Senin, 03 Mei 2010

Sudah Demokratiskah Pendidikan Kita?

Dengarkan suara kami !

kamilah korban segala agravasi pemimpin yang melukai arti hakiki dari pembeLajaran demokrasi.
kami menjadi pecandu trepidasi saat arogansi selalu menyapa kami dan berusaha menghakimi.
kami tidak menuntut untyk selalu dibenarkan !
kami hanya ingin didengar !
kami hanya ingin intervensi terhadap hak-hak berpendapat dihentikan !
pemimpin bukanlah dewa yang selamanya benar dan kami bukanlah segerombol keledai bodoh yg selalu mematuhi semua hal apriori !

kami memiliki akal sehat yang membawa kami pada sebuah kebenaran dan rasionalitas dalam berfikir.
Pada akhirnya, kami sebagai peLajar hanya ditempatkan sebagai implementator dalam dunia pendidikan.

kami membutuhkan orang tua, bukan penjagal !
kami membutuhkan kenyamanan, bukan keseganan !
kami membutuhkan tauladan, bukan indah rupawan !
kami membutuhkan pembimbing, bukan penghakim !
kami membutuhkan pemimpin, bukan penguasa !

WE NEED A LEADER, NOT AN ARROGANT POET !!!

Tulisan diatas saya ambil dari notes teman saya di Facebook. Kebetulan karena hari ini Hardiknas.

Menurut saya tulisan ini cukup diplomatis. Tapi tetap sasaran. Yah, anda tahulah siapa "sasarannya"....
Posted by Pukul
Categories

40 komentar:

  1. Abdul hafizh3 Mei 2010 pukul 19.57

    Memang harus dippikirkan baik2 hal seperti itu sob .. Apalagi bwat kita generasi muda .. ^^
    Sob,, link saya mana yah ?? Kok g ada di Blogroll ??
    hehe .. ^

    BalasHapus
  2. Psychosocial3 Mei 2010 pukul 20.13

    ya ampun sorry mas.... lupa saya...
    tapi dah saya pasang tuh... maap ya...

    BalasHapus
  3. Blogger3 Mei 2010 pukul 20.36

    mampir mbak..haduh ampun bange konenksi semakin hari semakin memprihatinkan! huhft...
    kami tak butuh semua janji2 manis yang selalu kau gunakan untuk memilat hatiku! kami butuh makan bukan celotehan
    wehe kren mbak...mantep

    Sukses Slalu!

    BalasHapus
  4. shidiq OPEN MIND3 Mei 2010 pukul 21.43

    salam kenal, boleh mampir di blogku...
    juga boleh gantian jadi follower kok??

    semoga sukses menyuarakan uneg-unegnya...

    BalasHapus
  5. Anonim3 Mei 2010 pukul 22.48

    he he aku kurang tahu tentang demokrasi ,jadi sementara nyerah deh kagak ada saran , pokoknya ney ini tulisan nyentuh banget ,dan tepat buat orang2 yang gagal memimpin

    BalasHapus
  6. exort3 Mei 2010 pukul 23.25

    kalo buat gw, tulisan tdi sarat akan kata2 yg jarang dipake org..sakin jarangnya gw ga tau artinya apa hehehehe

    BalasHapus
  7. Nikmatnya Hidup4 Mei 2010 pukul 06.25

    betul pemimpin ga selalu benar harus bisa bekerja sama dengan yang di pimpin, harus mau mendengar yang di pimpin pula

    BalasHapus
  8. HB Seven4 Mei 2010 pukul 09.37

    puisi yang mantap......

    BalasHapus
  9. Eka Sapri Alvyanto4 Mei 2010 pukul 11.37

    selama UN masih menjadi tolak ukur kelulusan seorang siswa, pendidikan kita tidak akan pernah maju....

    BalasHapus
  10. Aulawi Ahmad4 Mei 2010 pukul 12.34

    pendidikan yg demokratis itu yg seperti apa sih ? seperti amerika? eropa? :) btw expresi yang tegas n lugas, tq dah berbagi :)

    BalasHapus
  11. Omponk4 Mei 2010 pukul 17.28

    bener-bener bagooosss....
    aku sendiri bingung, ada UN kenapa universitas masih harus memberlakukan tes tersendiri untuk masuk menjadi mahasiswanya. Lalu apa sih kekuatan UN?

