Jumat, 12 Maret 2010

Politik dan Anak muda

Kata “Politik”, mungkin memang sudah tidak asing lagi didengar ditelinga kita. Sebuah kata dengan berbagai makna jika kita melihat dari berbagai aspek dan dimensi. Contohnya, jika kita sedang membicarakan bensin langka, atau ongkos angkutan umum naik, dan semacamnya. Secara tidak langsung, kita sudah berbicara mengenai politik. Mengajak generasi kita untuk peduli politik, mungkin tak semudah membalikkan telapak tangan. Malah bahkan ada yang bilang nyaris mustahil.

Cukup wajar jika generasi kita sekarang ini acuh terhadap politik. Karena kebanyakan bagi generasi muda sekarang ini, menganggap politik sebagai inkarnasi dari segala hal yang membosankan dan tidak penting. Bahkan ada yang membuat perumpamaan bahwa politik, adalah obat tidur paling mujarab sedunia. Selain itu, selama ini sudah tertanam opini tentang politik yang identik dengan kebusukan, korup, menjijikkan, kotor dan lain sebagainya. Bagaimana tidak? Sepanjang sejarah negara ini, politik nyaris selalu tampil dalam tampang buruknya saja. Di era Orde Lama, politik digariskan sebagai panglima, tapi sekaligus menelan semua aspek kehidupan. Yang tidak berpolitik disisihkan. Yang jalur politiknya salah tamat riwayatnya. Ini pengalaman buruk pertama. Di era Orde Baru, politik digunakan hanya sebagai peranti penindas kebebasan. Ini pengalaman buruk kedua. Di era reformasi, politik jadi ajang sirkus yang hanya menghibur pelakunya. Ini pengalaman buruk ketiga. Jadi, tak ada alasan bagi pemuda untuk peduli terhadap politik. Pun kalo ada, apa untungnya? Sikut menyikutnya? Atau skandalnya barangkali?

Padahal, Politik tidak sekejam seperti yang dituduhkan dewasa ini. Pengertian politik sendiri secara sederhana mempunyai arti sebagai seni memperoleh dan pembagian kekuasaan, yang pada ujungnya berwujud dalam pengambilan keputusan.

Jika dilihat dari realita yang ada, memang cukup kontras, Politik di negara kita ini memang masih berkutat dalam perolehan kekuasaan dan pembagiannya. Tapi saat proses pengambilan kekuasaan ini (yang merupakan komponen utama dari politik) yang sering “diselewengkan”. Pengambilan keputusan yang seharusnya memihak kepada kepentingan umum ini malah disalahgunakan untuk keuntungan pribadi. Dan inilah salah satu penyebab utama, mengapa politik kita mendapat stigma yang negatif di masyarakat kita.

Tapi, jika kita ingin membuka mata, sebenarnya apa yang kita tuduhkan pada politik kita ini tidaklah sepenuhnya benar. Perlu diketahui, politik disini berposisi sebagai objek. Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan politik mendapat konotasi negatif adalah oknum-oknumnya, yang berposisi sebagai subjek. Jadi, pun jika ada yang harus disalahkan bukan si politik ini, tapi subjeknya itu sendiri. Dalam catatan yang melakukan skandal-skandal di dalam politik tadi. Dan inilah inti utama “kesalahkaprahan” kita terhadap politik. Sehingga politik dijauhi bahkan diabaikan. Dan tugas kita sebagai generasi penerus adalah meluruskan kesalahkaprahan yang sudah tertanam dan berakar lama dalam pandangan masyarakat ini. Bukannya malah ikut-ikutan menjauhi.


Mengapa harus politik? Dan mengapa generasi muda?


