD)

1. Suka merusak sarana umum. Contoh: telepon umum, halte dll.
2. Suka mencorat-coret atau nulis nama sekolah loe di tempat-tempat umum? (Gravity, Murral dll ngga termasuk karena itu seni)
3.Suka punya barang abal (palsu), tapi loe ngakunya itu original.
4. Suka godain cwe atau cwo yang ngga loe kenal.
5. Suka nongkrong ditempat yang ngga jelas.
6. Suka malak atau mengintimidasi orang.
7. Suka menyelesaikan masalah dengan kekerasan, padahal hanya masalah sepele.
8. Di acara musik, suka bgt moshing dng rusuhnya tangan dan kaki kemana-mana smp kena orang disekitarnya. [Tangan = Nyikut atau nonjok, Kaki = Nendang]
9. Suka memamerkan HP dimanapun, padahal lagi ngga ada SMS atau telepon masuk dan hal penting lainnya.
10. Bahasa yang digunakan sehari-hari kasar.
11. Suka memakai aksesoris yang berfugsi sbg alat tawuran. [Contoh sabuk kopel]
12. Motornya body dipretelin, diceperin dan dipasangin knalpot sok racing yang suaranya cempreng bgt.
13. Suka membahayakan diri sendiri dengan mengoplos minuman keras dengan barang-barang yg tidak layak dikonsumsi.
14. Orang yang cenderung berfikir pendek dan tidak memakai logika.
15. Sok merasa paling tau tentang otomotif dan teknologi, tapi klo ditanya yang dia ngga tau dijawab dng asal.
16. Suka ngambil buah di pohon punya tetangga tp ngga minta izin dulu.
17. Suka menyelewengkan dana atau uang yang dipercayakan kpd dirinya [Seperti uang kas atau SPP/BP3]
19. Suka meresahkan warga sekitar di tempat tinggalnya.
21. Memakai pakaian yang tidak sopan untuk bepergian k tempat umum atau acara formal/non-formal.
23. Suka menjelek-jelekan aliran-aliran musik yang ngga termasuk kriteria aliran musik kesukaannya. Tidak menghargai jenis musik lain lah singkatnya..
26. Tidak bisa ngehargain selera orang lain. [Baik fashion dan pilihan tempat nongkrong]
27. Tidak respect dengan,
a. Diri sendiri. [5 hari nggak mandi, makan sembarangan, ngeganja sembarangan, minum alkohol, gak melakukan safe sex, dll]
b. Orang lain. [Ribut di tempat umum, nyerobot antrian dll]
c. Lingkungan. [Buang sampah dan ngeludah dimana-mana]
28. Pada saat lg minjem barang tmnya, barang yang temannya pinjamkan itu dia pamerin dan dengan bangga menyatakan itu kepunyaan dia kpd orang lain.
29. Suka minta numb HP atau tlp ke cwe atau cwo cakep kenalan baru di media jejaring sosial seperti di FS atau Facebook dan Chatting [YM/MSN?GTalk]
30. Klo cwe, jika pergi ke skul/kul atau pergi ke mall dandannya menor bgt dengan bedak yang tebel dng bawahan foundation yang cukup tebal juga [byar keliatan putih gitu], eyeliner, blushon dan lipstcik.
31. Klo berantem loe suka bawa temen sekampung. [Ngga berani man to man tuh] Tidak berani menyelesaikan masalah sendiri.
32. Suka ngepost Bulletin Board ngga penting di Friendster. [Cuma ngasih tau sekedar lagi OL atau OFF, curhat atau minta diadd FS yang lainya] *untung di FB ngga ada*
33.biasanya para alay itu ga pede pake nama asli mereka.. mereka selalu pake nama samaran dgn gaya penulisan yg aneh2 .. n emg bener bgt klo fs itu uda jd sarangnya para alay.... let's keep our facebook free and clean from alay then..
34. Kalo telpon suka, loudspeaker padahal di tempat umum
35. Yang pasti, Alay sedikit menuju ke arah ketidaknormalan padahal dia normal...

Nah, setelah membaca ciri diatas, nyadarkan bahwa Alay tak hanya sekadar tentang gayanya yang lebay, tulisannya yang gak jelas dan semacamnya. Jadi jangan sampai kita yang selalu menghina-hina Alay tapi tidak sadar kelakuan kita sendiri termasuk. Jadi, sudah saatnya kita berhenti untuk melakukan segala penghinaan dan diskriminasi terhadap para Alay. Kecuali, jika mereka memang menganggu ketentraman kita seperti ciri alay diatas....

2 komentar:

  1. saya suka tulisan anda ini.

    bro, bisa konfirmasi email anda ke email saya tidak? karena ada hal yg mau saya tanyakan dengan anda..

    ini email saya romendhall@yahoo.com

    BalasHapus
  2. blogwalking.... (^^)

    saya suka poin-poin tambahan tentang ciri khas al4y di atas. Tetap istiqomah nge-blog ya!

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar, berpendapat, dll. Tiap komentar akan saya balas, dan akan saya kunjungi balik. Bagi yang mau tukaran link atau saling follow juga boleh :)