    BalasHapus
  12. Ipin4 Mei 2010 pukul 19.16

    Ketika pemimpin berada di jalur kebenaran wajib kita ikuti dan patuhi.
    tapi ketika pemimpin salah jalan , rakyat yang turun kejalan..
    thanks sob sudah mampir salam kenal and tukeran link yukk

    BalasHapus
  13. Nyach's and Company MMS4 Mei 2010 pukul 20.51

    Memang.......
    kita gak butuh banyak janji sekedar hidup selayaknya,
    kita juga gak ingin merugikan tetapi jangan dirugikan,
    Kita mengerti tetapi jangan dibohongi

    salam kenal mbak ...saya follow juga
    Tukar link tuk untuk persahabatan...

    BalasHapus
  14. Ra'want Matematika4 Mei 2010 pukul 20.57

    Pembelajaran demokrasi perlu itu
    Kami perlu belajar bukan dihajar
    Kami mau berkreasi bukan dihakimi
    Kami hanya ingin dipahami
    Belajar perlu dimotivasi bukan dicemooh
    Kami ingin berprstasi dalam kemampuan dan kejujuran

    Tukar link tuk, Ra'want pingin tampil juga lho di blog rollnya mbak

    BalasHapus
  15. TUKANG COLONG5 Mei 2010 pukul 03.22

    semoga ini dibaca ama 'sasaran'nya biar dia tahu anspirasi kita-kita.:)

    BalasHapus
  16. Psychosocial5 Mei 2010 pukul 05.49

    bunglon: gak papa kok, koneksi saya juga lagi kacau nih...
    @purnomo:salam kenal juga, ntar saya mampir kesana. thx ya//
    @mundo: sebenarnya terlalu kejam kalo dikatakan gagal memimpin...mmungkin bahasa halusnya, "kurang baik" memimpin...
    @exort: hehehe... awalnya saua juga bingung, tapi yg penting tahu maknanya...
    @richo: bener. Suara rakyat juga butuh didengarkan...
    @fajar: ehem... sebenarnya ini bukan puisi... walau emang sekilas agak mirip... tapi thx...
    @eka: pemerinth memang perlu mencari solusi lain ttg UN
    @aulawi: thx, pendidikan yg demokratis itu adalah pendidkan yg bisa mendengar suara siapa yg dididik. Mengapa para pelajar disuguhkan UAN yg notabene hanya 5 hari dan sbg penentu mutlak kelulusan? kalo gitu buat apa kita sekolah capek2 3 tahun?
    @eldo: itu karena UAN, tidak bisa menjadi jaminan kemampuan kita...
    @ipin: oke, ntar linknya saya pasang...
    @nyach: oke deh, ntar saya pasang...
    @ra'want: oke, ntar saya pasang...
    @tukangcolong; SEMOGA aja...

    BalasHapus
  17. Abdul Malik5 Mei 2010 pukul 06.07

    semoga sang "sasaran" cepat sadar dan tanggap pada pendidikan di negeri ini...

    BalasHapus
  18. Danil Edan5 Mei 2010 pukul 13.13

    hancurkan sistem yang membuat kita bodoh
    kwkwkwkwkwk
    lama-lam gw jadi waras

    BalasHapus
  19. Fei5 Mei 2010 pukul 19.39

    wew, pasti masih dalam rangka hari lulus2an yah makanya jadi ada syndrome protes macam begini. qiqiqiqiqiqiiii

    eh berkunjung ke tempat yang baru juga yah neng

    www.crazynoplay.blogspot.com

    BalasHapus
  20. Nyach's and Company MMS5 Mei 2010 pukul 22.18

    Pendidikan demokrasi perlu di tumbuhkan, terlebih lagi pendidikan karakter

    Linknya mbak sdh ku pasang. bisa di cek

    BalasHapus
  21. Psychosocial5 Mei 2010 pukul 23.01

    @abdulmalyk: amin lah...
    danil: ganti namma donng, jadi "danil waras" hehehe
    nyach: siplah...