Politik itu penting, jika diumpamakan secara kasar, tanpa politik takkan ada pemerintahan, tanpa pemerintahan takkan ada aturan, dan tanpa aturan akan terjadi kekacauan. Dan mengapa harus generasi muda? Seperti yang kita tahu, kita anak muda adalah sebagai generasi penerus bangsa ini. Yang mau tidak mau, terima tidak terima, pasti akan bersinggungan dengan politik. Jika diawal saja kita sudah mulai apatis, bagaimana untuk kedepannya? Ingat, disadari atau tidak, pemuda adalah kunci penting kemajuan suatu negara. Contohnya negara kita Indonesia. Para pemudalah yang memulai pergerakan nasional di negara kita, seperti Indische Partij dengan semangat persatuannya, PNI dengan perlawanan radikalnya, PI dengan semangat kemerdekaannya dan lain-lain. Partai-partai ini banyak pengikutnya karena mereka mempunyai cara propaganda yang sama yaitu, Politik. Masih belum cukup mengapa harus pemuda? Yang berinsiatif mengadakan kongres pemuda, juga pemuda Indonesia, yang akhirnya melahirkan sumpah pemuda seperti yang kita ketahui sekarang. Yang mendesak Ir. Soekarno untuk memproklamasikan kemerdekaan juga pemuda. Sampai mereka harus menculik Ir. Soekarno ke rengasdengklok. Dan mungkin tanpa pemuda yang berperan, kemerdekaan kita mungkin bukan pada tahun 1945, bisa saja beberapa tahun kemudian. Pemudalah yang berperan membawa perubahan-perubahan besar terhadap bangsa kita ini, Indonesia.


Kita hanya perlu mengambil sikap peduli terhadap politik. Caranya tidak hanya dengan mengikuti pemilu saja yang notabene 5 tahun sekali itu, atau ikut-ikutan berdemo anarkis turun dijalanan. Kita juga tidak harus menjadi anggota parlemen untuk menunjukkan bahwa kita peduli politik, karna kita juga harus berbagi peran dalam kancah politik nanti, ada yang mengambil peran di bidang ekonomi, seperti enterpreneur, ada yang menjadi tokoh agama, atau bidang-bidang lainnya yang masih sangat terbuka. Tapi setidaknya, untuk anak muda seperti kita ini, minimal kita harus mengetahui perkembangan umum politik di negara kita ini. Itu saja, yang penting jangan pernah sekali pun mengambil sifat acuh dalam politik.

Banyak orang bilang, kalau kita anak muda dari generasi apatis. Mereka salah, kita dari generasi muda yang apatis dan manja. Kita , cuma bisa mengeluhdiam, dan berharap akan datangnya orang membantu kita. Tapi pada akhirnya, semua anak manja harus menjadi mandiri untuk kepentingan hidupnya. Dan kepentingan anak manja ini, pasti berhubungan dengan orang banyak.

Jadi, mau berapa lama lagi kita seperti ini? mau berapa lama lagi kita ngomel di blog, karna guru gak becus ngajar? Mau berapa lama lagi kita marah-marah di status FB karna indonesia payah. Atau maki-maki mau pindah jadi warga negara lain karna indonesia dengan yang kita harapkan? Coba bayangkan, jika kita hidup di tahun 1945, apa kita yakin Indonesia bisa merdeka? Padahal waktu itu fasilitas mereka sangat minim jika dibandingkan dengan kita sekarang. Tapi mereka bisa terhubung jadi satu, karna kepentingan merdeka tiap orang, menjadi kepentingan bersama, energi yang sama bisa kita genggam detik ini. Kalau kita peduli dengan kepentingan yang lebih besar, karna kita mempunyai fasilitas yang jauh lebih maju. Jadi bagi saya, ini saatnya Indonesia didukung oleh anak-anak muda terbaik yang mau mementingkan bangsanya! Mau Indonesia maju kan?

Inspired By: QB Movies

3 komentar:

  1. link nya uda saya tambah tu..
    cek di sini
    http://www.junkelse.co.cc/2009/02/blog-post.html

    skalian uda di follow jgak.. jangan pasang link aku jgak ya http://www.junkelse.co.cc

    mampir..

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar, berpendapat, dll. Tiap komentar akan saya balas, dan akan saya kunjungi balik. Bagi yang mau tukaran link atau saling follow juga boleh :)