    BalasHapus
  22. Rezky Pratama6 Mei 2010 pukul 08.33

    hidup indonesia
    hidupppp
    merdeka...

    BalasHapus
  23. sharewith_masita6 Mei 2010 pukul 13.33

    hai..kawan..ak follow ya,,n jin bertukar link..

    nice post..

    BalasHapus
  24. shidiq6 Mei 2010 pukul 21.49

    boleh juga tukar link, ntar kita pajang...

    BalasHapus
  25. Anonim7 Mei 2010 pukul 00.46

    he he sibuk ya makanya jam terbangnya di kurangi dunk ,he he biasanya up dt tiap hari xD ^0^

    BalasHapus
  26. nietha7 Mei 2010 pukul 09.30

    kunjungan pagi nyepam dulu ya? soalnya lagi males ngomentarin orang2 'diatas' yang makin sok adikuasa

    BalasHapus
  27. faiza7 Mei 2010 pukul 11.10

    hai mb...

    keren tulisannya..semangat sekali,,,

    suka,,
    ikin follow n bertukar link ya,,

    BalasHapus
  28. ra8 Mei 2010 pukul 00.42

    setuju..

    BalasHapus
  29. TS Frima8 Mei 2010 pukul 00.42

    Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  30. Blogger8 Mei 2010 pukul 00.46

    mampir mbak..jalan2 mlm
    selamat beristirahat
    Sukses Slalu!

    BalasHapus
  31. risal's blog8 Mei 2010 pukul 07.31

    kalo di liat dari judul, indonesia tidak kan pernah ada demokrsari untuk pendidikan...kita-kita dan umumnya kaum muda hanya dijadikan sebagai kelinci percobaan....

    BalasHapus
  32. Hanna Pertiwi8 Mei 2010 pukul 10.09

    kayaknya belum demokratis deh mas..

    BalasHapus
  33. Muhammad Choirul A.8 Mei 2010 pukul 10.32

    maju terus pendidikan di indodesia,,,

    BalasHapus
  34. Skydrugz8 Mei 2010 pukul 10.39

    Sasarannya siapa sih?

    :D

    Mendiknas? atau UU pendidikan Nasional?

    BalasHapus
  35. Seiri Hanako8 Mei 2010 pukul 12.21

    krisis ini kapan berakhirnya ya?

    BalasHapus
  36. Psychosocial8 Mei 2010 pukul 15.38

    @rezky: keep that spirit boy...
    @masita: oke, udah dipajang tuh...
    @aby: sip...
    ra-kun: sama...
    @bunglonblog: sama2 thx dah mampir...
    @rizal: kita hanya bisa berharap semoga saja pendapat anda salah...
    @hanna: mungkin nanti...
    @irul: saya dukung...
    Skydrugs: tebak sendiri...
    @seiri: ntah lah mbak... cuma kita yg bisa menghentikannya...

    BalasHapus
  37. Ketapang Insight10 Mei 2010 pukul 23.50

    kunjangan malam ne mudhan masih diterima...salam kenal dari http://ketapang-insight.blogspot.com/
    pendatang baru ne diblogger....msih perlu banyak belajar ne .......

    BalasHapus
  38. Mawardi11 Mei 2010 pukul 22.55

    Salam kenal, wah nampaknya artikel laris deh, banyak yang komen

    BalasHapus
  39. Psychosocial11 Mei 2010 pukul 23.30

    @yudi: salam kenal juga... saya juga masih baru dan perlu banyak belajar...
    @mawardi: makasih... thx dah mampir...

    BalasHapus
  40. EduApps.co.id Soal Ujian Nasional, Ujian Sekolah dan Ulangan Harian Terlengkap Di Indonesia1 Desember 2015 pukul 09.32

    semoga pendidikan di Indonesia semakin maju
    ini faktor penting bagi negara soalnya

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar, berpendapat, dll. Tiap komentar akan saya balas, dan akan saya kunjungi balik. Bagi yang mau tukaran link atau saling follow juga boleh :)

Langganan: Posting Komentar (Atom)